Contoh Nasakah Skripsi

Skripsi. Sumber: Uinsu

Abstrak

     Pariwisata adalah berbagai macam kegiatan wisata dan didukung berbagai fasilitas serta layanan yang disediakan oleh masyarakat, pengusaha, pemerintah, dan pemerintah daerah. Pariwisata mempunyai peranan penting dalam pembagunan ekonomi diberbagai negara. Banyak negara menjadikan pariwisata sebagai sektor unggulan dalam memperoleh devisa, lapangan kerja, maupun pengentasan kemiskinan. Keberadaan objek wisata dapat menjadi kesempatan kerja yang cukup menjanjikan dalam kegiatan ekonomi sehingga dapat meningkatkan pendapatan masyarakat yang berada disekitar objek wisata, seperti yang menjadi objek penelitian penulis yaitu Wisata Alam Sumber Agung. 

 

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif yaitu penelitian lapangan (Field Research) dan penelitian kepustakaan (Library Research) sedangkan sifat penelitiannya adalah deskriptif. Metode yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi. Analisis data yang digunakan adalah deskriptif analisis dengan memaparkan masalah untuk memberikan pemecahan masalah.

Pengembangan pariwisata alam yang dimiliki oleh Desa Sumber Agung selama ini sudah dikembangkan dan dikelola secara baik dan tempat dan fasilitas sudah lumyan bagus dan hampir lengkap contohnya awalnya orang tidak tau sumber agung di karenakan wisata ini banyak yang tau dan jalannya sudah ada perbaikan walaupun ada dampak negative dan posifif dan segi keramaian bisa di gunakan meningkatkan pendapatan akan tetapi banyak sampah , tetapi pemanfaatan sumber daya alam yang ada secara keseluruhan belum dikelola secara maksimal. Masyarakat belum betul betul bisa manfaatkan pariwisata tersebut dan masih enak bekerja jadi para petani Desa Sumber Agung Kemiling Kota Bandar Lampung dan Keberadaan objek wisata Alam Sumber Agung memberikan kontribusi yang cukup besar sebagai alat penyerap tenaga kerja dan penyedia lapangan pekerjaan bagi masyarakat sekitar dan membuat masyarakat berinovasi dalam membuat usaha kecil untuk memenuhi kebutuhan pengunjung. Kegiatan usaha yang dilakukan oleh masayrakat sekitar wisata Alam Sumber Agung sudah sesuai dengan teori ekonomi islam yaitu kegiatan ijarah yang artinya sewa yang memberikan pelayanan jasa kepada pengunjung untuk mendapatkan berupa manfaat, kesenangan dan kenyamanan dalam berwisata dan teori prinsip ekonomi islam yaitu bekerja,


BAB I

 

PENDAHULUAN

 

 

A.  Penegasan Judul

     Sebagai langkah awal penulis akan memaparkan beberapa maksud istilah yang digunakan dalam proposal ini agarpembaca mudah memahami dan menghindari kesalahpahaman dalam mengambil maksud dan istilah yang menjadijudul.Adapun judul yang dimaksud adalah Analisis Pengembangan Objek Wisata Alam Sumber Agung TerhadapPeningkatan Pendapatan Masyarakat Menurut Perspektif Ekonomi Islam (Study Pada masyarakat DesaSumber Agung Kecamatan Kemiling Kota Bandar lampung).Adapun istilah yang terdapat dalam proposal skripsiini adalah sebagai berikut Untuk itu diuraikan pengertian dari istilah-istilah dari judul tersebut sebagai berikut:


1.     Analisis

     Analisis adalah penyelidikan terhadap suatu peristiwa (perbuatan) untuk mendapatkan fakta yang tepat, ataupenguraian pokok persoalan atas bagian-bagian, atau hubungan antara bagian-bagian itu untuk mendapatkanpengertian yang tepat dengan pemahaman secara keseluruhan.[1]

2.     Pengembangan

Pengembangan adalah suatu proses atau cara menjadikan sesuatu menjadi maju, baik, sempurna, dan berguna.[2] Akan tetapi upaya pengembangan pariwisata menimbulkan dampak positif maupun negatif bagi masyarakatsekitar objek wisata.

3.     Wisata

       Wisata adalah bentuk pemanfaatan sumberdaya alam yang mengandalkan jasa alam untuk kepuasan manusia.[3] Dengan kata lain, wisata adalah berbagai sumber daya yang dimiliki oleh suatu tempat dan dapatdikembangkan menjadi suatu atraksi wisata (tourist attraction) yang dimanfaatkan untuk kepentingan ekonomidengan tetap memperhatikan aspek-aspek lainnya.

4.     Pendapatan

       Pendapatan adalah peningkatan jumlah aktiva atau penurunan kewajiban suatu organisasi sebagai akibat daripenjualan barang atau jasa kepada pihak lain (konsumen).[4]

5.     Masyarakat

Masyarakat adalah manusi hidup bersama, hidup bersama dapat diartikan sama dengan hidup dalam satupergaulan dan keadan ini akan terlaksana apabila manusia melakukan hubungan.[5]

6.     perspektif

Perspektif adalah cara pandang yang muncul akibat kesadaran seseorang terhadap sesuatu yang akanmenambah wawasan atau pengetahuan seseorang agar dapat melihat segala sesuatu yang terjadi dengan pandanganyang luas.[6]

7.     Ekonomi Islam

Ekonomi islam merupakan ilmu yang mempelajari perilaku ekonomi manusia yang perilakunya diaturberdasarkan aturan agama Islam dan didasari dengan tauhid sebagaimana dirangkum dalam rukun iman dan rukunIslam

Sesuai penjelasan konsep di atas mengenai judul Analisis Pengembangan Objek Wisata Alam Sumber AgungTerhadap Peningkatan Pendapatan Masyarakat Menurut Perspektif Ekonomi Islam.Maka, peneliti meneliti wisataAlam Sumber Agung Kemiling Bandar lampung dalam meningkatkan pendapatan Masyarakat dilihat dariperspektif ekonomi islam


B.  Alasan Memilih Judul

1.   Alasan Objektif 

     Alasan objektif penulis memilih Objek Wisata Alam Sumber Agung yaitu melihat adanya potensi alam yang indah dan menarik yang baru-baru ini menjadi perhatian masyarakat khususnya Bandar Lampung dan sekitarnya. Dengan daya tarik alam berupa dataran tinggi seperti pegunungan, Objek Wisata Alam Sumber Agung merupakan sebuah wilayah dataran tinggi dengan banyak perbukitan, yang menawarkan pemandangan alam yang indah dan menarik dan wisata ini sangat dekat dengan perkotaan menjadi akses muda ke sana. Melihat dari potensi alam dan keunggulan yang dimilikinya penulis tertarik untuk meneliti di salah satu objek wisata di Desa Sumber Agung  yaitu Wisata Alam Sumber Agung. Dengan potensi yang dimilikinya, untuk menarik minat masyarakat diperlukan adanya pehatian khusus dari pemerintah daerah dan pihak swasta maupun masyarakat setempat untuk mengembangkan potensi alam sehingga pengunjung akan tertarik untuk berkunjung ke objek wisata tersebut yang tentunya hal ini akan berdampak bagi ekonomi masyarakat sekitar. Oleh karena aitu penulis tertarik untuk meneliti guna mengetahui sejauh apa pengembangan Objek Wisata Alam Sumber Agung dalam meningkatkan pendapatan masyarakat sekitar.


2.     Alasan subjektif 

     Penelitian yang dibahas dalam skripsi ini sesuai dengan disiplin keilmuan yang penulis tekuni pada salah satu bidang studi di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam yaitu prodi Ekonomi Syariah. Mengingat adanya ketersediaan bahan literatur yang cukup memadai serta dan informasi lainnya yang berkaitan dengan penelitian baik data sekunder dan data primer kemudahan akses letak objek penelitian mudah dijangkau oleh penulis


C.  Latar Belakang Masalah

     Kepariwisataan di Indonesia akhir-akhir ini berkembang dengan pesat. Hampir seluruh daerah atau provinsimengembangkan program pariwisata dengan cara menjual atau menawarkan keindahan dan keunikan budaya, sertalingkungan alamnya. Pariwisata merupakan segala sesuatu yang berhubungan dengan wisata, termasuk pengusahaanobjek dan daya tarik serta usaha-usaha yang berhubungan dengan pariwisata.


Sektor pariwisata memberikan kontribusi yang cukup besar untuk Produk Domestik Bruto (PDB) nasional.Pariwisata menyumbang PDB sekitar 4,1% secara langsung dan secara tidak langsung 9%. Sektor pariwisata jugamampu bertahan menghadapi tekanan badai krisis global. Melalui program visit Indonesia Year 2019, sektorpariwisata berhasil menjaring dan mendatangkan wisatawan mancanegara 6,5 juta orang setara devisa USD 7.5 juta.[8]


Kegiatan pariwisata memberikan stimulus ekonomi pada perekonomian nasional. Makin banyak pergerakanwisatawan, baik wisman, wisnus, maupun wisnas ke atau di Indonesia, berarti makin besar dan dinamis dampaknyapada pergerakan dan pertumbuhan ekonomi negara. Setiap orang yang bepergian pasti membelanjakan sejumlah uangseperti untuk biaya perjalanan (membeli tiket pesawat terbang), akomodasi, makanan, rekreasi, sampai denganmembeli cinderamata. Makin panjang length of stay (masa tinggal) wisatawan di suatu destinasi berarti makinbanyak uang yang dibelanjakan. Makin banyak uang yang dibelanjakan, makin banyak barang dan jasa yang bisadijual oleh masyarakat, makin banyak pajak yang bisa diraup oleh Negara.[9]

   pengembangan pariwisata yang ideal akan selalu menunjukkan kepedulian terhadap pelestarian lingkungan,melibatkan pemerintah dan masyarakat lokal. Pengembangan pariwisata yang melibatkan masyarakat sangat pentinguntuk membuka lapangan kerja, memberikan pemahaman tentang pariwisata, dan meningkatkan kondisiperekonomian masyarakatnya.[10]


Pariwisata menjadi salah satu sektor yang mulai diperhitungkan oleh negara baik negara maju ataupun negarasedang berkembang tidak terkecuali Indonesia. Indonesia yang mempunyai wilayah yang sangat luas dan didukungoleh sumber daya alam dan budaya yang beragam sangat potensial untuk diolah dan dimanfaatkan. Dari sumber dayaalam yang ada, pariwisata merupakan salah satu sektor yang memiliki potensi yang sangat layak untuk dikelola dandikembangkan secara maksimal.Kata wisata dan wisatawan termasuk sudah menjadi perbendaharaan Bahasa Indonesiadan digunakan oleh masyarakat Indonesia.[11]


Sektor pariwisata tidak diragukan lagi membawa pendapatan bagi negara. Devisa yang diperoleh dari wisatawandomestik dan mancanegara memberikan kontribusi yang signifikan terhadap pendapatan negara.Sektor pariwisatamerupakan salah satu peluang ekonomi masyarakat perlu dikembangkan untuk meningkatkan kesejahteraanmasyarakat,Dampak dari akibat pengembangan pariwisata sebagai suatu industri adalah dapat menciptakankesempatan berusaha.

Bidang pariwisata memiliki peran dalam membangun perekonomian masyarakat di Indonesia khususnyamasyarakat yang berada pada wilayah sekitar destinasi wisata. pariwisata adalah untuk menjaga keseimbangan antarakebutuhan ekonomi, social budaya dan pelestarian lingkungan. Konsep menjaga keseimbangan terhadap asetpariwisata merupakan perwujudan kepedulian terhadap kualitas hidup secara utuh. Pemerintah perlu membangunpariwisata yang berparadigma masyarakat. Paradigma seperti ini harus tetap dijaga dan dikembangkan. Melaluiparadigma inilah, bisa membuka dan memperluas lapangan pekerjaan bagi masyarakat. Sehingga dapat membangunekonomi masyarakat yang belum memiliki peluang untuk bekerja. Pembangunan pariwisata berbasis masyarakat inisalah satu contohnya adalah desa Wisata.[12]


Desa wisata juga merupakan gambaran suatu daerah maju atau mundurnya masyarkat dengan adanya peranpemerintah yang melibatkan masyarkat untuk ikut andil dan berperan dalam membangun sebuah peradaban barumaka penulis mersa tertarik untuk meniliti desa wisata yang ada di desa cihurip melaui program pemerintah Desa.[13]


     Lampung adalah salah satu provinsi paling selatan di pulau Sumatra, provinsi ini menyimpan sejuta pesona alam yang menakjubkan dan tersembunyi sehingga masih banyak orang belum mengetahui akan keindahannya.mulai dari wisata alam,situs bersejarah,pantai,spot foto foto,sampai air terjunyang memanjakan mata.provinsi ini menawarkan cukup banyak wisata pilihan untuk anda kunjungi selama ini Lampung terkenal dengan penghasil kopi dan lada.Wisata lampung tidak kalah jauh dengan wisata yang berada di Bali,Bandung,Malang,ataupun kota besar lainya.


     Kota Bandar Lampung merupakan ibu kota provinsi Lampung,kota ini merupakan pulau Sumatra,tepatnyakuranglebih 165 km sebelah barat laut Jakarta,memiliki andil penting dalam jalur transportasi darat dan aktivitaspendistribusikan logistic dari jawa menuju Sumatra maupun sebaliknya. Kota Bandar Lampung memiliki luas wilayah169,21 km yang terbagi ke dalam 20 Kecamatan dan 126 kelurahan dengan populasi penduduk 1.184.949 jiwa dantingkat kemiskinan masyarakat kota Bandar lampung 98,76 jiwa[14].Di Kota Bandar Lampung sendiri merupakansalah satu daerah di Lampung dengan potensi wisata yang cukup besar yang dapat dikembangkan lebih serius akanmenjadi sumber pendapatan daerah dan sumber penghasilan masyarakat sekitar.


     Sumber Agung merupakan kelurahan yang berlokasi di Kota Bandar Lampung tepatnya berada di KecamatanKemiling. Berjarak sekitar 10 kilometer dari pusat kota. Sumber Agung memiliki potensi daya tarik wisata seperti Wisata Alam Sumber yang berada di Taman Hutan Raya meliputi Kebun Karet, Batu Tameng, Kebun Kopi, Batu Lapis,Kebun Kemiri dan titik akhirnya yaitu café kopi seperti titik awal.Kelurahan Sumber Agung sudah ditetapkan desawisata dan menjadi salah satu destinasi wisata yang ada di Lampung khususnya Kota Bandar Lampung.

 

Table 1.1

Jumlah penduduk

No

Uraian

Jumlah 

KK

1

Jumlah penduduk 

819

KK

 

Jumlah penduduk miskin

 35

KK

Sumber : Dokumentasi Kelurahan Sumber Agung

 

Berdasarkan Table di atas jumlah masyarakat desa sumber agung ada 819 kk,dari 819 kk tersebut ada 35 kk dengan persantase 4,3% yang di situ di kategorikan penduduk kurang mampu/ penduduk miskin.


     Desa Wisata Sumber Agung dikelola oleh Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) yang sudah mendapat dukungandari Pemerintah Daerah untuk pengembangannya. Desa Wisata Sumber Agung juga memiliki beragam atraksi wisataunggulan seperti trekking, camping, dan edukasi agrowisata yang dibalut dengan konsep ekowisata. Sistempengemasan wisata yang digunakan Desa Wisata Sumber Agung berupa paket wisata yang ditujukan kepadawisatawan berkeluarga ataupun berkelompok dalam minat khusus dengan menawarkan pengenalan budaya masyarakatsetempat yang masih terjaga serta wisata edukasi dan alam. Pada saat kondisi pandemi wisatawan lebih condongingin melakukan aktivitas wisata dengan konsep tertutup (menjauhi kerumumanan) dan salah satu yang paling banyakdiminati sekarang ialah trekking. Paket wisata trekking yang dikemas oleh Pokdarwis Sumber Agung yangberanggotakan 21 orang, memiliki kepuasaan kepada wisatawan dengan memberikan fasilitas yang lengkap sertabiaya yang terjangkau pastinya. Biaya paket wisata trekking Rp 75.000  Rp 100.000, khusus paket wisata ini sudahtersedia local guide (pemandu wisata lokal) yang menjamin K3L (kesehatan, keselamatan, keamanan, danlingkungan) serta penyediaan P3K dengan adanya wisata alam yang di kelola oleh Pokdarwis rata-rata setiap anggotamendapatkan pendapatan kurang lebih 1.000.000 rupiah tutur kata ketua pokdarwis, yang mengelola wisata alam Taman Hutan Raya yang berada di Sumber Agung.[15]


Berdasarkan fenomena ini maka perlu diadakan penelitian mengenai dampak-dampak yang ditimbulkan dariadanya perkembangan pariwisata terhadap perekonomian masyarakat sekitar obyek wisata, mengingat bahwa KawasanWisata Alam Sumber Agung merupakan salah satu kawasan pariwisata potensial di desa Sumber Agung. Kualitashidup secara keseluruhan merupakan prediktor yang efektif untuk mendukung pengembangan pariwisata lebihlanjut[16]


Table 1.2

Pekerjaan dan pendapatan

NO

NAMA

PERKERJAAN

PENDAPATAN

PENINGKATAN PENDAPATAN

PERSENTASE

SEBELUM

SESUDAH

SEBELUM

SESUDAH

1

Darma

Buru tani

Ketua Pokdarwis

400.000

1.400.000

1000.000

250%

 

2

Jarwati

Petani

Sekretaris

300.000

1.300.000

1.000.000

333%

 

3

Ismono

Petani

Bendahara

350.000

1.350.000

1.000.000

286%

 

4

Saban

Tukang ojek

Keamanan

400.000

1.400.000

1.000.000

250%

 

5

Sumewo

Petani

Kebersihan

250.000

1.250.000

1.000.000

400%

 

6

Sukmadi

Petani

Daya tarik wisata

250.000

1.250.000

1.000.000

400%

 

7

Suparmin

Buru tani

Humas

200.000

1.200.000

1.000.000

500%

 

8

Sardi

Buru tani

Pengembangan

200.000

1.200.000

1.000.000

500%

 

9

Ubay

Pengangguran

Tim it

-

1.000.000

1.000.000

100%

 

10

Agus

Pengangguran

Tim promosi

-

1.000.000

1.000.000

100%

 

11

Pudin

Pengangguran

Turget

-

1.000.000

1.000.000

100%

12

 

 

 

2.350.000

13.350.000

11.000.000

468%

Sumber:Wawancara Anggota Pokdarwis

Berdasarkan Table 1.2 di atas setelah peneliti  pra survey pendapatan anggota pokdarwis masyarakat desa sumber agung  dari 11 orang yang di ambil sampel mereka mengalami kenaikan pendapatan dengan persantase dengan akumolasi kenaikan 468% jadi banyak masyrakat mengalami perubahan kenaikan pendapatan..

Pokdarwis merupakan salah satu bentuk kelembagaan yang dibentuk oleh masyarakat yang memiliki kepedulian dan tanggung jawab serta berperan dalam mendukung terciptanya iklim kondusif dan terwujudnya Sapta Pesona (aman, tertib, bersih, sejuk, indah, ramah dan unsur kenangan) sehingga dapat mendorong dalam mengembangkan dan membangun kepariwisataan di suatu daerah dan bermanfaat bagi kesejahteraan masyarakat sekitar .

 Adanya pokdarwis dibentuk oleh dinas pariwisata berdasarkan peraturan menteri kebudayaan dan pariwisata No PM04/UM.001/MKP/108 tentang sadar wisata. Pokdarwis dibentuk oleh dinas pariwisata berdasarkan peraturan menteri kebudayaan dan pariwisata no PM04/UM.001/MKP/08 tentang sadar wisata. Pokdarwis merupakan salah satu bentuk program dari banyak program pengembangan destinasi pariwisata yang dibuat oleh pemerintah pusat dan daerah untuk memajukan pariwisata sekaligus mengembangkan ekonomi rakyat.[17]

kesejahteraan masyarakat sendiri memiliki pencapaian kehidupan pertama, peningktan kemampuan danpemerataan distribusi kebutuhan dasar seperti makan, perumahan, kesehatan, dan perlindungan.Kedua,peningktankehidupan, pendapatan,pendidikan yang lebih baik, dan peningkatan atensi terhadap budaya dan nilai kemanusiaan.Ketiga, memperluas sekala ekonomi dan ketersedian pilihan sosial dari individu dan bangsa.[18]

Ekonomi Islam adalah suatu ilmu yang multidimensi/interdisiplin, komprehensif, dan saling terintegrasi meliputiilmu Islam yang bersumber dari Al Qur’an dan Sunnah, dan juga ilmu rasional (hasil pemikiran dan pengalamanmanusia),dengan ilmu ini manusia dapat mengatasi masalah masalah keterbatasan sumber daya untuk mencapaifalahjh (kebahagian)[19]

Dari perspektif ekonomi Islam Upaya dinamis masyarakat desa untuk berpartisipasi aktif dalam pembangunandesa Pariwisata sejalan dengan nilai-nilai Islam yang mendorong masyarakat untuk melakukannya berjuang untukkehidupan yang lebih baik. Dan Allah berfirman disurat Ar- Rad 11.:

 

لَهٗ مُعَقِّبٰتٌ مِّنْۢ بَيْنِ يَدَيْهِ وَمِنْ خَلْفِهٖ يَحْفَظُوْنَهٗ مِنْ اَمْرِ اللّٰهِ ۗاِنَّ اللّٰهَ لَا يُغَيِّرُ مَا بِقَوْمٍ حَتّٰى يُغَيِّرُوْا مَا بِاَنْفُسِهِمْۗ وَاِذَآ اَرَادَ اللّٰهُ بِقَوْمٍسُوْۤءًا فَلَا مَرَدَّ لَهٗ ۚوَمَا لَهُمْ مِّنْ دُوْنِهٖ مِنْ وَّالٍ ١١

"      Baginya (manusia) ada (malaikat-malaikat) yang menyertainya secara bergiliran dari depan dan belakangnyayang menjaganya atas perintah Allah. Sesungguhnya Allah tidak mengubah keadaan suatu kaum hingga merekamengubah apa yang ada pada diri mereka. Apabila Allah menghendaki keburukan terhadap suatu kaum, tidak adayang dapat menolaknya, dan sekali-kali tidak ada pelindung bagi mereka selain Dia." (Q.S. Ar-Ra’d [13]: 11)

 

   Berdasarkan ayat di atas dijelaskan bahwa Allah Tidak saja mengetahui sesuatu yang tersembunyi di malam haridan yang tampak di siang hari, Allah, melalui malaikat-Nya, juga mengawasinya dengan cermat dan teliti. Baginya,yakni bagi manusia, ada malaikat-malaikat yang selalu menjaga dan mengawasi-nya secara bergiliran, dari depan dandari belakangnya. Mereka menjaga dan mengawasi-nya atas perintah Allah. Sesungguhnya Allah Yang Mahakuasatidak akan mengubah keadaan suatu kaum dari suatu kondisi ke kondisi yang lain, sebelum mereka mengubahkeadaan diri menyangkut sikap mental dan pemikiran mereka sendiri. Dan apabila,yakni andaikata, Allahmenghendaki keburukan terhadap suatu kaum-dan ini adalah hal yang mustahil bagi Allah-maka tak ada kekuatanapa pun yang dapat menolaknya dan tidak ada yang dapat menjadi pelindung bagi mereka selain Dia.

Kaitan dengan penelitian adalah manusia kalo ingin ekonomi berubah ya harus mencari perkerjaan dan beriktiar kepada allah

     Allah SWT berfirman dalam surat Ar-Rum ayat 9 tentang manusia yang mengadakan perjalanan  dimuka bumidengan melihat keesaan Allah yang menciptakan bumi beserta isinya untuk dikelola dengan baik agar bermanfaat.

