![]() |
Mahasiswa Tadris IPS UIN Jakarta dan STKIP Al Amin Teliti Karbon Mangrove di Pesisir Indramayu |
Rakayat Sipil, Indramayu, 14 Desember 2024 – Dalam upaya meningkatkan pemahaman tentang pentingnya ekosistem mangrove dalam menyimpan karbon dan dampaknya terhadap lingkungan, sebanyak 135 mahasiswa dari Prodi Tadris IPS FITK UIN Jakarta dan STKIP Al Amin Indramayu berkolaborasi dalam kegiatan praktikum yang berlangsung selama empat hari di Desa Eretan Wetan, Kecamatan Kandanghaur, Kabupaten Indramayu. Kegiatan ini merupakan bagian dari mata kuliah Kependudukan dan Lingkungan Hidup, yang bertujuan untuk memberikan pengalaman langsung kepada mahasiswa dalam penelitian lingkungan.
Kegiatan ini dipimpin oleh dua dosen pengampu, yaitu Andri Noor Ardiansyah, M,Si, Dr. Sodikin, S.Pd, M.Si, M.P.W.K. dan Syairul Bahar, M.Pd. Sebelum terjun ke lapangan, mahasiswa diberikan pembekalan materi yang mendalam mengenai teori penyimpanan karbon, teknik pengukuran, serta pentingnya mangrove dalam ekosistem pesisir. Dr. Sodikin menyatakan, “Kegiatan ini tidak hanya memberikan pengetahuan teoritis, tetapi juga pengalaman praktis yang sangat berharga bagi mahasiswa. Kami berharap mereka dapat memahami peran penting mangrove dalam mitigasi perubahan iklim dan bagaimana mereka dapat berkontribusi dalam pelestariannya.”
Selama kegiatan, mahasiswa melakukan pengukuran karbon yang tersimpan dan diserap oleh mangrove. Mereka menggunakan berbagai metode ilmiah untuk menghitung jumlah karbon yang dapat disimpan oleh pohon mangrove, serta menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi kemampuan penyimpanan karbon tersebut. Selain itu, mahasiswa juga melakukan wawancara dengan warga setempat untuk menggali informasi mengenai fenomena abrasi dan banjir yang sering terjadi di wilayah tersebut. Wawancara ini bertujuan untuk memahami dampak perubahan iklim dan aktivitas manusia terhadap ekosistem mangrove dan kehidupan masyarakat sekitar.
Kegiatan ini dihadiri oleh 107 mahasiswa Prodi Tadris IPS FITK UIN Jakarta dan 35 mahasiswa dari STKIP Al Amin, yang menunjukkan antusiasme tinggi dalam penelitian ini. Kehadiran yayasan lingkungan hidup Estuari sebagai pendamping juga memberikan nilai tambah, karena yayasan ini memiliki pengalaman dalam pelestarian lingkungan dan dapat memberikan wawasan lebih kepada mahasiswa tentang pentingnya menjaga ekosistem mangrove. Andri Noor Ardiansyah menambahkan, “Melalui kolaborasi ini, kami berharap mahasiswa dapat belajar secara mendalam (Deep Learning) dan penuh makna (meaningfull) pada mata kuliah Kependudukan dan Lingkungan Hidup dan yang pada akhirnya setelah selesai perkuliahan lapangan dapat menumbuhkan kesejahteran/kebahagiaan (well being ) bagi mahasiswa.
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran yang jelas tentang seberapa besar kontribusi mangrove dalam menyimpan dan menyerap karbon yang dihasilkan dari aktivitas penduduk di wilayah tersebut. Selain itu, penelitian ini juga bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga ekosistem mangrove sebagai salah satu solusi dalam mitigasi perubahan iklim.
Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan mahasiswa tidak hanya mendapatkan pengetahuan teoritis, tetapi juga pengalaman praktis yang dapat diterapkan di lapangan. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi langkah awal bagi mahasiswa untuk terlibat lebih aktif dalam isu-isu lingkungan dan pelestarian alam, serta mendorong mereka untuk menjadi agen perubahan di masyarakat.
Kegiatan ini juga mencerminkan komitmen kedua institusi pendidikan dalam mendukung penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, serta berkontribusi terhadap upaya pelestarian lingkungan. Dengan penelitian yang dilakukan, diharapkan akan ada rekomendasi yang dapat dihasilkan untuk pengelolaan mangrove yang lebih baik di masa depan, serta meningkatkan kolaborasi antara akademisi, masyarakat, dan lembaga lingkungan dalam menjaga keberlanjutan ekosistem pesisir.
0 Komentar