 

اَوَلَمْ يَسِيْرُوْا فِى الْاَرْضِ فَيَنْظُرُوْا كَيْفَ كَانَ عَاقِبَةُ الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِهِمْۗ كَانُوْٓا اَشَدَّ مِنْهُمْ قُوَّةً وَّاَثَارُوا الْاَرْضَ وَعَمَرُوْهَآ اَكْثَرَ مِمَّاعَمَرُوْهَا وَجَاۤءَتْهُمْ رُسُلُهُمْ بِالْبَيِّنٰتِۗ فَمَا كَانَ اللّٰهُ لِيَظْلِمَهُمْ وَلٰكِنْ كَانُوْٓا اَنْفُسَهُمْ يَظْلِمُوْنَۗ ٩

     “Tidakkah mereka bepergian di bumi lalu melihat bagaimana kesudahan orang-orang sebelummereka (yang mendustakan rasul)? Orang-orang itu lebih kuat dari mereka (sendiri) dan mereka telahmengolah bumi (tanah) serta memakmurkannya melebihi apa yang telah mereka makmurkan. Para rasultelah datang kepada mereka dengan membawa bukti-bukti yang jelas. Allah sama sekali tidak menzalimimereka, tetapi merekalah yang menzalimi dirinya sendiri.” (Q.S. Ar-Rum [30]:9)

    Berdasarkan ayat di atas dijelaskan bahwa Allah pun mengecam orang musyrik yang enggan mengambilpelajaran dari umat-umat terdahulu yang menentang para rasul. Dan tidakkah mereka sempat bepergian di beberapatempat di bumi ini lalu melihat dan memperhatikan bagaimana kesudahan orang-orang sebelum mereka yangmendustakan para rasul? Mereka dibinasakan dengan cara mengenaskan dan mengerikan, padahal orang-orang itulebih kuat secara fisik, jumlah, maupun kekayaan dari mereka sendiri dan mereka juga telah mengolah bumi sertamemakmurkannya dengan bercocok tanam, menambang, dan sebagainya melebihi apa yang telah mereka, yakni kaummusyrik Mekah, makmurkan. Dan telah datang kepada mereka rasul-rasul mereka dengan membawa bukti-bukti yangjelas atas eksistensi dan keesaan Allah, namun mereka mendustakan dan mengingkarinya, maka Allah menurunkanazab akibat dosa-dosa mereka sendiri. Allah sama sekali tidak berlaku zalim kepada mereka dengan menurunkanazab tanpa sebab dan peringatan terlebih dahulu, tetapi merekalah yang berlaku zalim kepada diri mereka sendiridengan mengingkari peringatan Allah, bahkan mereka menentang dan menyakiti para rasul.[20]

Berkaitan dengan penelitian adalah manusia mencari tempat bisa di simpulkan berpariwisata

     Hukum Islam berjanji untuk mendorong umat manusia untuk berjuang untuk dapat kebahagiaan dankemakmuran dalam hidup. Khususnya dalam bidang perekonomian, tujuan syariat Islam adalah menciptakan keadilandalam kegiatan berbisnis dan berusaha. Tujuan syariah atau Maqashid Syari‟ah pada dasarnya memiliki tujuan gunamewujudkan kemaslahatan bagi umat manusia di dunia hingga akhirat kelak (falah). Oleh karenanya Imam Syatibimenyatakan terdapat dua hal yang dapat dicapai oleh manusia dalam upayanya mengamalkan tuntunan maqashidsyari‟ah yaitu pertama untuk memenuhi tuntutan syari‟ah (taklif) yaitu berupaya melaksanakan perintah Allah SWT(awamir) dan menjauhi larangan-larangan Allah SWT (nawahi) yang terkandung dalam syari‟ah.[21]

     Dari uraian di atas kita dapat melihat bahwa kegiatan wisata Ini adalah area yang dianggap berkontribusi untukuntuk meningkatkan pendapatan masyarakat. itu adalah Penulis tertarik untuk membahas lebih lanjut kegiatan inimelalui penelitian Penulis dalam bentuk dengan judul: Analisis Pengembangan Objek Wisata Alam Sumber AgungTerhadap Peningkatan Pendapatan Masyarakat Menurut Perspektif Ekonomi Islam (Study pada masyarakat DesaSumber Agung Kecamatan Kemiling Kota bandar lampung).

D.  Fokus Penelitian Dan Sub Fokus Penelitian

     Untuk memperjelas fokus penelitian yang akan dibahas dan agar penelitian ini dilaksanakan secara focus dan sub fokus maka terdapat fokus dalam penelitian ini sebagai berikut: 

1.     Penelitian ini akan difokuskan pada pengembangan Objek Wisata Alam Sumber Agung dalam meningkatkan pendapatan masyarakat Desa Sumber Agung Kecamatan Kemiling. 

2.     Subjek Penelitian ini adalah Masyarakat Desa Sumber Agung Kecamatan Kemiling dan Objek Wisata Alam Sumber Agung

Untuk itu peneliti akan membuat Sub Fokus Penelitian ini adalah :

1.     pada implementasi pengembangan objek wisata

2.     Peran  dalam meningkatkan pendapatan masyarakat 

3.     Pandangan ekonomi islam tentang pariwisata dalam meningkatkan pendapatan masyarakat 

E.  Rumusan Masalah

       Berdasarkan uraian pada latar belakang diatas maka dapat dirumuskan permasalahan yang hendak diteliti adalah sebagai berikut:

1.   Bagaimana pengembangan Objek Wisata Alam Sumber Agung Dalam peningkatkan   Pendapatan masyarakat ?

2.   Bagaiman Peran Objek Wisata Alam Sumber Agung Untuk Masyarakat Sumber Agung ?

3.   Bagaimana Pandangan Ekonomi Islam mengenai pengembangan Objek Wisata Terhadap Peningkatan Pendapatan Masyarakat ?

F.  Tujuan penelitian

       Berdasarkan uraian pada latar belakang diatas maka dapat dirumuskan permasalahan yang hendak ditelitiadalah sebagai berikut:

1.   Untuk mengetahui bagaimana Pengembangan Objek Wisata dalam meningkatkan Pendapatan masyarakat.

2.   Untuk Mengetahui bagaimana Peran Objek Wisata Alam Sumber Agung untuk Masyarakat Sumber Agung.

3.   Untuk mengetahui bagaimanakah Perspektif ekonomi islam terhadap Pengembangan Objek Wisata dalammeningkatkan Pendapatan masyarakat.

G.  Manfaat penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat, baik secara teoritis maupun praktis diantaranya:

1.   Manfaat teoritis

a.    Agar penulis memahami tentang pengembangan objek wisata Alam Sumber Agung dalam meningkatkanpendapatan masyrakat dalam perspektif ekonomi islam.

b.   Memberikan wawasan dan pengetahuan bagi penulis mengenai analisis pengembangan objek wisata alam dalammeningkatkan pendapatan masyarakat menurut perspektif Ekonomi Islam.

2.   Manfaat Praktis

a.    Bagi masyarakat : memberikan pengetahuan mengenai pengaruh yang dihasilkan oleh dari kegiatan usahapariwisata.

b.   Bagi akademik : hasil dari penelitian ini diharapkan bisa menambah

referensi untuk dijadikan rujukan oleh peneliti selanjutnya.

c.    Bagi Peneliti : Penelitian yang dilakukan selain menambah pengalaman dan wawasan juga mengenaipengembangan objek pariwisata alam dalam meningkatkan pendapatan masyarakat menurut perspektif EkonomiIslam.

H.  Penelitian Terdahulu

Kajian terdahulu dalam penelitian ini berfungsi untuk mendapatkan gambaran yang akan di teliti oleh penelitidengan penelitian yang sejenis yang pernah dilakukaan oleh peneliti terdahulu. Serta untuk membandingkan apakahada kesamaan atau perbedaan antara peneliti lakukan dengan peneliti-peneliti terdahulu. Berikut beberapa penelitianyang telah dilakukan yaitu:

1.   Jurnal yang di tulis I Gusti Bagus Yogi Sutanegara Bagiana, I Nyoman Mahaendra Yasa (2017), mahasiswaJurusan Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana dengan judul jurnalPengembangan Desa Wisata Terhadap Kesejahteraan Masyarakat Desa Penglipuran, Kecamatan Bangli,Kabupaten Bangli.[22] Penelitian ini menggunakan metode analisis jalur (path analysis) dengan penerapan modelregresi linier berganda dengan menggunakan program aplikasi SPSS. Hasil penelitian menunjukkan pengembangandesa wisata dan jumlah kunjungan wisatawan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kesempatan kerja diDesa Penglipuran, Kecamatan Bangli, Kabupaten Bangli. Pengembangan desa wisata, jumlah kunjungan wisatawandan 25 kesempatan kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kesejahteraan masyarakat dan kesempatankerja sebagai variabel mediasi hubungan pengembangan desa wisata dan jumlah kunjungan wisatawanberpengaruh signifikan terhadap kesejahteraan masyarakat. Persamaan dengan penelitian yang dilakukan adalahterletak pada objek penelitiannya di sektor pariwisata dan sama-sama meneliti dari segi aspek ekonomi.Sedangkan perbedaan penelitian ini dengan penelitian yang dilakukan peneliti adalah pada metode penelitian yangdigunakan. Dalam penelitian ini menggunakan deskriptif kuantitatif sedangkan pada penelitian yang dilakukanpeneliti metode yang digunakan adalah kualitatif.

2.   Skripsi yang di tulis Arini Wijayanti tahun 2019 yang berjudul.’’Analisis Peranan Objek Wisata Telaga GupitDalam Meningkatan Pendapatan Masyarakat Desa Tegalsari Kecamatan Gading Rejo Dalam Perspektif EkonomiIslam’’.[23] Hasil Penilitian ini bahwa Keberadaan objek wisata Telaga Gupit memberikan kontribusi yang cukupbesar sebagai alat penyerap tenaga kerja dan penyedia lapangan pekerjaan bagi masyarakat sekitar. Hal inidibuktikan dengan adanya masyarakat Tegalsari yang bekerja menjadi pengelola dan karyawan di TelagaGupit.Dan Kegiatan usaha yang dilakukan oleh masayrakat sekitar wisata Telaga Gupit sudah sesuai dengan teoriekonomi islam yaitu kegiatan ijarah yang artinya sewa, yang memberikan pelayanan jasa kepada pengunjunguntuk mendapatkan berupa manfaat, kesenangan dan kenyamanan dalam berwisata.

          Perbedaan penilitian ini dengan penilitian lain adalah wisata Telaga Gupit memiliki wisata yang unik yaituwisata yang memperkenalkan budidaya ikan,dan skripsi ini di buat pada tahun 2019 dan persamaan penelitianadalah sama-sama meniliti tentang pariwisata dan dampak ekonomi untuk masyrakat sekitar dan metode penelitiandeskritif kualitatif.

3.   Jurnal yang di tulis oleh Hary Hermawan pada tahun 2016 yang berjudul ‘’ Dampak Pengembangan Desa WisataNglanggeran Terhadap Ekonomi Masyarakat Lokal’’.[24] Hasil dari penilitian ini bahwa pengembagan desa wisatamembawa dampak yang positif bagi perkembangan ekonomi masyarakat lokal di Desa Nglanggeran, diantaranya:Meningkatnya penghasilan masyarakat Desa Nglanggeran; Meningkatya peluang kerja dan berusaha masyarakatlokal di sektor pariwisata; Dengan adanya peraturan lokal yaitu pembatasan investasi asing yang masukberdampak pada meningkatknya kepemilikan dan kontrol masyarakat lokal serta kebanggaan untuk bekerja danberusaha di desanya sendiri; Pendapatan pemerintah melalui retribusi wisata. Sedangkan indikasi dampak negatifterhadap ekonomi lokal berupa kenaikan harga barang tidak ditemukan. Selain pembangunan bersifat fisik,pemberdayaan masyarakat lokal juga harus selalu digiatkan demi terciptanya masyarakat wisata yang kompetendan mandiri secara ekonomi, serta siap mengoptimalkan peluang-peluang ekonomi yang muncul dari kegiatan desawisata.

       Perbedaan penilitian ini dengan yang lain adalah wisata ini adanya Dengan adanya peraturan lokal yaitupembatasan investasi asing yang masuk berdampak pada meningkatknya kepemilikan dan kontrol masyarakat lokalserta kebanggaan untuk bekerja dan berusaha didesanya sendiri dan penilitian ini di kerjakan pada tahun 2016,persamaan penilitian adalah dengan menggunakan metode deskritif kualitatif,sama-sama membahas tentangpariwisata dan dampak ekonomi bagi masyrakat.

4.   Jurnal yang ditulis oleh Akhmad Bories Yasin Abdillah, dkk tahun 2016 yang berjudul ’Dampak PengembanganPariwisata Terhadap Kehidupan Masyarakat Lokal Di Kawasan Wisata’’.[25] Hasil penilitian ini menunjukanbahwa pengembangan pariwisata memberikan pengaruh yang sangat besar terhadap kehidupan masyarakat sekitarkhususnya masyarakat sekitar Taman Wisata Air Wendit. Pemerintah Kabupaten Malang telah melakukan banyakperubahan mulai dari penambahan fasilitas wisata serta wahana-wahana permainan yang menjadi daya tarikwisata.Dan dampak yang ditimbulkan dari pengembangan Taman Wisata Air Wendit dari aspek sosial diantaranyameningkatnya keterampilan penduduk dengan membuat cinderamata, transformasi mata pencaharian ke pekerjaanyang lebih baik, transformasi norma dari norma negatif ke norma positif. Dari aspek budaya terihat masyarakatsekitar masih melestarikan kebudayaan desa Magliawan. Sementara dari aspek ekonomi ada penyerapan tenagakerja dari masyarakat desa Mangliawan, mendorong masyarakat sekitar untuk berwirausaha, serta meningkatkanpendapatan dari usaha yang dimiliki.

          Perbedaan penelitian lain adalah wisata ini banyak tempat bermain untuk anak anak dan kolam berenangwisata air windi tdi bagi 2 ada yang alami dan buatan,tempat penelitian beda yang akan di teliti jurnal ini di buattahun 2016 persamaan penelitian adalah metode penilitian mengunakan metode diskritif kualitatif dan sama-samatentang pariwisata dan dampak dari pariwisata tersebut.

5.   Jurnal yang di tulis Samsul Alam Fyka, dkk tahun 2018 yang berjudul ‘’ Analisis Dampak Pengembangan WisataPulau Bokori Terhadap Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat Bajo’’.[26] Hasil dari penelitian ini bahwa Pengaruhsosial keberadaan wisata pulau bokori bagi masyarakat bajo di Desa Mekar adanya perubahan terhadap gayahidup melalui cara berpakaian dan cara berkomunikasi.Pengaruh ekonomi keberadaan wisata pulau bokori bagimasyarakat bajo di Desa Mekar adalah adanya perubahan mata pencaharian baru dan juga peningkatan pendapatanmasyarakat melalui sector wisata.

          Perbedaan penelitian lain adalah wisata ini salah satu jenis wisata bahari dan memiliki villa disekitartempat wisata yang berada di kendari ,wisata pulau bokori walaupun pulau kecil tapi memiliki keindahan yangsangat luar biasa dan tahun penilitian pada tahun 2018 metode deskriptif kuantitatif dan kualitatif.persamaanadalah sama  sama meniliti tentang pariwisata dan dampak dari pariwisata tersebut.

     Penelitian-penelitian di atas merupakan referensi penulis dalam mengerjakan penelitian, berfungsi membantu memberi gambaran tentang metode dan teknik yang dipakai dalam penelitian yang mempunyai permasalahan serupa atau mirip penelitian yang penulis hadapi. Mengenai peneliti-peneliti yang karyanya penting dalam permasalahan yang peneliti hadapi (yang mungkin dapat dijadikan narasumber atau dapat ditelusuri karya – karya tulisnya yang mungkin terkait), dan membuktikan keaslian penelitian (bahwa penelitian yang peneliti lakukan berbeda dengan penelitian-penelitian sebelumnya). “Analisis Pengembangan objek Wisata Alam Sumber Agung terhadap peningkatan Pendapatan masyarakat menurut Ekonomi islam (Studi pada masyarakat Sumber Agung Kecamatan Kemiling Kota Bandar Lampung)” sejauh yang penulis tahu, belum pernah ada yang melakukan penelitian secara khusus tentang judul tersebut.

     Perbedaan penelitian ini dengan penlitian lain adalah wisata ini salah satu jenis wisata cagar alam dan memilikiberwisata secara trekking dan camping disekitar tempat wisata yang berada di Sumber Agung ,wisata alam sumber agung walaupun wisata yang masih baru tapi memiliki keindahan yang sangat luar biasa dan tahun penilitian ini tahun 2022 metode kualitatif dan di pandang dengan ekonomi islam.persamaan adalah sama  sama meniliti tentangpariwisata dan dampak dari pariwisata tersebut.

I.    Metode Penelitian

     Secara umum metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dankegunaan tertentu.[27]Metode penelitian juga suatu prosedur atau langkah-langkah dalam mendapatkan pengetahuanilmiah secara tersusun, terencana, terstruktur, sistematis dan memiliki tujuan baik praktis maupun teoritis. Jadimetode penelitian adalah cara sistematis untuk mendapatkan pengetahuan ilmiah atau ilmu.

1.   Jenis dan Pendekatan Penelitian

     Penelitian ini termasuk penelitian lapangan (field research) yaitu penelitian yang dilakukan untuk mempelajarisecara intensif tentang latar belakang keadaan tempat penelitian.[28]Metode ini memiliki tujuan mengetahui lebihdalam mengenai pengalaman, opini, perasaan, dan pengetahuan langsung yang dialami oleh partisipan. Selain itu,dalam pendekatan kualitatif, teori tidak digunakan untuk menemukan hubungan yang pasti antar variabel,melainkan ditujukan untuk mencari dinamika yang terjadi pada suatu fenomena atau kasus tertentu. Penelitimemilih metode atau pendekatan kualitatif dalam penelitian ini karena dianggap paling sesuai dalam menjawabmasalah penelitian. Melalui pendekatan kualitatif, peneliti bisa mendapatkan kedalaman data dalam halPengembangan Objek Wisata Alam Sumber Agung Terhadap Peningkatan Pendapatan Masyarakat DalamPerspektif Ekonomi Islam di Desa Sumber Agung Kecamatan Kemiling Kota Bandar Lampung.

2.   Sumber Data

        Pada penelitian ini penulis mengumpulkan data-data yang diperlukan dalam penyusunan proposal inimenggunakan data primer dan sekunder.

a.    Data Primer

     Data primer adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan langsung dilapangan oleh orang yangmelakukan penelitian atau yang bersangkutan yang memerlukannya.[29] Dan sumber aslinya yaitu masyarakatdesa wisata Alam Sumber Agung Kemiling, Bandar Lampung. Untuk memperoleh data tersebut, penelitimenggunakan cara observasi, wawancara dan dokumentasi Mayarakat Desa Sumber Agung.

b.   Data Sukunder

     Data sekunder adalah data yang telah lebih dahulu dikumpulkan dan dilaporkan oleh instansi diluar daripenelitian sendiri, walaupun yang dikumpulkan ini sesungguhnya adalah data asli.[30]teknik pengumpulan datayang diperoleh berupa riset yaitu pengumpulan data dengan membaca buku  buku, jurnal, kemudian diolahhingga menjadi data.Data termasuk data sekunder dalam penelitian ini terkait dengan wisata Alam SumberAgung yang ada di Sumber Agung.

3.     Populasi dan Sampel

     Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kuantitas dankarakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari yang kemudian ditarik kesimpulan.populasiadalah kumpulan dari individu dengan kualitas dan ciri-ciri yang telah ditetapkan.[31] Populasi dalam penelitianini adalah seluruh pelaku usaha yang ada di sekitar obyek wisata dan pengelola obyek wisata, sampel dalampenelitian ini berjumlah 35 orang yang meliputi, anggota Pokdarwis pedagang,juru parkir dan pedagang di luar wisata dan usaha di luar wisata dan jasa ojek .

     Sampel adalah bagian dari populasi yang diambil melalui cara-cara tertentu yang juga memiliki karakteristiktertentu, jelas, dan lengkap yang dianggap bisa mewakili populasi. Pengambilan sampel dilakukan dengan carapurposive sampling yaitu sampel yang dipilih dengan cermat sehingga relevan dengan desain penelitian.[32]

     Secara puposive sampling, yaitu peneliti mempunyai pendapat pribadi dalam memilih individu-individu yangakan menjadi sampel dengan pertimbangan tertentu misalnya, orang tersebut yang dianggap paling mengetahuitentang apa yang kita harapkan sehingga akan

memudahkan peneliti menjelajahi objek/situasi yang diteliti. Berdasarkan survei di lapangan jumlah sampel di ambil sebanyak 21 orang pokdarwis terlibat dalam pengelolaan pariwisata Alam Sumber Agung sumber agung dan14 orang yang membuka usaha dan Jasa

     Menurut pendapat Suharsimi Arikunto bahwa apabila subjeknya kurang dari 100, maka lebihbaikdiambilsemua sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi, selanjutnya  jika  jumlah subyeknyalebih dari 100,maka dapat diambil 10-15% atau 20-25% atau lebih.[33] Berdasarkan perdapat diatas, makameneliti mengambil kesimpulan bahwa semua populasi akan dijadikan sebagai sampel.

4.     Teknik Pengumpulan Data

a.    Observasi

     Observasi adalah teknik pengumpulan data melalui pengamatan secara langsung menggunakan alat indra.Sesuatu yang diamati dicatat sebagai bahan informasi. Teknik pengumpulan data dengan observasi dilakukanbila penelitian berkenaan dengan perilaku manusuia, proses kerja, gejala-gejala alam dan bila responden yangdiamati tidak terlalu besar.[34] Hal ini dilakukan untuk mengetahui secara pasti Bagaimana pengembanganObjek Wisata Alam Sumber Agung Dalam Meningkatkan Pendapatan masyarakat.

b.   Wawancara

Wawancara adalah digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila ingin melakukan studi pendahuluanuntuk menemukan permasalahan yang harus diteliti dan juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dariresponden yang lebih mendalam dan jumlah respondennya sedikit/kecil [35]wawancara di sini kepadamasyarakat yang berkontribusi pada Wisata Alam Sumber Agung.

c.    Dokumentasi

Dokumentasi adalah langkah penciptaan pengetahuan dan/atau ilmu pengetahuan.[36] Dokumen tentangorang atau sekelompok orang, peristiwa, atau kejadian dalam situasi sosial yang sesuai dan dengan focuspenelitian adalah sumber informasi yang sangatberguna dalam penelitian kualitatif. Dokumen berbentuk tekstertulis, artefacts,gambar, maupun foto.Metode dokumentasi ini dimaksudkan untuk melengkapi penggunaanmetode observasi dan wawancara.

5.     Analisis Data

     Penelitian ini bersifat kualitatif sehingga data-data yang digambarkan berupa kata-kata tertulis untukmenjelaskan fenomena yang terjadi, dalam proses analisis data, ada beberapa langkah pokok yang harusdilakukan, yaitu :

a.    Reduksi Data

     Mereduksi merupakan kegiatan merangkum, memilih data yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yangpenting dan pengembangan ceritanya merupakan analisis.Kegiatan ini tidak terpisahkan dari analisisdata.Reduksi data adalah proses pemilihan, pemusatan perhatian pada penyederhanaan, pengabstrakan dantransformasi data “kasar” yang terjadi dalam catatan-catatan lapangan tertulis. Reduksi data berlangsung terusmenerus selama proyek kualitatif berlangsung sampai laporan tersusun.[37]

b.   Penyajian data

Penyajian data adalah kegiatan ketika sekumpulan informasi disusun, sehingga memberi kemungkinan akanadanya penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan. Bentuk penyajian data kualitatif berupa teks naratifdan kejadian atau peristiwa yang terjadi dimasa lampau. Penggabungan informasi yang tersusun dalam suatubentuk yang padu dan mudah diraih, memudahkan untuk melihat apa yang sedang terjadi, apakah kesimpulansudah tepat atau sebaliknya melakukan analisis kembali.[38]

c.    Penarikan Kesimpulan/ Verifikasi Data

Tahap ini merupakan tahap penarikan kesimpulan dari semua data yang telah diperoleh sebagai hasil daripenelitian.Penarikan kesimpulan atau verifikasi adalah usaha untuk memaknai arti, keteraturan,pola-pola,penjelasan alur, sebab akibat atau proporsi.Setelah melakukan verifikasi maka dapat ditarik kesimpulanberdasarkan hasil penelitian yang disajikan dalam bentuk narasiyang dapat dipercaya.[39]

J.   Sistematika Pembahasan

BAB I      PENDAHULUAN

     Bab ini berisi tentang penegasan judul, latar belakang masalah, focus dan sub-fokus   penelitian, rumusan masalah, tujuan dan manfaat, studi pustaka, metode penelitian, serta sistematika pembahasan. 

BAB II     LANDASAN TEORI

     Memuat uraian tentang konsep utama teori, asumsi dasar teori, hubungan konsep utama dan asumsi dasar teori, serta unit analisis teori. Teori yang dijadikan landasan yaitu teori yang relevan dan terkait dengan tema skripsi

BAB III    DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN 

        Bab ini berisi tentang gambaran umum objek penelitian dan penyajian fakta dan data penelitian di Wisata Alam Sumber Agung Kecamatan kemiling. Yakni meliputi sejarah Desa Sumber Agung Kecamatan Kemiling dan Objek Wisata Alam Sumber Agung, Visi dan Misi Pokdarwis Desa Sumber Agung Kecamatan Sumber Agung, Struktur organisasi Pokdarwis Sumber Agung Kemiling. 

BAB IV    ANALISIS PENELITIAN 

     Bab ini berisi tentang analisis Pengembangan Objek Wisata Alam Sumber Agung Dalam MeningkatanPendapatan Masyarakat dan di pandang dalam Ekonomi Islam

BAB V     PENUTUP 

     Bab terakhir berisi kesimpulan dan hasil, serta saran-saran, kesimpulan menyajikan secara ringkas seluruh penemuan penelitian yang ada hubungannya dengan masalah penelitian. Kesimpulan diperoleh berdasarkan hasil penelitian. Berisi uraian mengenai langkah-langkah apa yang perlu diambil oleh pihakpihak terkait dengan hasil penelitian yang bersangkutan.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

BAB II

 

LANDASAN TEORI

 

 

A.  Pariwisata

1.   Pengertian Pariwisata

     Istilah pariwisata (tourism) baru muncul di masyarakat kira-kira pada abad ke-18, khususnya sesudahrevolusi industri di Inggris. Istilah pariwisata berasal dari dilaksanaknnya kegiatan wisata (tour), yaitu suatukegiatan perubahan tempat tinggal sementara dari seseorang, di luar tempat tinggal sehari-hari dengan suatualasan apapun selain melakukan kegiatan yang bisa menghasilkan upah atau gaji.[40]

     Pengertian pariwisata menurut Norval dalam Muljadi dan Nurhayati adalah keseluruhan kegiatan yangberhubungan dengan masuk, tinggal, dan pergerakan penduduk asing di dalam atau di luar suatu negara, kota,atau wilayah tertentu.[41]

Menurut definisi yang lebih luas yang dikemukakan oleh Kodhyat pariwisata adalah perjalanan dari satu tempatke tempat lain bersifat sementara, dilakukan perorangan atau kelompok, sebagai usaha mencari keseimbangandan kebahagiaan dengan lingkungan hidup dalam dimensi sosial, budaya, alam, dan ilmu.[42]

     menurut Musanef mengartikan pariwisata sebagai suatu perjalanan yang dilaksanakan untuk sementarawaktu, yang dilakukan dari satu tempat ke tempat yang lain untuk menikmati perjalanan bertamasya danberekreasi.[43]

     Berdasarkan pengertian di atas, dapat diambil suatu kesimpulan bahwa pariwisata yaitu suatu kegiatan perjalanan yang melibatkan orang-orang dengan tujuan yang berbeda-beda untuk mendapatkan kenikmatan dan memenuhi hasrat ingin mengetahui sesuatu yang baru dalam kurun waktu tertentu.

2.   Tujuan Wisata

     Usaha pariwisata adalah kegiatan yang bertujuan menyelenggarakan jasa pariwisata atau menyediakan atau mengusahakan objek dan daya tarik wisata, usaha barang pariwisata dan usaha lain 

yang terkait dengan bidang tersebut. Pembangunan dan pengembangan objek wisata pada dasarnya di bangun atas dasar perluasan wisata,yaitu pengelolaan objek pariwisata yang di pandang memiliki potensi untuk di kembangkan dan menjadi daerah tujuan wisata.Pembangunan kepariwisataan mempunyai tujuan antara lain memperluas dan memeratakan kesempatan berusaha, lapangan kerja dan kesejahteraan rakyat. Dengan demikian pembangunan di bidang kepariwisataan mempunyai tujuan akhir untuk meningkatkan pendapatan masyarakat yang berdampak pada peningkatan kesejahteraan masyarakat.[44]

Sektor pariwisata di Indonesia mempunyai suatu tujuan. Tujuan tersebut telah diatur di dalam Pasal 4 Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan tujuan tersebut antara lain:

a.   Meningkatkan pertumbuhan ekonomi

b.   Meningkatkan kesejahteraan rakyat

c.   Menghapus kemiskinan

d.   Mengatasi pengangguran

e.   Melestarikan alam, lingkungan dan sumber daya

f.    Memajukan kebudayaan

g.   Mengangkat citra bangsa

h.   Memupuk cinta tanah air

i.    Memperkukuh jati diri dan kesatuan bangsa  dan

j.    Mempererat persahabatan antar bangsa.[45]

     Tujuan tersebut merupakan suatu sarana bagi masyarakat atau pemerintah yang ingin mengembangkan sektorsumber daya alam dan budaya. Adanya sektor pariwisata juga masyarakat umumnya akan mendapatkan rezekidengan menjual souvenir khas daerah tersebut. Oleh sebab itu masyarakat pada umumnya lebih diharuskan untukmenjaga dan tidak merusak objek wisata.

3.   Jenis Jenis Wisata

Wisata berdasarkan jenis-jenisnya dapat dibagi kedalam dua kategori yaitu:

a.    Wisata alam

1)   Wisata Pantai (Marine Tourism), merupakan kegiatan wisata yang ditunjang oleh sarana dan prasaranauntuk berenang, memancing, menyelam, dan olahraga air lainnya, termasuk sarana dan prasaranaakomodasi, makan dan minum.

2)   Wisata Etnik (Etnic Tourism), merupakan perjalanan untuk mengamati perwujudan kebudayaan dan gayahidup masyarakat yang dianggap menarik.

3)   Wisata Cagar Alam (Ecotourism), merupakan wisata yang banyak dikaitkan dengan kegemaran akankeindahan alam, kesegaran hawa udara dipegunungan, keajaiban hidup binatang (margasatwa) yang langka,serta tumbuh-tumbuhan yang jarangterdapat ditempattempat lain.

4)   Wisata Buru, merupakan wisata yang dilakukan di negeri-negeri yang memang memiliki daerah atau hutantempat berburu yang dibenarkan oleh pemerintah dan digalakkan oleh berbagai agen atau biro perjalanan.

5)   Wisata Agro, merupakan jenis wisata yang mengorganisasikan perjalanan ke proyek-proyekpertanian,perkebunan, dan ladang pembibitan dimana wisata rombongan dapat mengadakan kunjungan danpeninjauan untuk studi maupun menikmati segarnya tanaman disekitarnya.

b.   Wisata Sosial-Budaya

1)   Peninggalan sejarah kepurbakalaan dan monumen, wisata ini termasuk golongan budaya, monumennasional, gedung bersejarah, kota, desa, bangunan-bangunan keagamaan, serta tempat-tempat bersejarahlainnya seperti tempat bekas pertempuran yang merupakan daya tarik wisata utama dibanyak negara.

2)   Museum dan fasilitas budaya lainnya, merupakan wisata yang berhubungan dengan aspek alam dankebudayaan disuatu kawasan atau daerah tertentu. Museum dapat dikembangkan berdasarkan padatemanya, antara lain museum arkeologi, sejarah, etnologi, sejarah alam, seni dan kerajinan, ilmupengetahuan dan teknologi, industri, ataupun dengan tema khusus Lainnya.

c.    Wisata Ziarah

     Jenis wisata ini sedikit banyaknya dikaitkan dengan agama, sejarah, adat istiadat dan kepercayaan umatatau kelompok dalam masyarakat. Wisata ziarah banyak dilakukan dengan perorangan atau rombongan ketempat-tempat suci seperti ke makam-makam orang-orang besar atau pemimpin yang diagungkan, ke bukitatau gunung yang di anggap keramat dan lain sebagainya.[46]

     Berdasarkan penjelasan tersebut dapat dipahami bahwa wisatawan berkunjung ke suatu destinasi wisatakarena motivasi yang menjadi latar belakang orang untuk berwisata. Maka seseorang akan memilih jenis wisatayang sesuai dengan motivasi mereka untuk melakukan perjalanan. Setiap wisatawan yang melakukan pariwisatamemiliki motif tersendiri terutama dalam hal wisatawan yang ada pada luar daerah. Perbedaan motif- motiftersebut tercermin dengan adanya berbagai jenis pariwisata karena suatu daerah maupun suatu negara padaumumnya dapat menyajikan berbagai antraksi wisata, keindahan ataupun sesuatu yang menarik dari sebuah objekwisata.

4.   Peranan Objek Wisata

Peran pariwisata yang pertama yaitu peran ekonomi sebagai sumber devisa negara. Kedua, peran sosialsebagai pencipta lapangan pekerjaan, dan yang terakhir adalah peran kebudaayaan yaitu memperkenalkankebudayaan dan kesenian.[47]

a.    Peran Ekonomi

1)   Pendapatan Masyarakat

Peningkatan pendapatan masyarakat dan pemerintah berasal dari pembelanjaan dan biaya yang dikeluarkanwisatawan selama perjalanan dan persinggahannya seperti  untuk hotel,makan danminum,cenderamata,angkutan dan sebagainya.Selain itu,juga  mendorong peningkatan dan pertumbuhan dibidang pembangunan sektor lain.[48] Salah satu dari khas pariwisata adalah sifatnya yang tergantung danterikat dengan bidang pembangunan sektor lainnya.Dengan demikian, berkembangnya kepariwisataan akanmendorong peningkatan dan pertumbuhan bidang pembangunan lainnya.

2)   Kesempatan Kerja

Salah satu peluang bagi masyarakat sekitar objek wisata adalah kesempatan bekerja pada objek wisata, baiksebagai tenaga staf maupun buruh kerja.Pengembangan objek wisata memberikan dampak positif bagiperekonomian masyarakat.[49]Peluang usaha dan kerja tersebut lahir karena adanya permintaan wisatawan.Dengan demikian, kedatangan wisatawan kesuatu daerah akan membuka peluang bagi masyarakat tersebutuntuk menjadi pengusaha hotel, wisma, homestay, restoran, warung, angkutan dan lain-lain. peluang usahapariwisata adalah kegiatan yang bertujuan menyelenggarakan jasa pariwisata atau menyediakan ataumengusahakan objek dan daya tarik wisata, usaha barang pariwisata dan usaha lain yang terkait denganbidang pariwisata.

b.   Peran Sosial

   Peran sosial dapat mendorong pembelajaran bahasa asing dan ketrampilan baru. Masyarakat daerahpariwisata akan terdorong mempunyai ketrampilan berbahasa asing agar dapat berinteraksi dengan pendatangmenimbulkan perasaan bangga pada masyarakat akan pariwisata daerahnya sehingga menimbulkan kesadaranuntuk sama-sama menjaga dan melestarikan pariwisata tersebut. Pengembangan pariwisata juga dapatmenguntungkan bagi penduduk karena dapat membuka lapangan pekerjaan baru terutama untuk daerah sekitartempat pariwisata. Sehingga dapat meningkatkan dan memeratakan pendapatan rakyat.

 

c.    Peran Kebudayaan

     Pariwisata mempunyai sesuatu kegiatan secara esensial dan objektif,merupakan kegiatan perdagangan jasayang berbasis pada potensi potensi ekonomi dan non ekonomi,mulai dari sumber daya alam sampai sumbersocial-budaya masyarakat di mana kegiatan tersebut dapat di laksanakan.kedekatan kegiatan kepariwisataandengan kebudayaan masyarakat tidak sama artinya dengan kesamaan idenititas dengan kebudayaan masyarakat,tidak sama artinya dengan kesamaan identitas kepariwisataan dengan kebudayaan.[50]

   Dari penjelasan tersebut dapat dipahami bahwa peranan objek wisata meliputi tiga segi yaitu segi ekonomi(sumber devisa, meningkatkan pendapatan masyarakat dan daerah, kesempatan kerja), segi sosial (penciptaanlapangan kerja),dan segi kebudayaan  (memeperkenalkan kebudayaan kepada para wisatwan).

5.   Indikator Keberhasilan Pariwisata

     Indikator keberhasilan dari manajemen destinasi pariwisata yang mengacu pada Pedoman ManajemenPengembangan Destinasi Pariwisata adalah Pemerintah daerah dan pemangku kepentingan terkait memahamitentang manajemen destinasi pariwisata dan pembangunan pariwisata berkelanjutan.

a.    Pemerintah daerah mampu merumuskan dokumen perencanaan manajemen pariwisata yang berbasis masyarakat.

b.   Pemerintah daerah mampu mengimplementasikan dokumen perencanaan manajemen destinasi pariwisata

c.    Terwujudnya destinasi pariwisata yang memiliki daya saing tinggi yang diukur dengan:.

1)   Bertambahnya jumlah wisatawan.

2)   Meningkatnya lama tinggal wisatawan.

3)   Meningkatnya kepuasan wisatawan.

4)   Meluasnya kesempatan kerja dan kesempatan berusaha.

5)   Meningkatnya kualitas lingkungan disekitar destinasi.

6)   Meningkatnya kemitraan antar-stakeholder dalam pengembangan destinasi.[51]

     Lokasi objek pariwisata atau kawasan strategis pariwisata adalah kawasan yang memiliki fungsi utamapariwisata atau memiliki potensi untuk pengembangan pariwisata yang mempunyai pengaruh penting dalam satuatau lebih aspek, seperti pertumbuhan ekonomi, sosial dan budaya, pemberdayaan sumber daya alam, daya dukunglingkungan hidup, serta pertahanan dan keamanan. Umunnya lokasi akan ditentukan oleh:

a.    Jenis usaha yang dijalankan

b.   Dekat dengan konsumen atau pasar

c.    Dekat dengan bahan baku

d.   Ketersediaan tenaga kerja

e.    Sarana dan prasarana (transportasi,listrik, dan air)

f.    Dekat dengan pusat pemerintahan.

g.   Dekat dengan lembaga keuangan

h.   Berada di kawasan industri

i.     Kemudahan untuk melakukan ekspansi atau perluasan

j.     Kondisi adat istiadat, budaya, dan sikap masyarakat setempat

k.   Hukum yang berlaku di daerah setempat

l.     Pertimbangan lainnya.[52]

     Lokasi merupakan objek fital dalam sebuah industri pariwisata yang dapat dimanfaatkan oleh berbagai pihakdan untuk berbagai kepentingan salah satunya adalah kegiatan ekonomi masyarakat setempat. Ada berbagai halyang dapat disumbangkan dengan adanya lokasi objek pariwisata bagi perekonomian penduduk lokal.[53]

     Berdasarkan tujuan di atas, dapat disimpulkan bahwa Indikator Keberhasilan  kepariwisataan adalah Pemerintahan memfasilitasi kegiatan pariwisata tersbut.dan membantu perekonomian masyarakatatau meningkatan pariwisata yang mampu menggalakkan kegiatan ekonomi, sehingga dapat memperluas kesempatan kerja dan peningkatan pendapatan asli daerah,pembangunan fasilitas sekitar wisata membaik  

6.   Pariwisata Dalam Perspektif Islam

Dalam Al-Quran banyak dijelaskan tujuan berwisata, diantara tujuan-tujuan tersebut adalah:

a.    Mengenal Sang Pencipta dan Meningkatkan Nilai Spiritual

b.   Berbisnis, membuka peluang usaha sebagai salah satu pemberdayaan potensi daerah

c.    Menambah Wawasan Keilmuan

d.   Mendapatkan Ketenangan Jiwa dan Kebersihan Hati.[54]

     Menurut islam manusia adalah makhluk paling mulia diantara makhluk makhluk lain. Akan tetapi islamjuga mengingatkan manusia hanyalah salah satu diantara sekian makhluk dari ciptaan Allah SWT, yang beradadiluar kemampuan manusia untuk menghitungnya. Manusia diberi akal pikiran hingga kedudukannya palingmulia daripada makhluk lain, sehingga kita mengetahui kisah Penciptaan Al-Quran yang bertujuan untukmemahami bahwa alam mempunyai banyak manfaat yang dapat dimanfaatkan dan dikembangkan oleh manusiaseperti yang difirmankan oleh Allah:

.وَسَخَّرَ لَكُمْ مَّا فِى السَّمٰوٰتِ وَمَا فِى الْاَرْضِ جَمِيْعًا مِّنْهُ ۗاِنَّ فِيْ ذٰلِكَ لَاٰيٰتٍ لِّقَوْمٍ يَّتَفَكَّرُوْنَ

  “Dia telah menundukkan (pula) untukmu apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi semuanya(sebagai rahmat) dari-Nya. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kebesaranAllah) bagi kaum yang berpikir (Q.S. Al-Jasiyah[45]: 13).

 

Allah memrintahkan kita untuk berpariwisata yang difirmankan oleh allah:

قُلْ سِيْرُوْا فِى الْاَرْضِ ثُمَّ انْظُرُوْا كَيْفَ كَانَ عَاقِبَةُ الْمُكَذِّبِيْنَ ١١

Katakanlah (Nabi Muhammad), “Jelajahilah bumi, kemudian perhatikanlah bagaimana kesudahan orang-orang yang mendustakan itu.” (Q.S. Al-An’nam[6]: 11).

 

Kita sebagai manusia selalu berusaha menjaga keimanannya agar tidak melemah dan terkikis. Diantara hal-halyang dapat melemahkan iman adalah mendekati tempat-tempat yang di dalamnya dilakukan perbuatan-perbuatanyang haram termasuk wisata wisata yang disitu tempat maksiat yang mana sudah di firmankan oleh allah:

 

 

وَالَّذِيْنَ لَا يَشْهَدُوْنَ الزُّوْرَۙ وَاِذَا مَرُّوْا بِاللَّغْوِ مَرُّوْا كِرَامًا ٧٢

“Dan, orang-orang yang tidak memberikan kesaksian palsu serta apabila mereka berpapasan dengan (orang-orang) yang berbuat sia-sia, mereka berlalu dengan menjaga kehormatannya.” (Q.S. Al-Fur’qon[25]: 72).

 

Bila perbuatan-perbuatan yang tidak berfaidah saja harus ditinggalkan, apalagi dengan perbuatan-perbuatanyang haram.

Menurut Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dan Badan Pengurus Harian Dewan Syariah NasionalMajelis Ulama Indonesia (DSNMUI), pariwisata syariah memiliki kriteria umum sebagai berikut:[55]

1)   Berorientasi pada kemaslahatan umum

2)   Berorientasi pada pencerahan, penyegaran, dan ketenangan

3)   Menghindari kemusyrikan dan khufarat

4)   Menghindari maksiat

5)   Menjaga perilaku, etika dan nilai-nilai luhur kemanusiaan seperti menghindari perilaku hedonis dan asusila

6)   Menjaga amanah, keamanan, dan kenyamanan

7)   Bersifat universal dan inklusif

8)   Menjaga kelestarian lingkungan

9)   Menhormati nilai-nilai sosial budaya dan kearifan lokal.

B.Pengembangan Objek Wisata

1.   Pengertian Pengembangan Objek Wisata

     pembangunan dan pengembangan pariwisata secara langsung akan menyentuh dan melibatkan masyarakat,sehingga membawa berbagai dampak terhadap masyarakat setempat, bisa dampak positif maupun negatif. Bagimasyarakat, pengembangan pariwisata memiliki potensi manfaat yang sangat besar bagi ekonomi, sosial-budayadan lingkungan namun terkadang sering terjadi pengembangan pariwisata yang salah justru membawa banyakkerugian bagi masyarakat lokal itu sendiri. Adanya berbagai manfaat dan tantangan memberikan gambaranbahwa pengembangan pariwisata bagaikan mengelola api, dimana pengelola dapat memanfaatkanya untukkemaslahatan masyarakat namun di satu sisi dapat menimbulkan kerugian jika pengelolaan yang dilakukan tidakefektif.[56]

       pada dasarnya pengembangan pariwisata adalah suatu proses yang berkesinambungan untuk melakukan matcing and adjustment yang terus menerus antara sisi supply dan demand kepariwisataan yang tersedia untuk mencapai misi yang telah ditentukan.[57]Sebuah objek wisata akan melakukan pengembangan wisata jika sebelumnya sudah ada aktivias wisata. Dalam meningkatkan potensi pariwisatanya, hal yang perlu dilakukan adalah merencanakan pengembangan wisata agar dapat lebih baik dari sebelumnya.

    Pengembangan desa wisata akan berhasil jika semua potensi desa seperti sumber daya manusia dan potensialam yang dimiliki dapat disinergikan secara maksimal. Tentunya pengembangan desa wisata harus mendapatdukungan dan pemerintah desa setempat dan masyarakatnya. Pengembangan desa wisata akan membuka peluangpenyerapan tenaga kerja, transaksi perdagangan produk asli daerah juga akan meningkat yang pada akhirnyaakan berimlikasi pada peningkatan ekonomi masyarakat desa tersebut. Desa wisata adalah suatu wilayahpedesaan yang menawarkan keaslian baik dari segi sosial budaya, adat istiadat, keseharian, arsitektur tradisional,struktur tata ruang desa yang disajikan dalam suatu bentuk integrasi komponen pariwisata antara lain sepertiatraksi, akomodasi dan fasilitas pendukung.[58]

    Pengembangan pariwisata sebagai suatu industri secara ideal harus berlandaskan pada empat prinsip dasar,sebagaimana dikemukakan

a.    Kelangsungan kehidupan sosial dan budaya, yaitu bahwa pengembangan pariwisata harus mampumeningkatkan peran masyarakat dalam pengawasan tata kehidupan melalui sistem nilai yang dianutmasyarakat setempat sebagai identitas masyarakat tersebut.

b.   Kelangsungan ekonomi, yaitu bahwa pengembangan pariwisata harus dapat menciptakan kesempatan kerjabagi semua pihak untuk terlibat dalam aktivitas ekonomi melalui suatu sistem ekonomi yang sehat dankompetitif.

c.    Memperbaiki dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat setempat melalui pemberian kesempatan  kepada  mereka  untuk  terlibat  dalam  pengembangan  pariwisata.[59]

     Sebuah  objek  wisata  akan  melakukan  pengembangan  wisata jika sebelumnya sudah ada aktiviaswisata.Dalam meningkatkan potensi pariwisatanya, hal yang perlu dilakukan adalah merencanakan pengembanganwisata agar dapat lebih baik dari sebelumnya. Tiga prinsip utama dalam pariwisata berkelanjutan adalah:

a.    Ecology Sustainability, yakni memastikan bahwa pengembangan yang dilakukan sesuai dengan proses ekologi,biologi, dan keragaman sumberdaya ekologi yang ada.

b.   Social and Cultural Sustainability, yakni memastikan bahwa pengembangan yang dilakuian memberikandampak positif bagi kehidupan masyarakat sekitar dan sesuai dengan kebudayaan serta nilai-nilai yangberlaku pada masyarakat tersebut.

c.    Economic Sustainability, yaitu memastikan bahwa pengembangan yang dilakukan efisien secara ekonimi danbahwa sumberdaya yang digunakan dapat bertahan bagi kebutuhan di masa mendatang.[60]

     dan keragaman sumberdaya ekologi yang Pengembangan pariwisata pedesaan didukung oleh tiga faktor.

a.    Pertama, wilayah pedesaan memiliki potensi alam dan budaya yang relatif lebih otentik dari pada wilayahperkotaan, masyarakat desa masih menjalankan tradisi dan ritual-ritual budaya dan topografi yang cukup serasi.

b.   Kedua, wilayah pedesaan memiliki lingkungan fisik yang relatif masih asli atau belum banyak tercemar olehbanyak ragam jenis polusi dibandingkan dengan kawasan perkotaan.

c.    Ketiga, dalam tingkat tertentu daerah pedesaan menghadapi perkembangan ekonomi yang relatif lambat,sehingga pemanfaatan potensi ekonomi, sosial dan budaya masyarakat lokal secara optimal merupakan alasanrasionalpengembangan pariwisata pedesaan.

Mengembangkan daya tarik wisata diperlukan sumber daya pariwisata yang bersifat netral sampai ada campurtangan manusia dari luar untuk mengubahnya agar dapat memenuhi kebutuhan dan kepuasan manusia itu. Dalamkonteks pariwisata sumber daya diartikan sebagai segala sesuatu yang mempunyai potensi untuk dikembangkanguna mendukung pariwisata baik secara langsung maupun tidak langsung.

dampak-dampak negatif yang timbul dari pengembangan pariwisata secara ekonomi, yaitu : 

a.    Semakin ketatnya persaingan harga antar sektor 

b.   Harga lahan yang semakin tinggi 

c.    Mendorong timbulnya inflasi 

d.   Bahaya terhadap ketergantungan yang tinggi dari negara terhadap pariwisata 

e.    Meningkatnya kecenderungan impor f. Menciptakan biaya-biaya yang banyak 

f.    Perubahan sistem nilai dalam moral, etika, kepercayaan, dan tata pergaulan dalam masyarakat, misalnya mengikis kehidupan bergotong royong, sopan santun dan lain-lain. 

g.   Memudahkan kegiatan mata-mata dan penyebaran obat terlarang 

h.   Dapat meningkatkan pencemaran lingkungan seperti sampah, vandalisme (coratcoret), rusaknya habitat flora dan fauna tertentu, polusi air, udara, tanah, dsb.[61]

2.   Indikator pengembangan pariwisata

Berikut merupakan indikator-indikator dalam Pengembangan Pariwisata

a.    Lokasi Pariwisata

     Daerah pusat wisata adalah kawasan yang memiliki nilai pariwisata atau memiliki potensi untukmengembangkan atraksi, akomodasi, aksesibilitas, kenyamanan dan kegiatan wisata. Lokasi pariwisata dalahlokasi yang telah ditetapkan sebagai zona dengan fungsi pembangan pariwisata dan memiliki kualitas sertaatribut yang sesuai untuk dikembangkan sebagai kawasan dengan kawasan pariwisata.[62]

b.   Promosi Pariwisata

     Menurut Muslichah promosi adalah aktivitas pemasaran yang berusaha menyebarkan informasi,mempengaruhi, membujuk, dan atau mengingatkan pasar sasaran atas perusahaan dan produknya agar bersediamenerima, membeli, dan loyal pada produk yang ditawarkan perusahaan yang bersangkutan. promosimerupakan aktivitas pemasaran memperkenalkan atau menginfokan barang supaya konsumen tertarik untukmelakukan kegiatan pembelian.[63]

c.    Aksesibilitas

     Aksesibilitas wisata dalam hal ini adalah segenap sarana yang memberikan kemudahan kepadawisatawan untuk mencapai suatu destinasi maupun tujuan pariwisata terkait. Aksesibilitas tidak hanyamenyangkut kemudahan transportasi bagi wisatawan untuk mencapai sebuah tempat wisata atau destinasitertentu, akan tetapi juga waktu yang dibutuhkan, tanda petunjuk arah menuju wisata dan perangkat terkaitlainnya.[64]

d.   Sarana dan Prasarana

     Pengembangan sarana dan prasarana pariwisata merupakan sebuah cara untuk meningkatkan fasilitas bagiwisatawan yang berkunjung di sebuah objek wisata baik itu dari fasilitas penunjang wisata maupun fasilitaspokok pariwisata agar kebutuhan yang diperlukan wisatawan sesuai dengan yang mereka harapkan padasetiap promosi pariwisata. Sarana dan prasarana perlu dibenahi terlebih dahulu sebelum meruntut pada lainyang juga penting seperti misalnya promosi, pengembangan daya tarik, pelaksanaan event untuk menarikminat dan antusias masyarakat. Maka sarana dan prasarana yang menaungi itu semua harus dilakukan terlebihdahulu, hal ini sesuai dengan teori yang diungkaopkan oleh Yoeti, yakni sebelum suatu daerah tujuan wisatamelakukan promosi pariwisata, maka yang perlu dipersiapkan terlebih dahulu adalah sarana dan prasaranawisata yang memadai.[65]

 

 

C.    Pendapatan

1.   Pengertian pendapatan

     Pendapatan adalah balas jasa yang diterima seseorang atas keterlibatannya dalam proses produksi barang ataujasa. Pendapatan yang di peroleh tidak dari kerja adalah pendapatan bunga uang, pendapatan dari persewaan,pendapatan dari usaha yang dijalankan orang lain, dan pemberian orang lain.

Menurut Sukirno pendapatan adalah jumlah penghasilan yang diterima oleh penduduk atas prestasi kerjanyaselama satu periode tertentu, baik harian, mingguan, bulanan ataupun tahunan. Beberapa klasifikasi pendapatanantara lain:

a.    Pendapatan pribadi, yaitu; semua jenis pendapatan yang diperoleh tanpa memberikan suatu kegiatan apapunyang diterima penduduk suatu negara.

b.   Pendapatan disposibel, yaitu; pendapatan yang dikurangi pajak yang harus dibayarkan oleh penerimapendapatan, sisa pendapatan yang siap dibelanjakan inilah yang dinamakan pendapatan disposibel.

c.    Pendapatan nasional, yaitu; nilai seluruh barang-barang jadi dan jasa-jasa yang diproduksi oleh suatu negara.[66]

Pendapatan adalah balas jasa yang diterima seseorang atas keterlibatannya dalam proses produksi barang ataujasa. Pendapatan yang di peroleh tidak dari kerja adalah pendapatan bunga uang, pendapatan dari persewaan,pendapatan dari usaha yang dijalankan orang lain, dan pemberian orang lain. Menurut Samuelson dan Nordhaus,pendapatan merupakan jumlah uang yang diterima oleh rumah tangga dalam kurun waktu tertentu.[67]

     Suyanto mendefinisikan  pendapatan  sebagai  sejumlah  dana  yang  diperolah  dari pemanfaatan faktor  produksi yang  dimiliki  individu.  Sumber  pendapatan  tersebut  diantaranya  berasal  dari  sewa kekayaan yang  digunakan oleh  orang lain,  misalnya menyewakan rumah, tanah, kemudian upah atau gaji  karena  bekerja  kepada  orang  lain ataupun  menjadipegawai  negeri,  bunga  karena  menanamkan modal di bank ataupun perusahaan, misalnya mendepositokan uang di bank dan membeli saham, dan hasil  dari  usaha  wiraswasta,  misalnya  berdagang,  bertenak,  mendirikan  perusahaan, ataupun  bertani.  Pendapatan  juga  dapatdiartikan  sebagai  seluruh  penerimaan  seseorang  sebagai  balas  jasanya  dalam proses  produksi.  Balas  jasa  tersebut  bisa  berupa  upah,  bunga,  sewa,  maupun,  laba  tergantung  pada faktor produksi pada yang dilibatkan dalam proses produksi.[68]

Pendapatan adalah Usaha untuk meningkatkan pendapatan per kapita masyarakat, yaitu denngan caramenyediakan lapangan pekerjaan yang memadai, menggalakkan program kerja berencana, dan transferpemerintah kepada golongan-golongan masyarakat yang berpendapatan rendah. Sumber pendapatan RumahTangga di pedesaan tidak hanya berasal dari satu sumber, namun rumah tangga melakukan diversifikasipekerjaan sehingga masyarakat di pedesaan memiliki berbagai macam sumber pendapatan.[69] Pendapatan dapatdihitung dengan tiga cara yaitu:

a.    Cara Pengeluaran yaitu pendapatan dihitung dengan menjumlahkan nilai pengeluaran atau  perbelanjaanbarang-barang dan jasa.

b.   Cara Produksi yaitu pendapatan dihitung dengan menjumlahkan nilai barang dan jasa yang dihasilkan.

c.    Cara Pendapatan yaitu pendapatan yang diperoleh dengan menjumlahkan seluruh pendapatan yang diterima.

2.   Macam Macam Pendapatan

     Pendapatan pribadi dapat diartikan sebagai semua jenis pendapatan,termasuk pendapatan yang diperoleh tanpamemberikan suatu kegiatan apapun, yang diterima oleh penduduk sesuatu negara. Dari istilah pendapatan pribadiini dapat disimpulkan bahwa dalam pendapatan pribadi telah masuk juga pembayaran pindahan.[70]

      Menurut Tarigan (Pendapatan perkapita adalah total pendapatan suatu daerah dibagi jumlah penduduk didaerah tersebut untuk tahun yang sama.[71]

    Pendapatan perkapita menurut Sukirno adalah besarnya pendapatan rata-rata  penduduk di suatunegara.Pendapatan perkapita didapatkan dari hasil pembagian pendapatan nasional suatu negara pada satutahuntertentu dengan jumlah penduduk negara pada tahun tersebut.[72]

Menurut Sukirno Bahwasanya pendapatan nasional adalah nilai produksi barang barang dan jasa yangdihasilkan (diwujudkan) dalam suatu Negara   dalam suatu tahun tertentu dan pendapatan pribadi dapat diartikansebagai semua jenis pendapatan,termasuk pendapatan yang diperoleh tanpa memberikan sesuatu kegiatan apapun,yang diterima oleh penduduk suatu Negara.Sedangkan pendapatan disposibel adalah pendapatan pribadi yangdikurangi oleh pajak dan harus dibayar oleh penerima pendapatan,dan nilai yang tersisa itulah yang disebutsebagai pendapatan.[73]

Pendapatan lain yang dikemukan Keynes dalam fungsi konsumsinya adalah pendapatan yang terjadi (currentincome) yaitu bukan pendapatan yang diperoleh sebelumnya, dan bukan pula pendapatan yang diperkirakanterjadi dimasa yang akan datang (yang diharapkan). Selain itu terdapat pula pendapatan absolute.[74]

Pedapatan Permanen (Permanent Income) Yaitu pendapatan yang selalu diterima pada periode tertentu dandapat diperkirakan sebelumnya.Misalnya pendapatan dari hasil panen padi atau pendapatan permanen dapatdisebut juga pendapatan yang diperoleh dari semua faktor yang mementukan kekayaan. Secara garis besarpendapatan permanen ini dibagi menjadi tiga golongan yaitu:

a.    Gaji dan upah Imbalan yang diperoleh seseorang setelah orang tersebut melakukan pekerjaan untuk oranglain yang diberikan dalam waktu satu hari, satu minggu atau satu bulan. Sedangkan dalam islam upahmerupakan sejumlah uang yang dibayar oleh orang yang member pekerjaan kepada seseorang pekerja atasjasanya sesuai perjanjian.

b.   Pendapatan dari usaha sendiri Merupakan nilai total dari hasil produksi yang dikurangi dari biaya-biaya yangdibayar dan usaha ini merupakan usaha milik sendiri atau keluarga sendiri, nilai sewa capital milik sendiridan semua biaya ini biasanya tidak diperhitungkan.

c.    Pendapatan dari usaha lain Pendapatan yang diperoleh tanpa mencurahkan tenaga kerja dan ini merupakanpendapatan sampingan antara lain pendapatan dari hasil menyewakan asset yang dimiliki, bunga dari uang,sumbangan dari pihak lain, pendapatan pensiun dan lain-lain.[75]

3.   Sumber Sumber Pendapatan

Dalam bukunya Sukarno Pribowo, Dedi Supriadi, dan Al-Ghazali menyatakan bahwa pendapatan dan kekayaanseseorang berasal dari tiga sumber yaitu:

a.    Pendapatan melalui individu

b.   Laba perdagangan

c.    Pendapatan dari nasib baik.[76]

Adapun sumber pendapatan masyarakat atau rumah tangga yakni:

a.  Dari upah dan gaji yang diterima sebagai ganti tenaga kerja.

b.  Dari hak milik seperti modal dan tanah.

c.  Dari pemerintah.[77]

     Pendapatan merupakan total penerimaan (uang dan bukan uang) seseorang atau suatu rumah tangga selamaperiode tertentu. Berikut tiga sumber penerimaan rumah tangga yaitu:

a.    Pendapatan dari gaji dan upah,adalah balas jasa terhadap kesediaan menjadi tenga kerja. Besar gaji atau upahseseorang secara teoritis sangat tergantung dari produktivitasnya, yaitu sebagi berikut:[78]

1)   Keahlian (skill), adalah kemampuan teknis yang dimiliki seseorang untuk menangani pekerjaan yangdipercayakan. Makin tinggi jabatan seseorang, keahlian yang dibutuhkan semakin tinggi, karena itu gaji danupahnya semakin tinggi.[79]

2)   Mutu modal manusia (human capital), adalah kapasitas pengetahuan, keahlian dan kemampuan yang dimilikiseserang baik karena bakat bawaan (in bord) maupun hasil pendidikan dan latihan.

3)    Kondisi kerja (working conditions), adalah lingkungan dimana seseorang bekerja. Penuh resiko atau tidak.Kondisi kerja dianggap makin berat, bila resiko kegagalan atau kecelakaan kerja makin tinggi. Untukpekerjaan yang makin beresiko tinggi, upah atau gaji makin besar, walaupun tingkat keahlian yangdibutuhkan tidak jauh berbeda.

b.   Pendapatan dari aset produktif, adalah aset yang memberikan pemasukan atas balas jasa penggunanya.

c.    Pendapatan dari pemerintahan adalah pendapatan yang diterima bukan sebagai balas jasa atau input yangdiberikan. Negara-negara yang telah maju, penerimaan transfer diberikan, dalam bentuk tunjangan penghasilanbagi para pengangguran, jaminan sosial bagi orang-orang miskin dan berpendapatan rendah.

Pemerintah daerah diharapkan lebih dalam menggali sumber-sumber keuangan secara maksimal, namun tentusaja dalam koridor perundang-undangan khususnya untuk  memenuhi keutuhan pembiayaan pemerintah danpembangunan daerahnya melalui pendapatan asli daerah (PAD).Dan tuntutan peningkatan pendapatan asli daerahsemakin besar seiring dengan semakin banyaknya kewenangan pemerintah yang dilimpahkan kepada daerah itusendiri.

4.   Indikator Pendapatan Masyarakat

Pendapatan masyarakat sangat tergantung dari lapangan usaha, tingkat pekerjaan, tingkat pendidikan umum,produktivitas, prospek usaha, permodalan dan lain-lain. Faktor faktor tersebut menjadi penyebab perbedaan tingkatpendapatan penduduk. Indikator distribusi pendapatan yang akan memberikan petunjuk aspek pemerataanpendapatan yang telah tercapai.Asumsi ini menjadi kajian untuk mengukur pendapatan masyarakat.

a.    Usia

Umur merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi pendapatan. Umur produktif berkisar antara 15-64tahun yang merupakan umur ideal bagi para pekerja. Di masa produktif, secara umum semakin bertambahnyaumur maka pendapatan akan semakin meningkat, yang tergantung juga pada jenis pekerjaan yang dilakukan.Kekuatan fisik seseorang untuk melakukan aktivitas sangat erat kaitannya dengan umur karena bila umurseseorang telah melewati masa produktif, maka semakin menurun kekuatan fisiknya sehingga produktivitasnyapun menurun dan pendapatan juga ikut turun.[80]

b.   Jam Kerja

Jam waktu kerja merupakan lamanya waktu kerja yang digunakan oleh seseorang yang diukur dalam jam.Jam kerja yang digunakan berbeda-beda bagi individu yang satu dengan yang lainnya. Pada dasarnyapendapatan seseorang tergantung dari waktu atau jam kerja yang dicurahkan.

c.    Tingkat Pendidikan

Tingkat pendidikan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi pendapatan. Orang yang memilikitingkat pendidikan lebih tinggi akan memperoleh pendapatan yang lebih baik.Pendidikan menjadi wahana yangmenjembatani kesenjangan antara tingkat pendidikan yang telah dicapai dengan tingkat pendidikan yangdiinginkan/ dipersyaratkan untuk mencapai suatu tujuan.[81]

d.   Jumlah pendapatan

 Pendapatan masyarakat sangat berpengaruh terhadap jumlah permintaan suatu barang. Perubahanpendapatan masyarakat mengakibatkan perubahan terhadap permintaan suatu barang. Hubungan kedua variabelitu, antara pendapatan masyarakat dengan jumlah permintaan suatu barang bergantung pada jenis dan sifatbarangnya.

D.    Ekonomi Islam

1.   Pengertian Ekonomi Islam

     Sama seperti konsepekonomi konvensional lainnya, hanya dalam sistem ekonomi islam ini nilai-nilai Islammenjadi landasan dan dasar dalam setiapaktifitasnya. Beberapa ahli mendefinisikan ekonomi Islam sebagaisuatu ilmu yang mempelajari perilaku manusia dalam usaha untukmemenuhi kebutuhan dengan alat pemenuhankebutuhan yang terbatas dalam kerangka syariah. Namun, definisi tersebut mengandung kelemahan karenamenghasilkan konsep yang tidak kompetibel dan tidak universal. Karena dari definisi tersebut mendorongseseorang terperangkap dalam keputusan yang apriori(apriory judgement) benar atau salah tetap harus diterima.[82]

     Ilmu Ekonomi syariah adalah ilmu yang mempelajari aktivitas atau perilaku manusia secara aktual danempirikal, baik dalam produksi, distribusi, maupun konsumsi berdasarkan syariatIslam yang bersumber Al-Quran dan As-Sunnah serta Ijma paraulama dengantujuan untuk mencapai kebahagiaan dunia danakhirat.[83]

     Menurut M Umer chapra ekonomi Islam adalah sebuah pengetahuan yang membantu upaya realisasikebahagian manusia melalui alokasi dan distribusi sumber daya terbatas yang berada dalam koridor yangmengacu pada pengajaran Islam tanpa memberikan kebebasan individu atau tanpa perilaku makro ekonomiyang berkesinambungan dan tanpa ketidakseimbangan lingkungan.[84]

     Menurut M.Abdul Aannan Ekonomi Islam adalah ilmu pengetahuan social yang mempelajari masalahmasalah ekonomi masyarakat yang diilhami oleh nilai nilai islam.[85]

     Menurut M. Nejatullah Ekonomi islam adalah respons pemikir muslim terhadap tantangan ekonomi padamasa tertentu.Dalam usaha keras ini mereka di bantu dengan Al Qu’ran dan sunnah termasuk akal (ijitihad)dan pengalaman.[86]

2.   Tujuan Ekonomi Islam

     Tujuan  utama  ekonomi  Islam  adalah  merealisasikan  tujuan manusia  untuk mencapai kebahagiaandan kesejahteraan dunia dan akhirat (falah), serta kehidupan yang baik, dan terhormat (al-hayah al-tayyibah).Ini merupakan definisi kesejahteraan dalam pandangan Islam, yang tentu saja berbeda secara mendasar denganpengertian kesejahteraan dalam ekonomi konvensional yang sekuler dan materialistik.[87]

     Secara terperinci, tujuan ekonomi Islam dalam bentuk terwujudnya baldatun thayyibatun wa rabbun ghafurdapat dijelaskan sebagai berikut: Pertama, Kesejahteraan ekonomi adalah tujuan ekonomi yang terpenting.Kesejahteraan ini mencakup kesejahteraan individu, masyarakat, dan negara. Kedua, Tercukupinya kebutuhandasar manusia, meliputi makan, minum, pakaian, tempat tinggal, kesehatan, pendidikan, keamanan serta sistemnegara yang menjamin terlaksananya kecukupan kebutuhan dasar secara adil. Ketiga, Penggunaan sumber dayasecara optimal, efisien, efektif, hemat dan tidak membazir. Keempat, Distribusi harta, kekayaan, pendapatandan hasil pembangunan secara adil dan merata.Kelima, Menjamin kebebasan individu. Keenam, Kesamaan hakdan peluang. Ketujuh, Kerjasama dan keadilan.[88]

3.   Prinsip Prinsip Ekonomi Islam

Ada beberapa pinsip prinsip bisnis yang dapat di temukan adalah :

1)   Bekerja adalah Ibadah/Pengabdian Bekerja adalah sebuah keniscayaan dalam kehidupan. Oleh karena itu, tak seorang pun yang dapat menghindarkan diri dari pekerjaan. Hidup adalah pekerjaan. Karena itu, tidak bekerja berarti memasuki gerbang kematian.

2)   Keadilan/non tirani ( Adil dan rasa keadilan merupakan sebuah prinsip utama dalam Islam. Tidak satupu diantara gerak dan perilaku manusia yang boleh tanpa dilandasi dengan keadilan.

3)   Keseimbangan antara spiritual dan material Prinsip ini menginginkan agar para pelaku ekonomi tidakbersikap ekstrim, baik ekstrim spiritual maupun ekstrim material.

4)   Pemberdayaan dan Peningkatan(Non Eksploitatif) Pada dasarnya kegiatan dan kerja sama ekonomi Islam(mu’amalat) dilakukan dalam rangka memberdayakan masyarakat, bukan justru meperdayakan danmemperlemah.

5)   Kepercayaan Prinsip kepercayaan (saling percaya) perlu dibangun. Tanpa kepercayaan berati kegiatan/ usahabisnis Islam selalu akan dibayang-bayangi oleh keraguan,bahkan lebih buruk lagi akan dilingkupi olehprasangka buruk yang justru tidak menguntungkan.

6)   Moralitas Prinsip ini merupakan prinsip yang dibangun untuk membentengi kegiatan dan kerja samaekonomi dari serangan tirani dan keserakahan. Prinsip moralitas menginginkan agar segala sesuatu yangberkaitan dengan kegiatan dan kerja sama ekonomi berjalan sesuai petunjuk dan aturan, tidak membabi butadan menghalalkan semua cara.[89]

E.    Ijarah

1.   Pengertian Ijarah

Al-Ijarah berasal dari kata al-ajru yang arti menurut bahasanya ialah aliwadl yang arti dalam bahasa indonesianya adalah ganti dan upah. Sedangkan menurut istilah, para ulama berbeda-beda mendefiniskannya ijarah, antara lain sebagai berikut[90]:

a.    Menurut mazhab Hanafi, sebagaimana yangdikutip oleh M Ali Hasan bahwa ijarah adalah: ”Transaksi terhadap suatu mnfaat dengan imbalan”.

b.   Menurut Malikiyah bahwa ijarah adalah: “nama bagi akad-akad untuk kemanfaatan yang bersifat manusiawi dan untuk sebagian yang dapat dipindahkan”. 

c.     Menurut Syaikh Syihab Al-Din dan Syaikh Umairah bahwa yang dimaksud dengan ijarah adalah: “Akad atas manfaat yang diketahui dan disengaja untuk memberi dan membolehkan dengan imbalan yang diketahui ketika itu.

d.   Menurut Muhammad Al-Syarbini Al-Khatib bahwa yang dimaksud dengan ijarah adalah: “kepemilikan manfaat dengan adanya imbalan dan syarat-syarat”. 

e.    Menurut Sayyid Sabiq bahwa ijarah adalah: “suatu jenis akad untuk mengambil manfaat dengan jalan penggantian. 

f.    Menurut Hasbi Ash-Shiddiqie bahwa ijarah adalah: “akad yang objeknya ialah pemenuhan manfaat unutk masa tertentu, yaitu pemilikan manfaat dengan imbalan, sama dengan menjual manfaat. 

g.   Menurut Idris Ahmad bahwa ijarah artiny mengammbil manfaat tenaga orang lain dengan jalan memberi ganti rugi menurut syarat-syarat tertentu

Ada dua jenis ijarah dalam hukum Islam, yaitu:[91]

a.    Ijarah yang berhubungan dengan sewa jasa yaitu memperkerjakan jasa seseorang dengan upah sebagai imbalan jasa yang disewakan. Pihak yang memperkerjakan disebut musta’jir, pihak ekerja disebut ajir, upah yang bibayarkan disebut ujrah 

b.   Ijarah yang berhubungan dengan sewa asset, yaitu memindahkan hak untuk memakai dari asset itu atau properti tertentu kepad orang lain dengan imbalan biaya sewa. Bentuk ijarah ini mirip dengan leasing disebut musta’jir, orang yang menyewakan / lessor disebut mu’jir / muajjir sedanngkan biaya sewa disebut ujrah.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

BAB III

 

DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN

 

A.    Gambaran Umum Kelurahan Sumber Agung

Kelurahan Sumber Agung merupakan salah satu Kelurahan yang terletak di Kecamatan Kemiling Kota Bandar Lampung dengan luas wilayah administrasi pemerintahan 498 Ha/M2. Desa Muncak merupakan dataran tinggi dengan ketinggian ±500 M dari permukaan laut. Wilayah Sumber Agung berbatasan langsung dengan:

a.    Sebelah Utara berbatasan dengan kelurahan Beringin Raya

b.   Sebelah Selatan berbatasan dengan kelurahan Batu Putuk

c.    Sebelah Barat berbatasan dengan Kelurahan Gunung Betung 

d.   Sebelah Timur berbatasan dengan Kelurahan Kedaung.[92]

Luas wilayah desa Sumber Agung secara keseluruhan adalah 498 Ha/M2, secara keseluruhan terdiri dari dataran tinggi atau daerah pegunungan. Jarak dari Desa Muncak ke pusat Pemerintaha Kemiling adalah 5 Km atau sekitar 10 menit dengan kondisi jalan jenis aspal penetrasi macadam. Jarak dari Desa Sumber Agung ke Kantor Ibu Kota Bandar Lampung  adalah 20 Km dengan kondisi jalan jenis asapal penetrasi macadam. Jarak Desa Sumber Agung ke Ibu Kota Provinsi Lampung yaitu Bandar Lampung adalah 20 Km dengan kondisi jajan yang sudah mengalami pengerasan dapat mempermudah transportasi untuk ke wilayah di luar desa Sumber Agung.[93]

Table 3.1

                  Jumlah penduduk

No

Uraian

Jumlah 

Jiwa/KK

1

Jumlah penduduk 

3.285

Jiwa

 

a.     Laki-laki

1.684

Jiwa

 

b.     Perempuan

1.601

Jiwa

 

c.     Jumlah KK

819

KK

2

Jumlah penduduk dewasa

2.161

Jiwa 

 

a.Laki-laki 

1.039

Jiwa 

 

b.perempuan

1.122

Jiwa 

3

Jumlah penduduk miskin

35

kk

 

 

 

 

Sumber : Dokumentasi Kelurahan Sumber Agung

B.    Gambaran Umum Wisata Alam Sumber Agung

1.   Sejarah Singkat Wisata Alam Sumber Agung

Taman Hutan Raya Wan Abdul Rachman Adalah Kawasan Hutan yang di miliki oleh Pemerintah yang di putuskan oleh Kemenhut 1992 Luas 22.240 hektar, pada tahun sebelum 1992 Taman Hutan Raya itu Adalah Hutan Lindung yang mana pemerintah berfikit bahwasan Taman Hutan Raya sangat vital untuk ekosistem masyrakat.dinas kehutanan menjadi sangat ketat menlidungi Taman Hutan raya dari pada hutan lindung yang biasanya,lalu pemerintah lewat institusi kehutanan yang melihat bahwasanya salah satu aspek cara menlidungi hutan lidung menjaga kelindunganya sehingga pemerintahan terobosan harus ada upaya lembaga dan terencana kemudian bertanggung jawab terhadap pelestarian hutan tersebut sehingga di bentuk lah Pokdarwis ( Sadar Wisata ),yang masyarakat memiliki Peluang dan ikut berkontribusi untuk menjaga dan harapanya bisa mendapatkan peluang peluang pendapatan dari Taman Hutan raya tersebut.

Desa Wisata Sumber Agung memliki banyak sekali potensi daya tarik wisata, di antaranya wisata alam yaitu Taman Hutan Raya yang mana isinya ruang terbuka hijau, batu lapis, jungle trek, Kebon karet, kebun kopi,dan kebun kemiri.Keindahan serta alaminya nampak begitu terasa di lokasi ini dengan mengunjungi salah satu daya tarik yang dinamakan “Batu Lapis” ialah aliran air sungai terbentuk secara alami membentuk bebatuan berlapis dari atas hingga ke bawah. Kita bisa juga menyebut Batu Lapis ini dengan sebutan air terjun mungil, karena ukurannya tidak terlalu besar dan hanya ada airnya ketika hujan atau musim hujan tiba. Di sini pengunjung bisa menikmati Batu Lapis dengan kesegaran air yang begitu memuaskan airnya jernih serta dingin. Estimasi waktu untuk menuju Batu Lapis diperkirakan 1 jam dengan akses trekking melewati berbagai ekosistem hutan yang ada di Taman Hutan Raya (tahura).Melihat semakin banyaknya masyarakat yang berdatangan, munculah beberapa ide dan inovasi dari masyrakat yang merupakan cikal bakal berdirinya tempat pariwisata yang diberi nama Wisata Alam Sumber Agung.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Susunan Pengurus Dan Anggota Kelompok Sadar Wisata Gubet Kelurahan Sumber Agung

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 


.

2.   Tujuan, Visi dan Misi POKDARWIS Sumber Agung 

a.    Tujuan POKDARWIS Sumber Agung 

1)   Pelestarian Wisata Alam dimana harus mampu melestarikan ekosistem disekitar, sehingga Wisata Alam dapat lestari dan dimanfaatkan tanpa merusak fungsi dari Wisata Alam yaitu sebagai pemandangan alam dengan menjaga kebersihan baik dilokasi Wisata dan sekitarnya.

2)   Mencegah timbulnya kejahatan, dimana Wisata Alam tidak ada yang menunggu, sedangkan letak Wisata Alam diapit oleh perbukitan, jauh dari pemukiman warga.

3)   Menjaga dan melindungi tumbuh tumbuhan dimana tumbuhan bisa diambil secara terus-menerus tanpa adanya pengawasan. 

4)   Memberdayakan maasyarakat setempat agar menjadi Sumber Daya Manusia yang handal, serta memiliki tanggung jawab terhadap kelestarian lingkungan (alam dan budaya) serta kelangsungan hidup bersama. 

5)   Menciptakan/menumbuhkan kegiatan perekonomian warga sekitar. 

6)   Memasyarakat gerakan sadar wisata sehingga semua masyarakat sadar akan pentingnya kelestarian alam, baik jalan, dan lingkungan rumah yang dijaga kebersihannya.

b.   Visi POKDARWIS Sumber Agung 

1)   Terlindungnya kelestarian alam dari kegiatan yang merusak yang dilakukan oknum-oknum yang tidak bertanggungjawab. 

2)    Terciptanya kesadaran ditengah masyarakat yang peduli terhadap pelestarian lingkungan alam dan budaya di masyarakat, 

3)   Terlaksananya pemberdayaan sumber daya manusia dan meningkatkan taraf hidup perekonomian masyarakat setempat melalui kegiatan ekowisata

4)   Terpilihnya kelurahan Sumber Agung sebagai salah satu daerah tujuan ekowisata di Provinsi Lampung

c.    Misi POKDARWIS Sumber Agung

1)   Meningkatkan rasa cinta manusia terhadap lingkungan (alam dan budaya) melalui kegiatan ekowiyata. 

2)   Menjalin kerjasama kemitraan dengan Pemerintah Daerah, instansiinstansi atau lembaga-lembaga yang terkait didalam mengembangkan kegiatan ekowisata di Sumber Agung Membantu melayani masyarakat, melalui program-program Kelompok Sadar Wisata Sumber Agung tanpa memandang latar belakang atau asal-usul agama, ras suku dan golongan.

3)    Menghasilkan generasi penerus bangsa sebagai sumber daya manusia yang handal dan berkualitas.

3.   Rencana Jangka Panjang dan Pendek pokdarwis 

a.    Rencana Jangka Panjang  

1)      Melanjutkan dan menyelesaikan program-program Kelompok Sadar Wisata Alam Sumber Agung

2)      Melengkapi sarana dan prasarana penunjang kegiatan Kelompok Sadar Wisata Wisata Alam Sumber Agung. 

3)      Menanam berbagai jenis tumbuhan, dan membersihkan sampah untuk menjaga ekosistem alam

4)      Mengembangkan program-program baru yang disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat. Setempat berdasarkan visi, misi dan tujuan dari berdirinya Kelompok Sadar Wisata.

b.   Rencana Jangka Pendek

1)      Menyiapkan sarana dan prasarana sebagai penunjang kegiatan Wisata Alam. 

2)      Menghimpun dana 

3)      Membuat program-program Kelompok Sadar Wisata Alam Sumber Agung yang mengatur kegiatan-kegiatan baik pedagang, parkir, kebersihan, dll. 

4)      Mengusulkan sarana MCK

5)      Mensosialisasikan Kelompok Sadar Wisata Sumber Agung dan tempat wisata dengan media online.

4.   Daya Tarik Objek Wisata Alam Sumber Agung

Berdasarkan observasi penulis tanggal 25 -27 desember yaitu Hutan yang terbilang masih alami, sehingga jalanan dalam wisata menuju ini cukup sulit yaitu masih kurangnya petunjuk arah yang menunjukan bahwa adanya wisata alam dan bagi wisatawan bisa memakai kendaraan umum untuk mencapai ke wisata alam sumber agung. Oleh karena itu wisatawan bisa sambil membawa kendaraan pribadi. Sebelum pengunjung sampai di wisata alam sumber agung, pengunjung akan disambut dengan jalan yang elok elok dan dinginya alam desa sumber agung , cafe, tempat pembangkit listrik yang masih aktif. Hal tersebut yang membuat perjalanan panjang menuju wisata alam sumber agung tidak terasa lama. Wisata Alam Sumber Agung adalah salah satu objek wisata di sumber agung setelah wisata wisata lainnya. Keistimewaan wisata alam sumber agung dengan hackingnya yang bisa menikmati alam yang masih alami, terdapat camping di alam terbuka dan pagi bisa menikmati sunrise bersama-sama.

C.    Penyajian Fakta dan Data Penilitian

1.   Pengembangan Objek Wisata Terhadap Pendapatan Masyarakat 

Kawasan pariwisata saat ini menjadi sektor industry yang menjanjikan dalam meningkatkan pendapatan masyarakat.Hal ini dilihat dari banyaknya tempat wisata dan taman bermain sebagai sarana rekreasi, hal ini disebabkan oleh padatya penduduk untuk menghilangkan penat akibat sehari-hari.   

Objek Wisata yang menjadi objek penelitian penulis yaitu objek wisata Alam Sumber Agung, yang wisata ya adalah taman hutan raya merupakan salah satu objek wisata yang berada di desa Sumber Agung, Kecamatan Kemiling, Kota Bandar Lampung yang memberikan kontribusi kepada pelaku usaha wisata dan masyarakat yang berada disekitar wisata tersebut. Pembangunan taman hutan raya  wisata Alam Sumber Agung sangat berpotensi dikelola dengan baik sebagai wisata alam dan juga outbond. Dengan adanya taman wisata tersebut dapat membuka berbagai macam lapangan usaha dan kesempatan kerja sekaligus berfungsi menjaga dan melestarikan kekayaan alam.

Peneliti melakukan observasi langsung ke Wisata Alam Sumber Agung yang bertempat di Kecamatan Kemiling Kota Bandar Lampung.Selanjutnya setelah peneliti melakukan penelitian dengan menggunakan metode pengumpulan data yaitu, observasi, wawancara dan dokumentasi maka peneliti mendapatkan temuan data yang akan peneliti paparkan adalah pengembangan sumber daya alam pariwisata Wisata Alam Sumber Agung dalam meningkatkan pendapatan masyarakat. Wisata Alam Sumber Agung memiliki potensi pengembangan suniver daya alam dan dapat menunjang pendapatan masyarakat setempat. Sebagaimana keterangan wawancara juli ketua RT 07 setempat, 24 Desember 2022, sebagai berikut :

"Wisata Alam Sumber Agung ini memiliki potensi wisata yang dapat dikembangkan masyarakat untuk menunjang pendapatan masyarakat, contohnya disaat sebelum pandemic kemarin, Anggota pengelola wisata memperoleh untung yang cukup setiap harinya".[94]

wawan cara dengan pak tri pedagang 24 desember 2022 tentang dampak posirif pengembangan di objek wisata alam sumber agung sebagai berikut :

"Saya sudah lumayan lama membuka warung dagangan di desa sumber agung, saya sangat merasa senang dan bahagia selain saya dapat menlihat keramaian di desa ini,desa wisata sumber agung semakin menjadi terkenal; dan banyak yang berkunjung dan saya dapat mendapatkan rezeki yang Alhamdulillah dapat kebutuhan sehari hari”.[95]

Wawancara dengan masyarakat Objek Wisata Sumber Agung tri selaku pedagang tentang dampak negative pengembangan objek Wisata Sumber Agung, sebagai berikut

“kepadatan dan kenyamanan, terlalu banyak wisatawan akan mengganggu kenyamanan

WIsatawan itu sendiri dan juga masyarakat yang hidup didaerah tersebut, terutama jika hal ini terjadi dikawasan lindung takutnya merusak ekosistem. Pernyataan ini sesuai dengan hasil wawancara dengan salah satu masyarakat setempat”.[96]

wawancara dengan salah satu petugas kebersihan di objek wisata alam sumber agung tentang dampak negatif  sebagai berikut: Bapak Sumewo mengatakan :

 "Di wisata alam ini seharusnya pengunjung atau wisatawan bisa bersama-sama menjaga keindahan dan kebersihan alam pegunungan, tetapi masih saja ada pengunjung yang merusak seperti membuang sampah sembarangan, merusak fasilitas yang sudah disediakan, dl. Sehingga kami sebagai petugas kebersihan harus bekerja keras untuk membersihkannya”.[97]

Wawancara dengan bapak Sukmadi sebagai tim daya tarik wisata mengatakan dalam pengembangan objek Wisata Alam Sumber Agung sendiri, pihak pengelola mempunyai beberapa program kedepan, diantaranya yaitu: 

a.    Meningkatkan sumber daya manusia pengelola Wisata Alam Sumber Agung dengan melaksanakan pembinaan, penataran dan pelatihan bagi pengelola pariwisata.

b.   Meningkatkan sara dan prasarana pengelolaan Wisata Alam Sumber Agung.

c.    Pembangunan untuk pengembangan sarana dan penataan lingkungan di objek Wisata Alam Sumber Agung meliputi: pembanguan spot-spot sebanyak mungkin, pembangunan fasilitas yang lebih memadai, dan lain sebagainya dan tetap menjaga alam yang ada.

d.   Sosialisasi yang insentif terhadap para pelaku jasa usaha pariwisata untuk lebih memahami segala kewajiban dalam melaksanakan segala usahanya.

e.    Sosialisasi kepada masyarakat sekitar objek wisata secara bertahap agar masyarakat memiliki kepedulian terhadap Wisata Alam Sumber Agung.

f.    Melaksanakan promosi melalui media cetak, media online, internet, mengikuti pameran.

g.   Meningkatkan, melestarikan, mengembangkan seni budaya daerah. 

h.   Meningkatkan penyelenggaraan event kepariwisataan dan budaya yang menarik bagi wisatawan.

Sedangkan program yang sudah terlaksana untuk pengembangan objek Wisata Alam Sumber Agung diantaranya adalah: 

a.    Pembangunan berbagai macam fasilitas seperti: area parkir, MCK/kamar mandi,penyewaan alat camping dan tempat-tempat untuk berfoto. 

b.    Meningkatkan penyelenggaraan event kepariwisataan dan budaya yang menarik bagi para wisatawan.

c.    Sosialisasi kebijakan tentang pariwisata kepada para pelaku usaha. 

d.   Untuk meningkatkan Sumber Daya Manusia di bidang pariwisata, maka para pengelola mengikuti seminar kepariwisataan yang diadakan oleh Dinas Pariwisata Dan Kebudayaan. 

e.    baik promosi di objek wisata alam sumber agung awalnya hanya mulut ke mulut lalu ada beberapa anak muda yang pandai dalam internet lalu dia membuat  postingan di internet lewat web instragam dan facebook samapai saat ini.[98]

Wawancara dengan masyarakat Desa Wisata Sumber Agung Darma Ketua Pokdarwis tentang kondisi  Wisata Sumber Agung, sebagai berikut: 

 “Apabila dibandingkan dengan kondisi obyek Wisata Alam Sumber Agung sebelumnya maka sekarang ini sudah mengalami perkembangan baik dari segi fisik maupun dari segi jumlah pengunjung yang pada akhirnya berpengaruh paada peningkatan pendapatan retribusinya”.

Wawancara dengan masyarakat Desa Wisata Sumber Agung Darma Ketua Pokdarwis tentang pengunjung Desa Wisata Sumber Agung, sebagai berikut: 

“Mengenai pengunjung ada, tapi tidak begitu meningkat karena biasanya pengunjung datang saat hari-hari liburan sedangkan pengunjung dari luar negeri jarang ada dan  bahwa jumlah pengunjung pada hari biasa sekitar 10-20 pengunjung dan pada hari weekend sekitar 40-50 pengunjung dan alhamdulilah belum terjadi wisata ini di jadikan tempat maksiat.”

Lanjut Wawancara dengan masyarakat Desa Wisata Sumber Agung Darma Ketua Pokdarwis tentang pengunjung Desa Wisata Sumber Agung sebagai berikut:

“para pengunjung yang berdatangan tidak saja dari Lampung, termasuk pula banyak pengunjung datang dari luar Provinsi Lampung, seperti Jakarta, Palembang, Bandung, dan beberapa kota lain di indonesia mendatangi objek wisata yang saat ini menjadi buruan baru bagi para pelancong di Provinsi Lampung ini”

Lanjut masyarakat Desa Wisata Alam Sumber Agung Darma Ketua Pokdarwis tentang harapan dari pengembangan Desa Wisata Sumber Agung, sebagai berikut: 

“Harapannya kedepan untuk wisata Alam Sumber Agung yaitu ada kesadaran diantara pengelolaan untuk pengembangan ekonomi kreatif masyarakat yang inovatif terhadap masyarakat desa sumber agung, harapanya dengan berubahan menjadi objek wisata dapat memberi pengaruh terhadap rangsangan ekonomi masyarakat, dan ada bimbingan serta pelatiha ekonomi kreatif.”

Lanjut masyarakat Desa sumber agung  Wisata Alam Sumber Agung Darma Ketua Pokdarwis tentang penting pengembangan objek wisata Sumber Agung, sebagai berikut:

 “Sangat penting karena desa Sumber Agung memang mempunyai potensi untuk dikembangkan, seperti lingkungan yang tertata rapi, budaya, dan terdapat beberapa wisata alam yang asli. Hal pengembangan tersebut pun akan memberi manfaat untuk masyarakat sumber agung Besar, khususnya masyarak sekitar wisata. Namun, saat ini belum maksimal pemanfaatan yang diterima masyarakat.”

Lanjut dengan Bapak Darma ketua pokdarwis tentang pekerja/pegawai di tempat wisata mengatakan bahwa: 

“Dengan terbentuknya Wisata Alam Sumber Agung ini sudah jelas membutuhkan tenaga kerja dan masyarakat yang kami pekerjakan tidak lain adalah masyarakat Desa Sumber Agung juga, untuk saat ini ada sekitar 21 orang yang kami pekerjakan, 21 orang laki laki semua dan tidak menutup kemungkinan masih akan bertambah”.[99]

Lanjut wawancara dengan Bapak Darma ketua pokdarwis tentang dampak wisata mengatakan bahwa :

Pada kawasan Wisata Alam Sumber Agung, masyarakat sekitar memanfaatkan kawasan usaha yang dilakukan tersebut dengan berbagai macam bentuk usaha pemanfaatan.Kegiatan usaha yanng dilakukan tersebut oleh sebagian besar masyarakat dijadikan sebagai mata pencaarian utama/pokok dan ada juga utuk sekedar sampingan.Jenis usaha yang dilakukan berdampak positif dalam  meningkatkan pendapatan.

Wawancara dengan masyarakat Desa Wisata Sumber Agung hafid selaku pedagang   tentang pandangan terhadap dampak dari pengembangan objek Wisata alam  Sumber agung , sebagai berikut:

“Pengembangan setelah ditetapkan menjadi objek wisata sampai saat ini tetap saja begini belum ada dampak terhadap masyarakat, karena mungkin pengembangan hanya difokuskan oleh orang yang di tunjuk pemerintah, kalau masyarakat sendiri sangat menginginkan pengembangan lebih lanjut tidak hanya diubah nama saja, tetapi harus ada suatu hal yang memang berdampak luas terhadap masyarakat.”[100]

Lanjut masyarakat Desa Wisata Sumber Agung hafid selaku pedagang tentang harapan dari pengembangan objek Wisata alam Sumber Agung, sebagai berikut:

 “Harapan masyarakat menginginkan kemajuan Wisata ini setelah ditetapkan menjadi objek wisata, setidaknya ada pengolahan oleh-oleh dari tangan masyarakat, supaya masyarakat semakin optimis terhadap pengembangan objek wisata ini. Di sisi lain, juga masyarakat merasakan peningkatan pendapatan bagi penjualan maupun masyarakat yang mempunyai penyewaan kamar, secara jangka panjang masyarakat sumber agung lain pun akan mengikuti kebiasaan ini, setidaknya ada suatu pemasukan bagi masyarakat.”[101]

Lanjut masyarakat Desa Wisata Sumber Agung hafid selaku pedagang tentang pentingnya pengembangan Objek Wisata sumber Agung, sebagai berikut: 

 “Untuk pengembangan penting dilakukan dan pengembangan wisata alam sumber agung ada perbedaan dengan wisata lain, karena harus berdasarkan hak asal usul yang sesuai dengan adat istiadat. Di samping itu, harus ada dampak langsung terhadap masyarakat.”[102]

Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan pada tanggal 30 november 1, 2, 3 Desember 2022 maka dapat didefinisikan usaha-usaha yang ada di Wisata Alam Sumber Agung yaitu: 

“penyewaan Tenda, penyewaan Rumah tempat istirahat, tukang sayur-sayuran, warung-warung jajanan dan minuman, dan usaha kripik pisang dan tentang pengembangan sektor lokasi maka dapat di simpulkan bahwa dari segi lokasi wisata sangat strategis untuk di kembangankan wisata ya di karenakan dekat dengan perkotaan dan masih ada beberapa lahan di manfaatkan / di bangun fasilitas wisata akan tentapi tetap menjaga lestari alam ,aksesibilitas ya mudah di jangkau banyak kendaran bisa ke sana salah satunya dengan kendaraan online”.

Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan pada tanggal 7,8,9 Desember 2022 maka dapat didefinisikan jalan menuju lokasi di Wisata Alam Sumber Agung yaitu:

“Jalan menuju ke lokasi Wisata Alam Sumber Agung tidak terlalu jelek, sudah berbatu dan beraspal dan cukup begitu mulus, namun harus melalui jalan naik, berkelok-kelok, sehingga pengunjung harus berhati-hati dan membawa kendaraan dalam kondisi baik agar tidak mogok”.

Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan pada tanggal 7,8,9 Desember 2022 maka dapat didefinisikan sarana dan prasarana yang ada di Wisata Alam Sumber Agung yaitu:

a.    Fasilitas umum di wisata alam :

1)   Mushola/tempat ibadah

2)   Spot foto

3)   Toilet

4)   Area pakir

5)   Saung.

2.   Faktor Yang Mendorong Pengembangan Wisata Alam Sumber Agung

Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh dari pengamatan langsung, wawancara, dan dokumen di objek Wisata Alam Sumber Agung, maka peneliti mengidentifikasi hasil penelitian terhadap potensi objek pariwisata.

a.    Daya tarik Daya tarik utama yang ada di objek Wisata Alam Sumber Agung adalah

Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan pada tanggal 30 november 23 Desember 2022 maka dapat didefinisikan daya taarik yang ada di Wisata Alam Sumber Agung yaitu

1)   Pemandangan alam yang luas nan asri

2)   Dapat melakukan tracking ke atas pegunungan

3)   Dapat Camping di  taman hutan raya  yang masih alami sambil menikmati udara yang masih segar.

4)   Spot spot foto yang bagus

b.   Sarana perhubungan 

sebagai mana yang disampikan oleh Sardi (28th) yang merupakan kordinator keamanan dari POKDARWIS Sumber Agung yaitu :

“Akses jalan untuk menuju objek Wisata Objek Wisata Alam kondisinya sudah cukup baik dan mudah untuk dilewati karena sudah aspal, walaupun masih ada sebagian jalan yang masih berlubang dan tampak rusak.Kendaraan umum yang melewati lokasi wisata jumlahnya cukup banyak contoh grabcar atau gocar dan lainya , rata-rata para wisatawan yang berkunjung menggunakan kendaraan pribadi baik kendaraan roda empat maupun kendaraan roda dua dan yang lebih penting lagi dekat dengan perkotaan”.

c.    Pengelola, perawatan dan pelayanan

sebagai mana yang disampikan oleh Sumewo (36th) yang merupakan kordinator kebersihan dari POKDARWIS Sumber Agung yaitu :

“Dalam pengelolaan, perawatan dan pelayanan obyek wisata Wisata Alam Sumber Agung masih dikelola oleh  Pokdarwis Sumber Agung.Pelayanan yang baik dan keramah tamahan dari pihak pengelola merupakan salah satu faktor terpenting dalam pariwisata, karena dengan adanya pelayanan yang baik tersebut maka wisatawan yang berkunjung akan merasa nyaman.Pelayanan di lokasi objek Wisata Alam Sumber Agung cukup baik, karena ada anggota pokdarwis yang ditunjuk untuk memandu wisatawan yang memerlukan bantuan”.

d.   Kondisi keamanan yang baik

sebagai mana yang disampikan oleh Saban (28th) yang merupakan kordinator keamanan dari POKDARWIS Sumber Agung yaitu :

“Keamanan objek wisata Alam Sumber Agung cukup baik karena melibatkan warga sekitar dan polsek terdekat untuk menjaga keamanan para wisatawan. Keamanan sangat diperlukan untuk menjaga barang-barang pengunjung yang ditinggal untuk Camping di objek wisata dari tindakan pencurian yang dilakukan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab. Dengan kondisi keamanan yaang baik membuat nyaman para pengunjung yang ingin berekreasi di objek wisata Alam Sumber Agung.[103] Kondisi keamanan yang baik di lokasi objek wisata Alam Sumber Agung  merupakan faktor penting dalam pengembangannya.

3.   Faktor-faktor yang menghambat pengembangan objek wisata Alam Sumber Agung.

Dari hasil wawancara dengan Bapak Darma selaku ketua pokdarwis objek wisata Alam Sumber Agung pada tanggal 1 Desember 2022 diperoleh keterangan tentang faktor-faktor yang menghambat pengembangan objek wisata Alam Sumber Agung sebagai berikut: 

a.    Faktor internal yaitu: 

1)   Pemerintahan dan pengelola kurang berkerja sama.

2)   Kualitas dan kuantitas Sumber Daya Manusia di bidang pariwisata dan kebudayaan masih kurang

3)   Kesadaran sebagian para pengusaha Masyarakat  masih rendah.

4)   Masih terbatasnya dana infrastruktur di kawasan objek wisata Alam Sumber Agung.

b.   Faktor eksternal yaitu:

1)   Adanya persaingan yang semakin ketat dengan daerah lain di luar Kota Bandar Lampung 

2)   Meningkatnya pengaruh luar yang mempengaruhi, sehingga menyebabkan melemahnya budaya daerah.

3)   Kultur masyarakat yang kurang mendukung terhadap percepatan pengembangan objek dan daya tarik yang terdapat di objek wisata Alam Sumber Agung 

4)   Masih kurang sadarnya Pemerintah terhadap sarana dan prasarana kepariwisataan[104]

Lanjut masyarakat Desa Wisata Alam Sumber Agung Darma Ketua Pokdarwis tentang kendala dari pengembangan Desa Wisata Sumber Agung, sebagai berikut:

“Namum wisata Alam Sumber Agung memiliki kendala iklim yang cukup berpengaruh dalam aktivitas di wisata tersebut.Karena saat musim hujan datang,orang pada malas ke wisata alam yang jalannya bisa licin dan tidak bisa camping mengakibatkan kurang minatnya pengunjung yang akhirnya berpengaruh juga terhadap pendapatan pengelola maupun penyewa jasa”.

D.    Peran Objek Wisata Terhadap Meningkatkan Pendapatan Masyarakat

Sektor pariwisata merupakan salah satu potensi ekonomi kerakyatan yang perlu dikembangkan dalam rangka meningkatkan kesejahtraan masyarakat dan pembangunan daerah. Hal ini dilakukan secara menyeluruh dan merata sehingga perlu adanya pembinaan yang terarah dan

terkoordinir. Disamping itu, konsep tentang pariwisata mencakup tentang upaya pemberdayaan, usaha pariwisata.

     Saat ini, sektor pariwisata merupakan salah satu industri yang sangat menjanjikan dalam rangka meningkatkan perekonomian masyarakat. Hal ini dapat dilihat dengan munculnya berbagai tempat yang dijadikan sebagai taman wisata dan sarana bermain, hal ini disebabkan oleh semakin padatnya jumlah penduduk dan semakin berkurangnya lahan-lahan yang dapat digunakan sebagai tempat menghilangkan penat akibat aktifitas sehari-hari.Taman wisata merupakan salah satu kegiatan industri ekonomi yang sangat menjanjikan, bukan hanya bagi pemilik saham maupun pemilik wisata itu sendiri, namun ternyata keberadaan taman wisata juga memiliki dampak terhadap perekonomian masyarakat sekitar, dengan adanya taman wisata disuatu daerah maka secara langsung akan membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat sekitar

khususnya disamping itu keberadaan taman wisata akan membuka peluang bagi masyarakat sekitar untuk membuka berbagai macam usaha kecil menengah yang mampu meningkatkan perekonomian mereka.

     Sebagaimana objek wisata yang menjadi objek penelitian penulis yaitu Wisata Alam Sumber Agung, merupakan salah satu objek wisata yang berada didaerah Kota Bandar lampung yang memberikan kontribusi kepada pelaku usaha wisata dan masyarakat yang berada di sekitar taman wisata tersebut. Pembangunan taman wisata ini akan memberikan dampak yang sangat luas dan signifikan dalam pembangunan ekonomi masyarakat, khususnya masyarakat sekitar, karena dengan adanya taman wisata tersebut akan dapat membuka berbagai macam peluang usaha dan kesempatan kerja serta sekaligus berfungsi menjaga dan melestarikan kekayaan alam. Masyarakat sekitar dipandang dapat terlibat dan menunjang dalam kegiatan Objek wisata alam sumber agung melalui kegiatan-kegiatan usaha yang sangat diperlukan oleh para wisatawan ketika mereka melakukan kegiatan pariwisata. Keterlibatan dan partisipasi masyarakat dalam kegiatan wisata diharapkan akan mampu memberikan secara memadai, tambahan pendapatan masyarakat disamping pendapatan dari sektor pembangunan lainnya.

Adapun pengaruh ekonomi yang timbul dengan adanya wisata alam sumber agung

a.    Terciptanya Lapangan Kerja 

     Keberadaan Objek Wisata Alam Sumber Agung memberikan kontribusi yang cukup besar sebagai salah satu tempat yang mampu menyerap tenaga kerja.Berdasarkan informasi dari ketua pokdarwis melalui wawancara yang dilakukan oleh penulis bahwa mata pencaharian di Desa Sumber Agung cukup terbatas yaitu rata-rata hanya dilakukan oleh kepala keluarga saja dan seorang petani dan buru tani.

masyarakat Desa Wisata Alam Sumber Agung pudin anggota Pokdarwis tentang lapangan perkerjaan dari objek Wisata Sumber Agung, sebagai berikut:

“Keberadaan Wisata Alam Sumber Agung dirasakan telah mampu menekan angka pengangguran khususnya bagi masyarakat sekitar melalui tersedianya lapangan pekerjaan yang timbul dengan berdirinya wisata Alam Sumber Agung, sehingga kini kesempatan untuk dapat bekerja sangat terbuka lebar bagi mereka yang benar-benar ingin bekerja untuk memproduktifitaskan sumber daya manusia yang mereka miliki dan mendapatkan penghasilan guna memenuhi kebutuhan hidup mereka sehari-hari tanpa harus jauh-jauh mencari pekerjaan di daerah lain yang terkadang antara pemasukan dan pengeluaran tiap bulannya tidak seimbang contohnya penjual keripik dan penyewaan alat camping”.

Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan pada tanggal 30 november sampai 3 Desember 2022 maka dapat didefinisikan usaha yang ada di Wisata Alam Sumber Agung yaitu:

“Sejak berdirinya wisata Alam Sumber Agung  masyarakat setempat tidak terlalu sulit untuk mendapatkan pekerjaan sebab pokdarwis sangat memprioritaskan masyarakat setempat untuk dapat menjadi kariawan atau bekerja, sehingga bagi mereka yang tidak memiliki lahan pertanian, perkebunan, ataupun modal kini tidak perlu lagi menganggur sebab di tempat mereka tingga telah tersedia lapangan pekerjaan di karenakan wisata alam sumber agung”.

b.   Terciptanya Peluang Usaha 

Keberadaan wisata Alam Sumber Agung ternyata memiliki dampak lain yang lebih luas lagi guna meningkatkan penghasilan dan menekan angka pengangguran, karena selain mampu menyerap tenaga kerja atau menyediakan lapangan pekerjaan ternyata keberadaan wisata Alam Sumber Agung mampu mendorong masyarakat sekitar untuk berinovasi dan berkreasi sendiri melalui peluang usaha dan bahkan menciptakan lapangan pekerjaan sendiri melalui usaha-usaha yang mereka dirikan dimana usaha yang mereka dirikan ternyata tidak hanya mereka sendiri yang mengelolanya namun ada juga usaha yang mereka dirikan ternyata beroprasi dengan dibantu beberapa karyawan contohnya oleh oleh kripik pisang dan pembuat gula aren.

Wawancara dengan masyarakat Desa Wisata Alam Sumber Agung pudin anggota Pokdarwis tentang peluang usaha apa dari objek Wisata Sumber Agung, sebagai berikut:

“Keberadaan Wisata Alam Sumber Agung memiliki dampak lain yang mempengaruhi masyarakat sekitar yaitu terciptanya peluang usaha yang dapat meningkatkan penghasilan dan menekan pengangguran. Adapun usaha-usaha yang ada di Objek Wisata Alam Sumber Agung yaitu

1)   Jual Beli (Berdagang) Kegiatan jual beli merupakan kegiatan yang umum dilakukan dalam proses ekonomi. Jual beli dapat meningkatkan pendapatan masyarakat.Berdagang merupakan kegiatan usaha yang ada di WIsata Alam Sumber Agung .Banyak masyarakat yang membuka usaha jualan baik minuman, makanan dan sayuran.

2)   Penyedia Jasa (Penyewaan) Jenis usaha lainnya adalah usaha penyewaan jasa.Karena Wisata Al am Sumber Agung merupakan wisata alam yang masih asli maka masyarakat menyewakan alat camping dan juga turget sebagai usaha jasa.”

masyarakat Desa Wisata Alam Sumber Agung pudin anggota Pokdarwis tentang peran dari objek Wisata Sumber Agung, sebagai berikut:

"Dengan adanya pantal karang bolong ini saya telah mendaptkan pekerjaan yaitu penjaga pantai, dimana dengan adanya pekerjaan ini saya tidak lagi menganggur”.

4.     Keadaan Pendapatan Masyarakat Sebelum Dan Sesudah Ada Wisata Alam Sumber Agung

Table 3.2

Pendapatan Masyarakat

No

Nama

Rata-rata Pendapatan Perbulan

Peningkatan pendapatan

Persantase kenaikan

Sebelum

Sesudah

1

Darma

400.000

1.400.000

1.000.000

250%

2

Jarwati

300.000

1.300.000

1.000.000

334%

3

Ismono

350.000

1.350.000

1.000.000

286%

4

Saban

200.000

1.200.000

1.000.000

500%

5

Adik

-

600.000

600.000

100%

6

Hasan

-

600.000

600.000

100%

7

Sumewo

200.000

1.200.000

1.000.000

500%

8

Daud

-

700.000

700.000

100%

9

Sutrisno

-

650.000

650.000

100%

10

Sukmadi

200.000

1.200.000

1.000.000

500%

11

Ali

-

675.000

675.000

100%

12

M.Soleh

200.000

800.000

600.000

300%

13

Suparmin

200.000

1.200.000

1.000.000

500%

14

Sugiyat

250.000

850.000

600.000

260%

15

Imam Rojali

230.000

830.000

600.000

261%

16

Sardi

-

1.000.000

1.000.000

100%

17

Rasman

200.000

800.000

600.000

300%

18

Rusmaya

360.000

960.000

600.000

167%

19

Agus

-

1.000.000

1.000.000

100%

20

Ubay

-

1.000.000

1.000.000

100%

21

Pudin

-

1.000.000

1.000.000

100%

22

Ibu sri

350.000

1.150.000

800.000

243%

23

Yoga

250.000

850.000

600.000

260%

24

Rico

340.000

1.040.000

600.000

177%

25

Arif

250.000

1.000.000

750.000

300%

26

Herman

-

600.000

600.000

100%

27

Sigit

-

600.000

600.000

100%

28

Arif

-

1.000.000

1.000.000

100%

29

Hafid

200.000

900.000

700.000

350%

30

Joko

350.000

1.200.000

850.000

243%

31

Tri

1.000.000

1.900.000

900.000

90%

32

Govin

-

1.000.000

1.000.000

100%

33

Jumion

-

850.000

850.000

100%

34

Wangga

-

700.000

700.000

100%

35

Naufal

900.000

1.100.000

200.000

23%

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Jumlah

6.730.000

35.155.000

28.275.000

420%

Sumber : hasil wawancara dengan 35 orang pengelola  Wisata alam Sumber Agung  tahun 2022.

     Dari data tabel 3.2 di atas yang penulis peroleh melalui wawancara kepada masyarakat (pengelola), dapat diketahui bahwa keberadaan Wisata Alam Sumber Agung ternyata memberikan dampak positif bagi peningkatan ekonomi yang Cukup Besar Bagi Masyarakat Setempat.

5.   Keadaan Mata Pencarian Masyarakat Sebelum Dan Sesudah Ada Wisata Alam Sumber Agung

Table 3.3

Jenis Perkerjaan

No

Nama

Mata Pencarian

Sebelum

Sesudah

1

Darma

Buru tani

Ketua Pengelola

2

Jarwati

Petani

Seketaris Pengelola

3

Ismono

Petani

Bendahara Pengelola

4

Saban

Tukang ojek

Anggota pengelola

5

Adik

Penganguran

Anggota pengelola

6

Hasan

Penganguran

Anggota pengelola

7

Sumewo

Petani

Anggota pengelola

8

Daud

Pengganguran

Anggota pengelola

9

Sutrisno

Penganguran

Anggota pengelola

10

Sukmadi

Petani

Anggota pengelola

11

Ali

Penganguran

Anggota pengelola

12

M.Soleh

Tukang ojek online

Anggota pengelola

13

Suparmin

Buru tani

Anggota pengelola

14

Sugiyat

Buru tani

Anggota pengelola

15

Imam Rojali

Buru tani 

Anggota pengelola

16

Sardi

pengganguran

Anggota pengelola

17

Rasman

Petani

Anggota pengelola

18

Rusmaya

Buru tani

Anggota pengelola

19

Agus

Penganguran

Anggota pengelola

20

Ubay

Penganguran

Anggota pengelola

21

Pudin

Penganguran

Anggota pengelola

22

Ibu sri

Ibu rumah tangga

Pedagang gula aren

23

Yoga

Petani

Pedagang keripik pisang

24

Rico

Petani

Pedagang jajanan

25

Arif

Petani

Pedagang sayuran

26

Herman

Penganguran

Tukang pakir

27

Sigit

Penganguran

Tukang pakir

28

Arif

Penganguran

Pedagang jajanan

29

Hafid

Pedagang es

Pedagang es

30

Joko

Kuli

Pedagang siomay

31

Tri

Warung

Warung

32

Govin

Penganguran

Tukang ojek

33

Jumion

Kuli

Tukang ojek

34

Wangga

Penganguran

Pedagang bakso malang

35

Naufal

Bengkel

Bengkel

 

 

 

 

 

 

 

 

Sumber : hasil wawancara dengan 35 orsng pengelola  Wisata alam Sumber Agung  tahun 2022.

     Dari data 3.3 di atas yang penulis peroleh melalui wawancara kepada masyarakat disekitar, dapat diketahui bahwa keberadaan wisata Alam Sumber Agung ternyata memberikan lapangan pekerjaan dan mampu memicu terciptanya usaha kecil menengah di kalangan masyarakat sekitar, terlihat darai mata pencarian mereka dari sebelum dan sesudah adanya objek wisata Alam Sumber Agung( Taman Hutan Raya).

 

6.     Keadaan pendidikan dan umur masyrakat

Table 3.4

Pendidikan dan umur

NO

NAMA

 

LULUSAN SEKOLAH

UMUR

1

Darma

SMA

39

2

Jarwati

SMP

37

3

Ismono

SMA

36

4

Saban

SMK

28

5

Adik

SMA

21

6

Hasan

SMA

24

7

Sumewo

SMA

36

8

Daud

SMA

32

9

Sutrisno

SMK

34

10

Sukmadi

SMA

28

11

Ali

SMK

29

12

M.Soleh

SMA

39

13

Suparmin

SMK

29

14

Sugiyat

SMA

26

15

Imam Rojali

SMA

35

16

Sardi

SMA

30

17

Rasman

SMK

32

18

Rusmaya

SMA

35

19

Agus

SMA

26

20

Ubay

SARJANA

26

21

Pudin

SARJANA

24

22

Ibu sri

SMA

31

23

Yoga

SMK

34

24

Rico

SMA

26

25

Arif

SMA

27

26

Herman

SMA

24

27

Sigit

SMA

36

28

Arif

SMA

31

29

Hafid

SMA

27

30

Joko

SMA

29

31

Tri

SMA

32

32

Govin

SMA

21

33

Jumion

SMK

34

34

Wangga

SMK

32

35

Naufal

SARJANA

25

 

 

 

 

 

 

 

 

Sumber : hasil wawancara dengan 35 orang pengelola  Wisata alam Sumber Agung  tahun 2022.

Dari table 3.4 di atas yang penulis peroleh melalui wawancara kepada masyarakat disekitar, dapat diketahui bahwa sampel yang berkerja wisata Alam Sumber Agung ternyata usia 21-39 , dan lulusan SMA,SMK,SMP dan SARJANA.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

BAB IV

 

ANALISIS PENELITIAN

 

A.    Pengembangan Objek Wisata Alam Sumber Agung Terhadap Peningkatan pendapatan masyarakat

Data yang diolah dalam analisis data ini adalah data primer, berupa jawaban wawancara lapangan sebagai anggota sampel masyarakat yang telah mendapatkan dan melakukan pengembangan di Obejk Wisata Alam Sumber Agung Kecamatan Kemiling Kota Bandar Lampung. Pertanyaan-

pertanyaan tersebut mempunyai fungsi untuk menulis, maka jawaban harus sesuai dengan apa yang sesuai dengan apa yang terjadi di lokasi penelitian, artinya narasumber diminta menjawab  pertanyaan yang di ajukan penulis kepada narsumber sesuai deangan apa yang terjadi di lapangan. Langkah selanjutnya yaitu penulis akan menginterpretasikan hasil jawaban sesuai dengan pedoman wawancara yang telah di ajukan kepada narasumber serta di ambil kesimpulan.

pembangunan dan pengembangan pariwisata secara langsung akan menyentuh dan melibatkan masyarakat,sehingga membawa berbagai dampak terhadap masyarakat setempat, bisa dampak positif maupun negatif. Bagimasyarakat, pengembangan pariwisata memiliki potensi manfaat yang sangat besar bagi ekonomi, sosial-budayadan lingkungan namun terkadang sering terjadi pengembangan pariwisata yang salah justru membawa banyakkerugian bagi masyarakat lokal itu sendiri. Adanya berbagai manfaat dan tantangan memberikan gambaran bahwapengembangan pariwisata bagaikan mengelola api, dimana pengelola dapat memanfaatkanya untuk kemaslahatanmasyarakat namun di satu sisi dapat menimbulkan kerugian jika pengelolaan yang dilakukan tidak efektif.[105]

Dampak positif pengembangan bagi pengelola yang berada di Objek Wisata Alam Sumber Agung  ataupun masyarakat sekitar apabila dilihat dari segi ekonomi para warga membuka lahan kios di dekat objek wisata alam sumber agung kehidupannya akan lebih sejahtera dibandingkan warga yang tidak membuka lahan atapun berdagang disana. Karena penghasilan yang didapatkan akan bertambah terlebih pada saat musim liburan yang para pengunjungnya bertambah.sesuai perkataan bapak tri selaku pedagang di sekitar objek wisata di halaman 32 BAB III yaitu :

"Saya sudah lumayan lama membuka warung dagangan di desa sumber agung, saya sangat merasa senang dan bahagia selain saya dapat menlihat keramaian di desa ini,desa wisata sumber agung semakin menjadi terkenal; dan banyak yang berkunjung dan saya dapat mendapatkan rezeki yang Alhamdulillah dapat kebutuhan sehari hari”.

Sesuai dengan teori dari Sebuah  objek  wisata  akan  melakukan  pengembangan  wisata jika sebelumnya sudahada aktivias wisata.Dalam meningkatkan potensi pariwisatanya, hal yang perlu dilakukan adalah merencanakanpengembangan wisata agar dapat lebih baik dari sebelumnya. Tiga prinsip utama dalam pariwisata berkelanjutanadalah:

a.    Ecology Sustainability, yakni memastikan bahwa pengembangan yang dilakukan sesuai dengan proses ekologi,biologi, dan keragaman sumberdaya ekologi yang ada.

b.   Social and Cultural Sustainability, yakni memastikan bahwa pengembangan yang dilakuian memberikandampak positif bagi kehidupan masyarakat sekitar dan sesuai dengan kebudayaan serta nilai-nilai yangberlaku pada masyarakat tersebut.

c.    Economic Sustainability, yaitu memastikan bahwa pengembangan yang dilakukan efisien secara ekonimi danbahwa sumberdaya yang digunakan dapat bertahan bagi kebutuhan di masa mendatang.[106]

Dampak negatif pengembangan pariwisata yaitu rusaknya lingkungan, berasal dari jumlah dan perilaku wisatawan yang dapat mengganggu dan merusak kondisi lingkungan setempat dan perubahan kebudayaan sopan santun menjadi tindakan krimnalitas. Hal ini sesuai dengan hasil

Wawancara dengan bapak sumewo dan bapak tri di BAB III yaitu :

“kepadatan dan kenyamanan, terlalu banyak wisatawan akan mengganggu kenyamanan

WIsatawan itu sendiri dan juga masyarakat yang hidup didaerah tersebut, terutama jika hal ini terjadi dikawasan lindung takutnya merusak ekosistem”.

Sesuai dengan teori dampak negative di buku ABDURRACHMAT, Idirs; MARYATI, E. Dampak-dampak negatif pariwisata secara ekonomi. 1998 salah satu teori ya yaitu :

a.    Perubahan sistem nilai dalam moral, etika, kepercayaan, dan tata pergaulan dalam masyarakat, misalnya mengikis kehidupan bergotong royong, sopan santun dan lain-lain.

b.   Dapat meningkatkan pencemaran lingkungan seperti sampah, vandalisme (coratcoret), rusaknya habitat flora dan fauna tertentu, polusi air, udara, tanah, dsb.

Lokasi pariwisata wisata alam sumber agung dekat dengan perkotaan maka lokasi pariwisata tersebut mudah di jangkau oleh para pengujung wisata.Hal ini sesuai dengan hasil wawancara dengan bapak sardi di BAB III yaitu : 

“Akses jalan untuk menuju objek Wisata Objek Wisata Alam kondisinya sudah cukup baik dan mudah untuk dilewati karena sudah aspal, walaupun masih ada sebagian jalan yang masih berlubang dan tampak rusak.Kendaraan umum yang melewati lokasi wisata jumlahnya cukup banyak contoh grabcar atau gocar dan lainya , rata-rata para wisatawan yang berkunjung menggunakan kendaraan pribadi baik kendaraan  roda empat maupun kendaraan roda dua dan lebih penting dengan perkotaan”.

Sesuai dengan Teori indicator pengembangan objek wisata yaitu  Lokasi Pariwisata Daerah pusat wisata adalahkawasan yang memiliki nilai pariwisata atau memiliki potensi untuk mengembangkan atraksi, akomodasi,aksesibilitas, kenyamanan dan kegiatan wisata. Lokasi pariwisata dalah lokasi yang telah ditetapkan sebagai zonadengan fungsi pembangan pariwisata dan memiliki kualitas serta atribut yang sesuai untuk dikembangkansebagai kawasan pariwisata.

Promosi wisata alam sumber agung itu sendiri sudah mengikuti zaman yang ada yaitu mereka sudah promosi lewat internet.hal ini sesuai dengan hasil wawancara dengan bapak sukmadi di BAB III yaitu :

      “baik promosi di objek wisata alam sumber agung awalnya hanya mulut ke mulut lalu ada beberapa anak muda yang pandai dalam internet lalu dia membuat  postingan di internet lewat web instragam dan facebook samapai saat ini”.

Sesuai dengan teori indicator pengembangan wisata tentang promosi,Menurut Muslichah promosi adalah aktivitaspemasaran yang berusaha menyebarkan informasi, mempengaruhi, membujuk, dan atau mengingatkan pasarsasaran atas perusahaan dan produknya agar bersedia menerima, membeli, dan loyal pada produk yangditawarkan perusahaan yang bersangkutan. promosi merupakan aktivitas pemasaran memperkenalkan ataumenginfokan barang supaya konsumen tertarik untuk melakukan kegiatan pembelian.

Aksesibilitas wisata alam sumber agung itu sendiri sangat mudah di datangai di karenakan dekat dengan perkotaaan maka banyak kendaraan umum yang bisa ke sana dan sudah ada di goggle map wisata alam sumber agung.hal ini sesuai dengan hasil observasi yaitu :

“Jalan menuju ke lokasi Wisata Alam Sumber Agung tidak terlalu jelek, sudah berbatu dan beraspal dan cukup begitu mulus, namun harus melalui jalan naik, berkelok-kelok, sehingga pengunjung harus berhati-hati dan membawa kendaraan dalam kondisi baik agar tidak mogok”

Maka sesuai dengan teori indicator pengembangan wisata tentang aksesibilitas.Aksesibilitas wisata dalam hal iniadalah segenap sarana yang memberikan kemudahan kepada wisatawan untuk mencapai suatu destinasi maupuntujuan pariwisata terkait. Aksesibilitas tidak hanya menyangkut kemudahan transportasi bagi wisatawan untukmencapai sebuah tempat wisata atau destinasi tertentu, akan tetapi juga waktu yang dibutuhkan, tanda petunjukarah menuju wisata dan perangkat terkait lainnya.

Sarana dan prasarana wisata alam sumber agung itu sendiri sudah cukup baik di karenakan sudah tempat ibadah walaupun kurang belum berbentuk mushola,area parkir, MCK/kamar mandi,penyewaan alat camping dan tempat-tempat untuk berfoto dan sarana penghubung juga sudah baik banyak usaha kendaraan online yang bisa akses ke objek wisata.hal ini sesuai dengan hasil wawancara dengan bapak sakdi dan observasi di BAB III yaitu :

“Akses jalan untuk menuju objek Wisata Objek Wisata Alam kondisinya sudah cukup baik dan mudah untuk dilewati karena sudah aspal, walaupun masih ada sebagian jalan yang masih berlubang dan tampak rusak.Kendaraan umum yang melewati lokasi wisata jumlahnya cukup banyak contoh grabcar atau gocar dan lainya dan mushola,spot foto,toilet,area pakir dan saung”.

Maka sesuai dengan Teori indicator tentang sarana dan prasarana pengembangan wisata yang diungkaopkan olehYoeti, yakni sebelum suatu daerah tujuan wisata melakukan promosi pariwisata, maka yang perlu dipersiapkanterlebih dahulu adalah sarana dan prasarana wisata yang memadai.[107]

B.    Peranan Objek Wisata Alam Sumber Agung Dalam Peningkatan Pendapatan Masyarakat

      Sektor pariwisata merupakan bagian penting dalam membagun suatu daerah.Pariwisata berhubungan dengan berbagai upaya pemberdayaan, usaha pariwisata, objek dan daya tarik wisata, serta berbagai kegiatan dan jenis usaha pariwisata. Peran pariwisata yang pertama yaitu peran ekonomi sebagai penerimaan devisa, pendapatan masyarakat, dan kesempatan kerja, Peran pariwisata yang kedua adalah peran sosial dan yang ketiga sebagai peran kebudayaan yaitu memperkenalkan kebudayaan dan kesenian.[108]

Objek Wisataa alam sumber agung, merupakan salah satu objek wisata yang berada di desa sumber agung, Kecamatan kemiling, Kota Bandar lampung yang memberikan kontribusi kepada pelaku usaha wisata dan masyarakat yang berada disekitar wisata tersebut. Pembangunan taman wisata alam sumber agung sangat berpotensi dikelola dengan baik sebagai wisata alam dan juga outbond. Dengan adanya taman wisata tersebut dapat membuka berbagai macam lapangan usaha dan kesempatan kerja sekaligus berfungsi menjaga dan melestarikan kekayaan alam.

Wisata alam sumber agung itu banyak di manfaatkan oleh masyarakat sekitar untuk untuk melakukan kegiatan usaha. Kegiatan usaha yang dilakukan tersebut oleh sebagian masyarakat sekitar dijadikan sebagai gantungan hidupnya dan sebagian lagi sebagai usaha sampingan. mereka memanfaatkannya dengan menyediakan barang jasa yang menjadi kebutuhan wisatawan yaitu dengan berjualan makanan dan minuman serta warung makan.

Peran pariwisata yang pertama yaitu peran ekonomi sebagai sumber devisa negara. Kedua, peran sosialsebagai pencipta lapangan pekerjaan, dan yang terakhir adalah peran kebudaayaan yaitu memperkenalkankebudayaan dan kesenian.[109]

1.   Peran Ekonomi

a.    Pendapatan Masyarakat

Pendapatan masyrakat sumber agung yang di ambil sampel 35 orang rata-rata mengalami kenaikan pendapatannya kita bisa liat di table 3.2 di situ kita liat rata rata ada penaikan pendapatan di sebabkan adanya objek wisata alam sumber agung.hal ini sesuai dengan hasil pertanyaan kepada 35 orang yang di jadikan sampel tentang pendapatan sebelum dan sesudah dengan adanya objek wisata alam sumber agung yang mana 33 orang naik 100% sampai ke atas dengan persantase 94,3% dan 2 orang ya di bawah 100% dengan persantase 5,7% jadi berdasarkan table di atas peningkatan pendapatan terjadi di masyarakat yang berkerja di objek wisata dan masyarakat yang terkena dampak dari wisata tersebut.

Maka sesuai dengan teori tentang wisata menjadi peran ekonomi ( pendapatan masyarakat) yaitu Peningkatan pendapatan masyarakat dan pemerintah berasal dari pembelanjaan dan biaya yang dikeluarkanwisatawan selama perjalanan dan persinggahannya seperti  untuk hotel,makan danminum,cenderamata,angkutan dan sebagainya.Selain itu,juga  mendorong peningkatan dan pertumbuhan dibidang pembangunan sektor lain.[110] Salah satu dari khas pariwisata adalah sifatnya yang tergantung danterikat dengan bidang pembangunan sektor lainnya.Dengan demikian, berkembangnya kepariwisataan akanmendorong peningkatan dan pertumbuhan bidang pembangunan lainnya.

Masyarakat yang berkerja di objek wisata  alam dan pembuka usaha di sana adalah Usia yang anggap umur ideal dan dari 35 orang yang di jadikan sampel di table 3.4 di simpulkan 100% semua usia 15-64.jadi para perkerja dan pembuka usaha orang yang usia prima.

Sesuai dengan teori dari indicator pendapatan yaitu Umur merupakan salah satu faktor yangmempengaruhi pendapatan. Umur produktif berkisar antara 15-64 tahun yang merupakan umur ideal bagipara pekerja. Di masa produktif, secara umum semakin bertambahnya umur maka pendapatan akansemakin meningkat, yang tergantung juga pada jenis pekerjaan yang dilakukan. Kekuatan fisik seseoranguntuk melakukan aktivitas sangat erat kaitannya dengan umur karena bila umur seseorang telah melewatimasa produktif, maka semakin menurun kekuatan fisiknya sehingga produktivitasnya pun menurun danpendapatan juga ikut turun.[111]

b.    Kesempatan Kerja

Masyrakat yang berada di sekitar objek wisata atau masyarakat sumber agung di karenakan adanya objek wisata alam di table 3.3 ada 21 orang yang berkerja di objek wisata sumber agung dalam persantase 60% dari 12 orang yang berubah pekerjaannya dalam persantaase 34,3% dan 2 orang yang perkerjaanya tidak berubah dalam persantase 5,7% maka objek wisata sumber agung bisa membuat lapangan perkejaan bagi masyarakat sumber agung bearti mengurangi pengganguran yang berada di desa sumber agung.Dan menurut observasi dan wawancara dengan pudin  yang di lakukan oleh penliti Di BAB III adalah

 “Keberadaan Wisata Alam Sumber Agung dirasakan telah mampu menekan angka pengangguran khususnya bagi masyarakat sekitar melalui tersedianya lapangan pekerjaan yang timbul dengan berdirinya wisata Alam Sumber Agung, sehingga kini kesempatan untuk dapat bekerja sangat terbuka lebar bagi mereka yang benar-benar ingin bekerja untuk memproduktifitaskan sumber daya manusia yang mereka miliki dan mendapatkan penghasilan guna memenuhi kebutuhan hidup mereka sehari-hari tanpa harus jauh-jauh mencari pekerjaan di daerah lain yang terkadang antara pemasukan dan pengeluaran tiap bulannya tidak seimbang contohnya penjual keripik dan penyewaan alat camping dan menurut observasi Sejak berdirinya wisata Alam Sumber Agung  masyarakat setempat tidak terlalu sulit untuk mendapatkan pekerjaan sebab pokdarwis sangat memprioritaskan masyarakat setempat untuk dapat menjadi kariawan atau bekerja, sehingga bagi mereka yang tidak memiliki lahan pertanian, perkebunan, ataupun modal kini tidak perlu lagi menganggur sebab di tempat mereka tingga telah tersedia lapangan pekerjaan di karenakan wisata alam sumber agung yang di khususkan kerja di objek wisata adalah masyrakat yang sekitar”.

     Maka sesuai dengan teori tentang peran ekonomi(kesempatan kerja) yaitu Salah satu peluang bagimasyarakat sekitar objek wisata adalah kesempatan bekerja pada objek wisata, baik sebagai tenaga stafmaupun buruh kerja.Pengembangan objek wisata memberikan dampak positif bagi perekonomianmasyarakat.[112]Peluang usaha dan kerja tersebut lahir karena adanya permintaan wisatawan. Dengandemikian, kedatangan wisatawan kesuatu daerah akan membuka peluang bagi masyarakat tersebut untukmenjadi pengusaha hotel, wisma, homestay, restoran, warung, angkutan dan lain-lain. peluang usahapariwisata adalah kegiatan yang bertujuan menyelenggarakan jasa pariwisata atau menyediakan ataumengusahakan objek dan daya tarik wisata, usaha barang pariwisata dan usaha lain yang terkait denganbidang pariwisata.

Berdasarkan pemaparan di atas, dapat dipahami bahwa dengan adanya Objek Wisata Alam Sumber Agung desa sumber agung  memberikan dampak positif bagi masyarakat untuk berwirausaha dan mengurangi pengangguran serta meningkatkan pendapatan dari profesi sebelumnya. Sesuai dengan banyak nya para pengunjung yang datang, dan kondisi hari-hari libur tertentu hal ini kita lihat hasil wawancara dengan bapak darma di BAB III yaitu : “Mengenai pengunjung ada, tapi tidak begitu meningkat karena biasanya pengunjung datang saat hari-hari liburan sedangkan pengunjung dari luar negeri jarang ada dan  bahwa jumlah pengunjung pada hari biasa sekitar 10-20 pengunjung dan pada hari weekend sekitar 40-50 pengunjung”.

2.   Peran Kebudayaan

Kita liat di desa sumber agung itu sendiri rata rata rakyatnya adalah orang lampu asli,lampung itu sendiri terkenal dengan budaya ya,akan tetapi pengelola belum menafaatkan budaya lampung itu sendiri,padahal sudah ada dalam program pengelola objek wisata alam sumber agung.hal ini hasil wawancara dengan bapak sukmadi di BAB III yaitu :

:Meningkatkan penyelenggaraan event kepariwisataan dan budaya yang menarik bagi para wisatawan”.

     Padahal teori peran kebudayaan itu adalah Pariwisata mempunyai sesuatu kegiatan secara esensial danobjektif,merupakan kegiatan perdagangan jasa yang berbasis pada potensi potensi ekonomi dan nonekonomi,mulai dari sumber daya alam sampai sumber social-budaya masyarakat di mana kegiatan tersebutdapat di laksanakan.kedekatan kegiatan kepariwisataan dengan kebudayaan masyarakat tidak sama artinyadengan kesamaan idenititas dengan kebudayaan masyarakat, tidak sama artinya dengan kesamaan identitaskepariwisataan dengan kebudayaan.[113]

C.    Pandangan Ekonomi Islam Mengenai Peranan Objek Wisata Dalam Meningkatkan Pendapatan Masyarakat

a.    Pentingnya pariwisata

Sumber daya adalah urusan terpenting dalam keberhasulan suatu organisasi, aset organisasi terpenting dan harus diperhatikan oleh manajemen adalah manusia (sumber daya manusianya). Hal ini bermuara pada kenyataan dimana manusia merupakan elemen yang selalu ada dalam setiap organisasi. Manusia membuat tujuan-tujuan inovasi dan pencapaian tujuan organisasi.

Objek dan daya tarik wisata adalah suatu bentukan dari aktifitas dan fasilitas yang berhubungan, yang dapat menarik minat wisatawan atau pengunjung untuk datang ke suatu daerah atau tempat tertentu.8 Direktorat Konservasi dan Pelestarian Alam mengasumsikan objek wisata adalah panduan ke daerah dan segala isinya serta aspek eksploitasi yang meliputi pemeliharaan dan pengawasan kawasan wisata.Objek wisata memiliki unsur fisik lingkungan berupa tanaman, hewan, geomorfologi, tanah, air, udara dan sebagainya dan atribut lingkungan yang menurut anggapan manusia memiliki nilai tertentu seperti keindahan, keunikan, kelangkaan, dan keragaman[114]

Dalam pandangan Islam, Pariwisata diwujudkan dalam hal perjalanan spiritual, tentang pemaknaan dan pencapaian sebuah tuntutan ajaran agama itu sendiri “syahriah”.Pariwisata adalah salah satu sarana untuk mengembangkan konsep ekonomi islam yang diambil dari Al-Quran. Allah telah memberikan isyarat manusia untuk melakukan perjalanan yang tujuannya adalah untuk memperkuat iman dan keyakinan serta memberikan motivasi.Dengan gerakan ini setidaknya bisa membuka jalan untuk pengembangan syariah.

Dalam surat Al- Ankabut ayat 20 Allah meminta agar kita merenungi keindahan ciptaan nan agung Allah SWT agar dijadikan sebagai pendorong jiwa manusia untuk menguatakan keimanan terhadap keesaan Allah dan memotivasi menunaikan kewajiban hidup manusia

قُلْ سِيْرُوْا فِى الْاَرْضِ فَانْظُرُوْا كَيْفَ بَدَاَ الْخَلْقَ ثُمَّ اللّٰهُ يُنْشِئُ النَّشْاَةَ الْاٰخِرَةَ ۗاِنَّ اللّٰهَ عَلٰى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ ۚ ٢٠

     Katakanlah, “Berjalanlah di (muka) bumi, lalu perhatikanlah bagaimana Allah memulai penciptaan (semua makhluk). Kemudian, Allah membuat kejadian yang akhir (setelah mati di akhirat kelak). Sesungguhnya Allah Mahakuasa atas segala sesuatu”.(Q.S. AL-Ankabut [20]:20)

 

Berdasarkan ayat diatas adalah manusia sebagai khalifa di bumi untuk “berjalanlah dimuka bumi” denganmaksud Allah mengingatkan kita kepada alam ciptaan allah, sehingga ada wisata alam. Banyak hal di alam yang dapat dijadikan objek wisata, karena Allah menciptakan alam ini dengan keikhasan yang berbeda. Maka segala sesuatu yang Allah ciptakan harusalh dikelola dengan baik untuk kesejahteraan masyarakatnya.

Wisata alam sumber agung  memberikan kesempatan bagi masyarakat Desa sumber agung yang belum memiliki pekerjaan untuk dapat bekerja maupun membuka usaha di wisata alam sumber agung. Allah menerangkan kepada mamusia untuk bekerja agar umatnya tidak hidup dalam ketinggalan atau kebelakangan ekonomi dalam Quran Surat At-Taubah ayat 105

وَقُلِ اعْمَلُوْا فَسَيَرَى اللّٰهُ عَمَلَكُمْ وَرَسُوْلُهٗ وَالْمُؤْمِنُوْنَۗ وَسَتُرَدُّوْنَ اِلٰى عٰلِمِ الْغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ فَيُنَبِّئُكُمْ بِمَا كُنْتُمْ تَعْمَلُوْنَۚ ١٠٥

Katakanlah (Nabi Muhammad), “Bekerjalah! Maka, Allah, rasul-Nya, dan orang-orang mukmin akan melihat pekerjaanmu. Kamu akan dikembalikan kepada (Zat) yang mengetahui yang gaib dan yang nyata. Lalu, Dia akan memberitakan kepada kamu apa yang selama ini kamu kerjakan.”(Q.S AT-Taubah [9]105)

 

Dari ayat diatas agar memotivasi manusia untuk bekerja keras dalam memenuhi kebutuhan hidupnya baik dengan berdagang, bertani, bertukang dan lain-lain. Dan allah tidak menyukai mencari nafkah dengan memintaminta atau mengemis.

b.   Pandangan Ekonomi Islam Terhadap Pariwisata

     Ekonomi secara umum didefinisikan sebagai hal yang mempelajari perilaku manusia dalam menggunakan sumber daya yang langka untuk memproduksi barang dan jasa yang dibutuhkan manusia.13 Berbagai ahli ekeonomi muslim memberikan definisi ekonomi islam yang intinya adalah suatu cabang ilmu pengetahuan yang berupaya untuk memandang, menganalisis, dan akhirnya meyelesaikan permasalahan-permasalahan ekonomi dengan cara yang islami yang sesuai dengan Alquran dan AsSunnah.

Menurut Muhammad Abdul Manan ekonomi islam adalah ilmu pengetahuan sosial yang mempelajari masalah-masalah ekonomi rakyat yang diilhami oleh nilai-nilai islam.

  Dari penjelasan diatas dapat diketahui bahwa lingkup kajian ekonomi islam mencakup juga dalam hal jasa yang sebagaimana ada dalam usaha kepariwisataan, didalam aplikasinya usaha wisata sebagai salah satu peluang bisnis yang cukup menjanjikan yaitu dalam bentuk jasa yang didalam bentuk ijarah (sewa)

    Dan dari data table 3.3 35 orang,15 orang dengan persantase 43% yang awalnya penggaguran mereka berhasil mendapatkan pekerjaan dan 20 orang dengan persantase 57% mereka memang sudah dapat perkerjaan akan tetapi dari 20 orang 18 orang dengan persantase 90% kenaikan pendapatan di 100% sampai ke atas dan hanya 2 orang dengan persantase 10% kenaikan di bawah 100% jadi sesuai dengan prinsip ekonomi islam salah satu ya adalah Bekerja adalah Ibadah/Pengabdian Bekerja adalah sebuah keniscayaan dalam kehidupan. Oleh karena itu, tak seorang pun yang dapat menghindarkan diri dari pekerjaan. Hidup adalah pekerjaan. Karena itu, tidak bekerja berarti memasuki gerbang kematian.

c.    Perspektif Ekonomi Islam Terhadap Kegiatan Pariwisata Wisata Alam Sumber Agung

     Seperti yang dijelaskan pada bab sebelumnya bahwa kegiatan pariwisata di WIsata alam sumber Agung memberikan dampak positif dalam meningkatkan pendapatan masyarakat sekitar. Hal ini dapat dilihat dari Wisata Alam Sumber Agung memberikan kontribusi kepada masyarakat berupa penyediaan lapangan pekerjaan bagi masyarakat sekitar.

Selain penyediaan lapangan pekerjaan, keberadaan Wisata Alam Sumber Agung memberikan inovasi kepada masyarakat untuk membuka usahausaha kecil untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari hidupnya.

Adapun usaha yang dilakukan masyarakat adalah jual beli yang dalam islam dikenal dengan ba’i dan sewa menyewa yang dikenal dengan ijarah.. Usaha yang ada di Wisata alam sumber agung yaitu penyewaaalat camping, penyewaan tempat tidur, tukang siomay, warung-warung jajanan dan minuman, , dan usaha ojek dan usaha bengkel.

Bentuk Produk Usaha di Wisata Alam sumber agung

1)   Wahana trackking, merupakan fasilitas yang menyediakan berbagai macam permainan untuk pengunjung seperti: outbond, menikmati alam.

2)   Wahana Bersantai, merupakan fasilitas yang menyediakan tempat bagi pengujung untuk bersantai beristitahat dan merefresh pikiran setelah lelah dari aktivitasnya seperti: bersantai di tenda dan berkeliling alam dengan jalan untuk menikmati wisata.

d.   Bentuk Usaha yang dilakukan Masyarakat Sekitar Wisata Alam sumber agung yang dikategorikan sebagai Ijarah

1)   Jasa Penyewaan alat camping dan tempat tidur, usaha ini muncul di Wisata Alam Sumber Agung karena memang jenis wisata yang ada di Wisata Alam Sumber yang merupakan wisata cagar alam, sehingga bagi pengunjung yang ingin menikmati pemandangan dengan mengelilingi sekitar alam dan mau istirahat sebelum trekking dapat menggunakan jasa ini.

2)   Jasa Ojek,wisata Alam Sumber Agung juga menyedian ojek untuk pulang ke rumah membuat masyarakat membuka usaha ojek untuk dapat masuk dan keluar  ke lokasi wisata.

3)   Jasa perbengkelan yang menyediakan jasa penambalan ban atau roda kendaraan hingga servis ringan

     Dari uraian mengenai usaha kegiatan pariwisata yang terjadi di Wisata Alam Sumber Agung maka dapat dikatakan kegiatan tersebut tergolong alijarah. Al-Ijarah berasal dari kata al-ajru yang berarti Al-‘Iwadu (ganti). Al ijarah adalah suatu jenis akad untuk mengambil manfaat dengan jalan pergantian.Secara harfiah ijarah adalah akad sewa menyewa barang.16 Jumhur ulama fiqh mengatakan bahwa ijarah adalah menjual manfaat dan boleh disewakan adalah manfaat bukan bendanya. Oleh karena itu, mereka melarang menyewakan pohon untuk diambil buahnya, domba untuk diambil susunya, sumur untuk diambil airnya dll sebab semua itu bukan manfaatnya tetapi bendanya.

Dilihat dari segi objeknya, ijarah dibagi menjadi dua macam, yaitu ijarah manfaat benda dan ijarah manfaat manusia. Ijarah manfaat benda atau barang merupakan sewa-menyewa yang objeknya berupa rumah, toko, kendaraan, pakaian dan sebagainya. Adapun ijarah benda atau barang dibagi menjadi 3 macam yaitu: 

1)   Ijarah benda tidak bergerak, yaitu mencakup benda-benda yang tidak dapat dimanfaatkan kecuali dengan menggunakan seperti sewa rumah untuk ditinggali dan sewa tanah untuk ditanami.

2)   Ijarah benda bergerak atau kendaraan baik berupa kendaraan tradisional maupun modern. 

3)   Ijarah benda-benda yang dapat dipinahkan seperti baju, perabot, dll.

     Sedangkan ijarah yang berupa manfaat manusia merupakan ijarah yang objeknya adalah pekerjaan atau jasa seseorang yang dibagi menjadi 2 macam: 

1)   Ijarah manfaat manusia yang bersifat khusus, yaitu seseorang yang di sewa tenaga atau keahlian secara khusus oleh sipenyewa untuk waktu tertentu. Dan dia tidak bisa melakukan pekerjaan lain kecuali pekerjaan atau jasanya untuk penyewa tersebut.

2)   Ijarah manfaat manusia bersifat umum, artinya pekerjaan atau jasa seseorang disewa/diambil manfaatnya oleh banyak penyewa.

     Berdasarkan data-data yang diperloeh dengan dianalisis oleh uraian teori diatas maka dapat dikatakan bahwa kegiatan usaha yang terjadi di Wisata Alam dan yang dilakukan oleh masyarakat sekitar Objek Wisata telah sesuai dengan prinsip ijarah.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

BAB V

 

PENUTUP

 

A.    Kesimpulan

1.   Pengembangan pariwisata alam yang dimiliki oleh Desa Sumber Agung selama ini sudah dikembangkan dan dikelola secara baik dan tempat dan fasilitas sudah lumyan bagus dan hampir lengkap contohnya awalnya orang tidak tau sumber agung di karenakan wisata ini banyak yang tau dan jalannya sudah ada perbaikan walaupun ada dampak negative dan posifif dan segi keramaian bisa di gunakan meningkatkan pendapatan akan tetapi banyak sampah , tetapi pemanfaatan sumber daya alam yang ada secara keseluruhan belum dikelola secara maksimal. Masyarakat belum betul betul bisa manfaatkan pariwisata tersebut dan masih enak bekerja jadi para petani Desa Sumber Agung Kemiling Kota Bandar Lampung 

2.   Peran Objek Wisata Alam Sumber Agung terhadap pendapatan masyarakat adalah sebagai berikut Keberadaan objek wisata Alam Sumber Agung memberikan kontribusi sangat besar sebagai salah satu tempat yang mampu menyerap tenaga kerja sekaligus sebagai penyedia lapangan kerja bagi masyarakat sekitar khususnya. Hal ini dibuktikan dengan adanya masyarakat desa Sumber Agung yang menjadi tenaga kerja sebagai pengelola dan karyawan di objek wisata alam sumber agung. Masyarakat Desa Sumber Agung memperoleh penghasilan dari pekerjaan tersebut.

Keberadaan objek wisata Alam Sumber Agung juga mampu membuat masyarakat sekitar menciptakan berbagai usaha mikro guna memenuhi kebutuhan para wisatawan.Hal ini juga dibuktikan dengan adanya masyaraka Desa Sumber Agung yang membuka usaha warung makanan dan minuman. Sebagian besar lainnya membuka usaha sewa menyewa seperti menyewakan Alat Camping, area trecking, area berswafoto, tempat tidur, tempat outbound, dan lain sebagainya.

3.   Perspektif Ekonomi Islam mengenai peranan objek wisata Alam Sumber Agung terhadap peningkatan pendapatan masyarakat ; Kegiatan usaha yang dilakukan masyarakat sekitar Objek Wisata Alam Sumber Agung telah sesuai dengan teori Ekonomi Islam, kegiatan usaha tersebut menurut ekonomi Islam dikenal dengan al-Ijarah yang artinya sewa, yang memberikan pelayanan jasa kepada para wisatawan untuk mendapatkan manfaat berupa kesenangan, kenyamanan, dan kebahagiaan dan sesuai seperti wisata halal yaitu salah satunya menyediakan tempat ibadah dan tidak di pakai untuk maksiat, dalam melakukan kegiatan wisata dan berkerja di objek wisata alam sumber sesuai dengan salah satu prinsip ekonomi islam ialah berkerja .

B.    Saran

Dari pembahasan dan kesimpulan mengenai penelitian ini maka penulis ingin memberikan beberapa saran diantaranya: 

1.   Untuk Objek Wisata Alam Sumber Agung : Temukan lagi inovasi dalam pengembangan spot-spot untuk berfoto dengan pemandangan yang indah, kemudian ditambah lagi tempat-tempat untuk beristirahat para wisatawan, tempat ibadah dan tempat makan . Tambahkan lagi WC umum supaya tidak lama mengantri, perbaiki lagi sarana prasarana yang telah rusak. 

2.   Untuk pemerintah desa Sumber Agung supaya lebih ditingkatkan lagi dukungan di objek pariwisata, supaya masyarakat dengan keadaan ekonomi miskin dapat memperbaiki kehidupan perekonomiannya dan dapat menambah pendapatan daerah desa Sumber Agung.

3.   Untuk akademisi, penelitian ini diharapkan dapat dilanjutkan oleh peneliti lain dengan objek dan sudut pandang yang lebih kompleks sehingga dapat lebih optimal dalam meningkatkan pengetahuan dan wawasan khususnya tentang Analisis Pengembangan Pariwisata Alam Terhadap Meningkatkan Pendapatan Masyarakat Menurut Perspektif Ekonomi Islam.

DAFTAR RUJUKAN

 

 

Abdillah, Akhmad Bories Yasin, Djamhur Hamid, and Topowijono Topowijono. “Dampak Pengembangan Pariwisata Teradap Kehidupan Masyarakat Lokal Di Kawasan Wisata (Studi Pada Masyarakat Sekitar Wisata Wendit, Kabupaten Malang).” Brawijaya University, 2016.

Abdurrachmat, Idirs, and E Maryati. “Dampak-Dampak Negatif Pariwisata Secara Ekonomi,” 1998.

Aco, Dewi Apriani. “Dampak Obyek Wisata Pantai Jikomalamo Terhadap Kehidupan Sosial Ekonomi Masyarakat (Suatu Studi Antropologi Pariwisata).” TéKSTUAL 16, no. 1 (2018): 14–21.

Afzalur, Rahman. “Doktrin Ekonomi Islam, Jilid 2.” Yogyakarta: PT. Dana Bhakti Wakaf, 1995.

Ahkam, Balyan Saeful. “Peran Pemerintah Desa Dalam Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat Melalui Program Desa Wisata.” UIN Sunan Gunung Djati Bandung, 2018.

al-Shatibi, Abu Ishak. “Al-Munafaqat Fi Ushuli Al-Syari’ah Juz 2.” Beirut: Dar al-Kutub, 1999.

Ambarwati, Lasmini, Amelia Kusuma Indriastuti, and Nindya Sari. Pejalan Kaki: Riwayatmu Dulu Dan Kini. Universitas Brawijaya Press, 2018.

Arifin, Johar. “Wawasan Al-Quran Dan Sunnah Tentang Pariwisata.” Jurnal An-Nur 4, no. 2 (2015).

Arikunto, Suharsimi. “Metode Peneltian.” Jakarta: Rineka Cipta, 2010.

Ascarya, Penulis. “Akad Dan Produk Bank Syariah.” Jakarta: PT. Grafindo Persada, 2011.

Assidiq, Khairul Amri, Hermanto Hermanto, and Baiq Handayani Rinuastuti. “Peran Pokdarwis Dalam Upaya Mengembangkan Pariwisata Halal Di Desa Setanggor.” Jmm Unram-Master Of Management Journal10 A 1 (2021).

Bagiana, IGBYS, and I Nyoman Mahaendra Yasa. “Pengembangan Desa Wisata Terhadap Kesejahteraan Masyarakat Desa Penglipuran, Kecamatan Bangli, Kabupaten Bangli.” E-Jurnal Ekonomi Pembangunan Universitas Udayana 6, no. 9 (2017): 1836–67.

Bambang Supriadi, S E, and Nanny Roedjinandari. Perencanaan Dan Pengembangan Destinasi Pariwisata. Universitas Negeri Malang, 2017.

Case, Karl E, and Ray C Fair. “Prinsip-Prinsip Ekonomi,” 2007.

Darma. “Wawancara.” Ketua Pokdarwis, .

Dimyanto, A. Usaha Pariwisata. Jakarta, 2003.

Dokumentasi Desa Sumber Agung,Kec Kemiling Kota Bandar Lampung Di Catat 29 november (2022).

Dr, P. “Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R&D.” CV. Alfabeta, Bandung, 2008, 25.

Fauzia, Ika Yunia. Prinsip Dasar Ekonomi Islam Perspektif Maqashid Al-Syariah. Kencana, 2014.

Febrian, Wenny Desty. “Analisis Pendapatan Masyarakat Dan Bagi Hasil (Mudharabah) Terhadap Minat Masyarakat Menabung Pada PT. Bank Muamalat Indonesia Tbk Cabang Pekanbaru.” Syarikat: Jurnal Rumpun Ekonomi Syariah 1, no. 2 (2018): 111–27.

Fyka, Samsul Alam, Lukman Yunus, Muhammad Aswar Limi, Awaluddin Hamzah, and Darwan Darwan. “Analisis Dampak Pengembangan Wisata Pulau Bokori Terhadap Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat Bajo (Studi Kasus Di Desa Mekar Kecamatan Soropia).” Habitat 29, no. 3 (2018): 106–12.

hafid. “No Title.” pengembangan wisata, 2022.

Hanief, Shofwan, Dian Pramana, S Kom, and M Kom. Pengembangan Bisnis Pariwisata Dengan Media Sistem Informasi. Penerbit Andi, 2018.

Hanum, Nurlaila. “Analisis Pengaruh Pendapatan Terhadap Perilaku Konsumsi Mahasiswa Universitas Samudra Di Kota Langsa.” Jurnal Samudra Ekonomika 1, no. 2 (2017): 107–16.

Hanum, Nurlaila, and Sari Sarlia. “Pengaruh Pendapatan Perkapita TerhadapKonsumsi Di Provinsi Aceh.” Jurnal Samudra Ekonomika 3, no. 1 (2019): 65–73.

Hasan, M Ali. “Berbagai Macam Transaksi Dalam Hukum Islam.” Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2004.

Hermawan, Hary. “Dampak Pengembangan Desa Wisata Nglanggeran Terhadap Ekonomi Masyarakat Lokal.” Jurnal Pariwisata 3, no. 2 (2016): 105–17.

Hiariey, Lilian Sarah, and Wildoms Sahusilawane. “Dampak Pariwisata Terhadap Pendapatan Dan Tingkat Kesejahteraan Pelaku Usaha Di Kawasan Wisata Pantai Natsepa, Pulau Ambon.” Jurnal Organisasi Dan Manajemen 9, no. 1 (2013): 87–105.

Hidayat, Marceilla. “Strategi Perencanaan Dan Pengembangan Objek Wisata (Studi Kasus Pantai Pangandaran Kabupaten Ciamis Jawa Barat).” THE Journal: Tourism and Hospitality Essentials Journal 1, no. 1 (2011): 33–44.

Hikmat, Mahi M. Metode Penelitian: Dalam Perspektif Ilmu Komunikasi Dan Sastra. Graha Ilmu, 2011.

“Https://Lampung.Bps.Go.Id/,” 2021.

Indonesia, Kamus Besar Bahasa. “Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia.” Jakarta: Gramedia, 2008.

Irhamna, Sani Alim. “Dampak Pengembangan Pariwisata Terhadap Perekonomian Masyarakat Sekitar Objek Wisata Di Dieng Kabupaten Wonosobo.” Economics Development Analysis Journal 6, no. 3 (2017): 320–27.

Junaidi, Heri, and Cholidi Zainuddin. “Prinsip-Prinsip Ekonomi Islam: Sebuah Kajian Awal.” Jurnal Muamalah 3, no. 1 (2017): 1–14.

Karsono, Karsini. “Karsini Karsono, Pengantar Metodologi Riset Sosial,(Bandung: Alumni, 1996).” Bandung: Alumni, 2012.

Kasmir, S E. “MM, Kewirausahaan, Jakarta: PT.” Raja Grafindo Persada, 2006.

Kholis, Nur. “Kesejahteraan Sosial Di Indonesia Perspektif Ekonomi Islam.” AKADEMIKA: Jurnal Pemikiran Islam 20, no. 2 (2015): 243–60.

Kuncoro, Mudrajad. “Metode Riset Untuk Bisnis Dan Ekonomi Jakarta: Erlangga.” Majalah Marketing Mix Edisi 11 (2003).

Lumingkewas, Valen Abraham. “Pengakuan Pendapatan Dan Beban Atas Laporan Keuangan Pada PT. Bank Sulut.” Jurnal EMBA: Jurnal Riset Ekonomi, Manajemen, Bisnis Dan Akuntansi 1, no. 3 (2013).

Manan, H Abdul, and S SH. Hukum Ekonomi Syariah: Dalam Perspektif Kewenangan Peradilan Agama. Prenada Media, 2017.

Mankiw, N Gregory, Imam Nurmawan, and Yati Sumiharti. Teori Makroekonomi. Penerbit Erlangga, 2000.

Muhlasin, Muhlasin, and Muhammad Soim. “Peta Sosial Ekonomi Ummat (Studi Terhadap Lembaga Ekonomi Dalam Pemberdayaan Masyarakt).” Jurnal Dakwah Risalah 29, no. 1 (2018): 55–65.

Muljadi, A J. “Kepariwisataan & Perjalanan.” Jakarta: Rajawali Pers, 2010.

Oliver, J. “Reduksi Data.” Hilos Tensados 1, no. (2019): 1–476.

Pabundu, Tika Moh. “Metodologi Riset Bisnis, Jakarta: PT.” Bumi Aksara, 2006.

Palupi, Ratna Diyah. “Strategi Pengembangan Wisata Bahari Desa Namu Guna Mendukung Perekonomian Masyarakat Sadar Wisata.” MANAJEMEN IKM: Jurnal Manajemen Pengembangan Industri Kecil Menengah 14, no. 1 (2019): 8–14.

Pengkajian, Pusat. “Pengembangan Ekonomi Islam (P3EI), Ekonomi Islam.” Jakarta: Rajawali Pers, 2011.

Pitana, I Gede Ketut Surya Diarta. “Pengantar Ilmu Pariwisata. Yogyakarta:,” 2009.

Primadany, Sefira Ryalita. “Analisis Strategi Pengembangan Pariwisata Daerah (Studi Pada Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Daerah Kabupaten Nganjuk).” Brawijaya University, 2013.

pudin.” Faktor-Faktor yang mempercepat pengembangan objek wisata sumber agung"wawancara 2022,.

Putri, Arya Dwiandana, and Djinar Setiawina. “Pengaruh Umur, Pendidikan, Pekerjaan Terhadap Pendapatan Rumah Tangga Miskin Di Desa Bebandem.” E-Jurnal Ekonomi Pembangunan Universitas Udayana 2, no. 4 (2013): 44604.

Rahardja, Prathama, and Mandala Manurung. “Pengantar Ilmu Ekonomi (Mikroekonomi & Makroekonomi),” 2008.

———. “Teori Ekonomi Makro.” Jakarta: LPFEUI, 2008, q1q.

Renisitoresmi, Lovienna, Ikarini Dani Widiyanti, and Nuzulia Kumala Sari. “Prelindungan Hukum Bagi Investor Di Sektor Pariwisata Indonesia.” Lentera Hukum 3 (2016): 1.

Rijali, Ahmad. “Analisis Data Kualitatif.” Alhadharah: Jurnal Ilmu Dakwah 17, no. 33 (2019): 81. https://doi.org/10.18592/alhadharah.v17i33.2374.

Rivai, Veithzal, and Andi Buchari. Islamic Economics: Ekonomi Syariah Bukan Opsi, Tetapi Solusi! Bumi Aksara, 2009.

Sammeng, Andi Mappi. Cakrawala Pariwisata. Balai Pustaka, 2001.

Sembel, Tesyalom, Ronny Gosal, and Sofia Pangemanan. “Partisipasi Masyarakat Dalam Pembangunan Desa (Studi Di Desa Sinsingon Barat Kecamatan Passi Timur Kabupaten Bolaang Mongondow).” Jurnal Eksekutif 1, no. 1 (2017).

Setiawan, Iqhsan Eko, M Ridwan Saputra, and Arsepta Kurnia Sandra. “Hubungan Antara Pendapatan Terhadap Kesejahteraan Subjektif Pada Anggota Tni Au Di Kota X.” Psyche 165 Journal, 2020, 258–62.

Sitorus, Onny Fitriana, and Novelia Utami. “Strategi Promosi Pemasaran.” Jakarta: Fkip Uhamka, 2017.

Sofyan, Riyanto. “Bisnis Ekonomi Syariah Mengapa Tidak.” Jakarta: PT. Gramedia Utama, 2013.

Sudarsono, Blasius. “Memahami Dokumentasi.” Acarya Pustaka: Jurnal Ilmiah Perpustakaan Dan Informasi 3, no. 1 (2017): 47–65.

Sudiarta, I Made, Naswan Suharsono, Lulup Endah Tripalupi, and M Rudi Irwansyah. “Analisis Dampak Perkembangan Pariwisata Terhadap Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat.” Business and Accounting Education Journal 2, no. 1 (2021): 22–31.

Sugiyono, Dr. “Prof., 2011, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R&D.” Bandung: Alfabeta, 2011.

Sugiyono, S. “Metode Penelitian Pendidikan:(Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif Dan R & D). Bandung: Alfabeta.” CV, 2015.

Sukirno, Sadono. “Teori Pengantar Ekonomi Makro.” Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2006.

Sukmadewi, Ni Putu Rika, I Nyoman Darma Putra, and I Wayan Suardana. “Potensi Dan Pengembangan Desa Wisata Suranadi Di Kecamatan Narmada Kabupaten Lombok Barat.” Jurnal Master Pariwisata (JUMPA) 5 (2019): 424.

Suryadana, M. “Liga Dan Vanny Octavia. 2015.” Pengantar Pemasaran Pariwisata, n.d.

Suryani. “Metode Penelitian.” Metode Penelitian 52, no. 1 (2017): 1–5.

Susilowati, Sri Hery. “Diversifikasi Sumber Pendapatan Rumah Tangga Di Pedesaan Jawa Barat.” Jurnal Agro Ekonomi 20, no. 1 (2002): 85–109.

Sustiyo Wandi  Tri Nurharsono, Agus Raharjo. “Pembinaan Prestasi Ekstrakurikuler Olahraga Di Sma Karangturi Kota Semarang.” Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations 2, no. 8 (2013): 524–35.

Syaikh, Alu. “Abdullah Bin Muhammad Bin Abdurrahman Bin Ishaq.” Tafsir Ibnu Katsir Jilid 2 (1994).

Tjahjono, Heri. “Analisis Potensi Dan Masalah Pariwisata Di Kelurahan Kandri.” In Forum Ilmu Sosial, Vol. 37, 2010.

Todaro, Michael P, and Stephen C Smith. “Pembangunan Ekonomi (Jilid 1)(Edisi 9).” Diterjemahkan Ole Haris Munandar. Jakarta: Penerbit Erlangga, 2006.

Utama, I Gusti Bagus Rai. Pemasaran Pariwisata. Penerbit Andi, 2017.

Wibowo, Sukarno, and Dedi Supriadi. “Ekonomi Mikro Islam.” Bandung: Pustaka Setia, 2013.

Wijayanti, Arini. “Analisis Peranan Objek Wisata Telaga Gupit Dalam Meningkatkan Pendapatan Masyarakat Desa Tegalsari Kecamatan Gadingerjo Dalam Perspektif Ekonomi Islam.” UIN Raden Intan Lampung, 2019.

Yustinaningrum, Diah. “Pengembangan Wisata Bahari Di Taman Wisata Perairan Pulaupieh Dan Laut Sekitarnya.” Jurnal Agrika 11, no. 1 (2017): 96–111.

Zakaria, Faris, and Rimadewi Suprihardjo. “Konsep Pengembangan Kawasan Desa Wisata Di Desa Bandungan Kecamatan Pakong Kabupaten Pamekasan.” Jurnal Teknik ITS 3, no. 2 (2014): C245–49.

 



[1] Kamus Besar Bahasa Indonesia, “Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia,” JakartaGramedia, 2008, h.58.

[2] Ni Putu Rika Sukmadewi, I Nyoman Darma Putra, and I Wayan Suardana, “Potensi Dan Pengembangan Desa Wisata Suranadi Di Kecamatan Narmada Kabupaten Lombok Barat,” Jurnal Master Pariwisata (JUMPA) 5 (2019): h.5.

[3] Diah Yustinaningrum, “Pengembangan Wisata Bahari Di Taman Wisata Perairan Pulaupieh Dan Laut Sekitarnya,” Jurnal Agrika 11, no. 1 (2017): h. 96–111.

[4] Valen Abraham Lumingkewas, “Pengakuan Pendapatan Dan Beban Atas Laporan Keuangan Pada PT. Bank Sulut,” Jurnal EMBA: Jurnal Riset Ekonomi, Manajemen, Bisnis Dan Akuntansi 1, no. 3 (2013): h.206.

[5] Tesyalom Sembel, Ronny Gosal, and Sofia Pangemanan, “Partisipasi Masyarakat Dalam Pembangunan Desa (Studi Di Desa Sinsingon Barat Kecamatan Passi Timur Kabupaten Bolaang Mongondow),” Jurnal Eksekutif 1, no. 1 (2017): h.6.

[6] Sukarno Wibowo and Dedi Supriadi, “Ekonomi Mikro Islam,” Bandung: Pustaka Setia, 2013, h.249.

[7] Muhlasin Muhlasin and Muhammad Soim, “Peta Sosial Ekonomi Ummat (Studi Terhadap Lembaga Ekonomi Dalam Pemberdayaan Masyarakt),” Jurnal Dakwah Risalah 29, no. 1 (2018): h.55–65.

[8] Ratna Diyah Palupi, “Strategi Pengembangan Wisata Bahari Desa Namu Guna Mendukung Perekonomian Masyarakat Sadar Wisata,” MANAJEMEN IKM: Jurnal Manajemen Pengembangan Industri Kecil Menengah 14, no. 1 (2019): 8–14.

[9] Sukmadewi, Putra, and Suardana,"Potensi Dan Pengembangan Desa Wisata Suranadi Di Kecamatan Narmada Kabupaten Lombok Barat," Jurnal Master Pariwisata (2019): h.425.

[10] Ibid., h.429-430.

[11] Andi Mappi Sammeng, Cakrawala Pariwisata (Balai Pustaka, 2001).

[12] Dewi Apriani Aco, “Dampak Obyek Wisata Pantai Jikomalamo Terhadap Kehidupan Sosial Ekonomi Masyarakat (Suatu Studi Antropologi Pariwisata),” TéKSTUAL 16, no. 1 (2018): 14–21.

[13] Balyan Saeful Ahkam, “Peran Pemerintah Desa Dalam Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat Melalui Program Desa Wisata” (UIN Sunan Gunung Djati Bandung, 2018).

[14] “Https://Lampung.Bps.Go.Id/,” 2021.

[15] Darma,"Ketua Pokdarwis",Wawancara,24 november, 2022.

[16] Sani Alim Irhamna, “Dampak Pengembangan Pariwisata Terhadap Perekonomian Masyarakat Sekitar Objek Wisata Di Dieng Kabupaten Wonosobo,” Economics Development Analysis Journal 6, no. 3 (2017): h.323.

[17] Khairul Amri Assidiq, Hermanto Hermanto, and Baiq Handayani Rinuastuti, “Peran Pokdarwis Dalam Upaya Mengembangkan Pariwisata Halal Di Desa Setanggor,” Jmm Unram-Master Of Management Journal10 A 1 (2021): h.62.

[18] Michael P Todaro and Stephen C Smith, “Pembangunan Ekonomi (Jilid 1)(Edisi 9),” Diterjemahkan Ole Haris Munandar. Jakarta: Penerbit Erlangga, 2006.

[19] Veithzal Rivai and Andi Buchari, Islamic Economics: Ekonomi Syariah Bukan Opsi, Tetapi Solusi! (Bumi Aksara, 2009).

[20] Alu Syaikh, “Abdullah Bin Muhammad Bin Abdurrahman Bin Ishaq,” Tafsir Ibnu Katsir Jilid 2 (1994).

[21] Abu Ishak al-Shatibi, “Al-Munafaqat Fi Ushuli Al-Syari’ah Juz 2” (Beirut: Dar al-Kutub, 1999).

[22] IGBYS Bagiana and I Nyoman Mahaendra Yasa, “Pengembangan Desa Wisata Terhadap Kesejahteraan Masyarakat Desa Penglipuran, Kecamatan Bangli, Kabupaten Bangli,” E-Jurnal Ekonomi Pembangunan Universitas Udayana 6, no. 9 (2017): 1836–67.

[23] Arini Wijayanti, “Analisis Peranan Objek Wisata Telaga Gupit Dalam Meningkatkan Pendapatan Masyarakat Desa Tegalsari Kecamatan Gadingerjo Dalam Perspektif Ekonomi Islam” (UIN Raden Intan Lampung, 2019).

[24] Hary Hermawan, “Dampak Pengembangan Desa Wisata Nglanggeran Terhadap Ekonomi Masyarakat Lokal,” Jurnal Pariwisata 3, no. 2 (2016): 105–17.

[25] Akhmad Bories Yasin Abdillah, Djamhur Hamid, and Topowijono Topowijono, “Dampak Pengembangan Pariwisata Teradap Kehidupan Masyarakat Lokal Di Kawasan Wisata (Studi Pada Masyarakat Sekitar Wisata Wendit, Kabupaten Malang)” (Brawijaya University, 2016).

[26] Samsul Alam Fyka et al., “Analisis Dampak Pengembangan Wisata Pulau Bokori Terhadap Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat Bajo (Studi Kasus Di Desa Mekar Kecamatan Soropia),” Habitat 29, no. 3 (2018): 106–12.

[27] Suryani, “Metode Penelitian,” Metode Penelitian 52, no. 1 (2017): h. 1–5.

[28] Karsini Karsono, “Karsini Karsono, Pengantar Metodologi Riset Sosial,(Bandung: Alumni, 1996),” Bandung: Alumni, 2012, h.185.

[29] Mudrajad Kuncoro, “Metode Riset Untuk Bisnis Dan Ekonomi Jakarta: Erlangga,” Majalah Marketing Mix Edisi 11 (2003).

[30] Tika Moh Pabundu, “Metodologi Riset Bisnis, Jakarta: PT,” Bumi Aksara, 2006, h.57.

[31] Mahi M Hikmat, Metode Penelitian: Dalam Perspektif Ilmu Komunikasi Dan Sastra (Graha Ilmu, 2011), h.60.

[32] Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R&D,” CV. Alfabeta, Bandung, 2008, 25.

[33] Suharsimi Arikunto, “Metode Peneltian,” Jakarta: Rineka Cipta, 2010, h.102.

[34] Sugiyono., 2011, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R&D,” Bandung: Alfabeta, 2011, h.145.

[35] S Sugiyono, “Metode Penelitian Pendidikan:(Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif Dan R & D). Bandung: Alfabeta” (CV, 2015), h.194.

[36] Blasius Sudarsono, “Memahami Dokumentasi,” Acarya Pustaka: Jurnal Ilmiah Perpustakaan Dan Informasi 3, no. 1 (2017): 47–65.

[37] Agus Raharjo Sustiyo Wandi Tri Nurharsono, “Pembinaan Prestasi Ekstrakurikuler Olahraga Di Sma Karangturi Kota Semarang,” Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations 2, no. 8 (2013): h.524–35.

[38] Ahmad Rijali, “Analisis Data Kualitatif,” Alhadharah: Jurnal Ilmu Dakwah 17, no. 33 (2019): h.81, https://doi.org/10.18592/alhadharah.v17i33.2374.

[39]  J. Oliver, “Reduksi Data,” Hilos Tensados 1, no. (2019): h.1–476.                                                

[40] A J Muljadi, Kepariwisataan & Perjalanan, Jakarta: Rajawali Pers, 2010, h.7.

[41] Sefira Ryalita Primadany, “Analisis Strategi Pengembangan Pariwisata Daerah (Studi Pada Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Daerah Kabupaten Nganjuk)” (Brawijaya University, 2013), h.137.

[42] Ibid.

[43] Ibid.

[44] Lilian Sarah Hiariey and Wildoms Sahusilawane, “Dampak Pariwisata Terhadap Pendapatan Dan Tingkat Kesejahteraan Pelaku Usaha Di Kawasan Wisata Pantai Natsepa, Pulau Ambon,” Jurnal Organisasi Dan Manajemen 9, no. 1 (2013):h.87–105.

[45] Lovienna Renisitoresmi, Ikarini Dani Widiyanti, and Nuzulia Kumala Sari, “Prelindungan Hukum Bagi Investor Di Sektor Pariwisata Indonesia,” Lentera Hukum 3 (2016): h.34-35.

[46] M Suryadana, “Liga dan Vanny Octavia. 2015,” Pengantar Pemasaran Pariwisata,h.32.

[47] A Dimyanto, Usaha Pariwisata (Jakarta, 2003), h.87.

[48] I Made Sudiarta et al., “Analisis Dampak Perkembangan Pariwisata Terhadap Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat,” Business and Accounting Education Journal 2, no. 1 (2021): h.26.

[49] I Gusti Bagus Rai Utama, Pemasaran Pariwisata (Penerbit Andi, 2017), h.13.

[50] Ibid, h.34.

[51] Shofwan Hanief et al., Pengembangan Bisnis Pariwisata Dengan Media Sistem Informasi (Penerbit Andi, 2018), h.43.

[52] Kasmir, “MM, Kewirausahaan, Jakarta: PT,” Raja Grafindo Persada, 2006, h.144.

[53] Ibid, h.186.

[54] Johar Arifin, “Wawasan Al-Quran Dan Sunnah Tentang Pariwisata,” Jurnal An-Nur 4, no. 2 (2015): h.154.

[55] Riyanto Sofyan, Bisnis Ekonomi Syariah Mengapa Tidak,Jakarta: PT. Gramedia Utama, 2013, h.15.

[56] Ibid,h.107.

[57] Heri Tjahjono,Analisis Potensi Dan Masalah Pariwisata Di Kelurahan Kandri,in Forum Ilmu Sosial, vol. 37, 2010.

[58] Faris Zakaria and Rimadewi Suprihardjo, “Konsep Pengembangan Kawasan Desa Wisata Di Desa Bandungan Kecamatan Pakong Kabupaten Pamekasan,” Jurnal Teknik ITS 3, no. 2 (2014): C245–49.

[59] Yustinaningrum, “Pengembangan Wisata Bahari Di Taman Wisata Perairan Pulaupieh Dan Laut Sekitarnya,” h.99-100.

[60] Marceilla Hidayat, “Strategi Perencanaan Dan Pengembangan Objek Wisata (Studi Kasus Pantai Pangandaran Kabupaten Ciamis Jawa Barat),” THE Journal: Tourism and Hospitality Essentials Journal 1, no. 1 (2011): h.37.

[61] Idirs Abdurrachmat and E Maryati, “Dampak-Dampak Negatif Pariwisata Secara Ekonomi,” 1998.

[62] Lasmini Ambarwati, Amelia Kusuma Indriastuti, and Nindya Sari, Pejalan Kaki: Riwayatmu Dulu Dan Kini (Universitas Brawijaya Press, 2018), h.104.

[63] Onny Fitriana Sitorus and Novelia Utami, Strategi Promosi Pemasaran, Jakarta: Fkip Uhamka, 2017, h.9.

[64] S E Bambang Supriadi and Nanny Roedjinandari, Perencanaan Dan Pengembangan Destinasi Pariwisata (Universitas Negeri Malang, 2017), h.53.

[65] Ibid, h.1.

[66] Sadono Sukirno, Teori Pengantar Ekonomi Makro,Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2006, h.47.

[67] N Gregory Mankiw, Imam Nurmawan, and Yati Sumiharti, Teori Makroekonomi (Penerbit Erlangga, 2000), h.147.

[68] Iqhsan Eko Setiawan, M Ridwan Saputra, and Arsepta Kurnia Sandra, “Hubungan Antara Pendapatan Terhadap Kesejahteraan Subjektif Pada Anggota Tni Au Di Kota X,” Psyche 165 Journal, 2020, h.259.

[69] Sri Hery Susilowati, “Diversifikasi Sumber Pendapatan Rumah Tangga Di Pedesaan Jawa Barat,” Jurnal Agro Ekonomi 20, no. 1 (2002): h.90.

[70] Nurlaila Hanum, “Analisis Pengaruh Pendapatan Terhadap Perilaku Konsumsi Mahasiswa Universitas Samudra Di Kota Langsa,” Jurnal Samudra Ekonomika 1, no. 2 (2017): h.108.

[71] Nurlaila Hanum and Sari Sarlia, “Pengaruh Pendapatan Perkapita TerhadapKonsumsi Di Provinsi Aceh,” Jurnal Samudra Ekonomika 3, no. 1 (2019): h.86.

[72] Ibid.

[73] Wenny Desty Febrian, “Analisis Pendapatan Masyarakat Dan Bagi Hasil (Mudharabah) Terhadap Minat Masyarakat Menabung Pada PT. Bank Muamalat Indonesia Tbk Cabang Pekanbaru,” Syarikat: Jurnal Rumpun Ekonomi Syariah 1, no. 2 (2018): h.127.

[74] Prathama Rahardja and Mandala Manurung, Pengantar Ilmu Ekonomi (Mikroekonomi & Makroekonomi), 2008, h.289-289.

[75] Rahman Afzalur, Doktrin Ekonomi Islam, Jilid 2, Yogyakarta: PT. Dana Bhakti Wakaf, 1995, h.361.

[76] Prathama Rahardja and Mandala Manurung, Teori Ekonomi Makro, Jakarta: LPFEUI, 2008, h.181.

[77] Karl E Case and Ray C Fair, Prinsip-Prinsip Ekonomi, 2007, h.445.

[78] Ibid., h.295.

[79] Ibid., h.294.

[80] Arya Dwiandana Putri and Djinar Setiawina, “Pengaruh Umur, Pendidikan, Pekerjaan Terhadap Pendapatan Rumah Tangga Miskin Di Desa Bebandem,” E-Jurnal Ekonomi Pembangunan Universitas Udayana 2, no. 4 (2013): h.175.

[81] Ibid.

[82] Pusat Pengkajian, Pengembangan Ekonomi Islam (P3EI), Ekonomi Islam, Jakarta: Rajawali Pers, 2011, h.14.

[83] H Abdul Manan and S , Hukum Ekonomi Syariah: Dalam Perspektif Kewenangan Peradilan Agama (Prenada Media, 2017), h.27.

[84] Ika Yunia Fauzia, Prinsip Dasar Ekonomi Islam Perspektif Maqashid Al-Syariah (Kencana, 2014), h.6.

[85] Ibid.

[86] Ibid., h.7.

[87] Nur Kholis, “Kesejahteraan Sosial Di Indonesia Perspektif Ekonomi Islam,” AKADEMIKA: Jurnal Pemikiran Islam 20, no. 2 (2015): h.248.

[88] Ibid., h.250.

[89] Heri Junaidi and Cholidi Zainuddin, “Prinsip-Prinsip Ekonomi Islam: Sebuah Kajian Awal,” Jurnal Muamalah 3, no. 1 (2017): h.5-11.

[90] M Ali Hasan, Berbagai Macam Transaksi Dalam Hukum Islam, Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2004, h.227.

[91] Penulis Ascarya, Akad Dan Produk Bank Syariah, Jakarta: PT. Grafindo Persada, 2011, h.227.

[92] “Dokumentasi Desa Sumber Agung,Kec Kemiling Kota Bandar Lampung Di Catat 29 November,2022.

[93] Ibid.

[94] Juli, “Potensi wisata",Wawancara,desember 24,2022.

[95] tri, “Dampak Pengembangan",Wawancara,desember 24,2022.

[96] Tri,"Dampak negatif pengembangan",Wawancara,Desember24,2022.

[97] Sumewo,"Dampak negatif Pengembangan",wawancara,Desember24 2022..

[98] Sukmadi,"Program pengembangan wisata alam sumber agung",wawancara,desember24 2022.

[99] Darma, “Penyerapan tenaga kerja",Wawancara,Desember 21,2022.

[100] hafid, “pengembangan wisata"Wawancara,Desember 21 2022.

[101] Hafid, “Harapan Pengembangan wisata"Wawancara,Desember 21 2022.

[102] Harid,"pentingnya Pengembangan wisata"Wawancara,Desember 21 2022..

[103] Pudin, ” Faktor-Faktor yang mempercepat pengembangan objek wisata sumber agung",Wawancara,Desember 20,2022.

[104] Pudin, ” Faktor-Faktor yang menghambat pengembangan objek wisata sumber agung",Wawancara,Desember 20,2022.

[105] Ibid,h.107.

[106] Hidayat, “Strategi Perencanaan Dan Pengembangan Objek Wisata (Studi Kasus Pantai Pangandaran Kabupaten Ciamis Jawa Barat),” h.37.

[107] Ibid, h.1.

[108] Dimyanto, Usaha Pariwisata, h.87.

[109] Ibid.

[110] Sudiarta et al., “Analisis Dampak Perkembangan Pariwisata Terhadap Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat,” h.26.

[111] Putri and Setiawina, “Pengaruh Umur, Pendidikan, Pekerjaan Terhadap Pendapatan Rumah Tangga Miskin Di Desa Bebandem,” h.175.

[112] Utama, Pemasaran Pariwisata, h.13.

[113] Ibid, h.34.

[114] Bambang Supriadi and Roedjinandari, Perencanaan Dan Pengembangan Destinasi Pariwisata, h.151.

0 Komentar

Jasa Penerbitan Buku dan ISBN