Apa Itu ‘Adulting Era’ dan Mengapa Penting dalam Kehidupan Orang Dewasa?
Di tengah dinamika kehidupan yang semakin kompleks, istilah “adulting era” kini mulai menjadi topik hangat di kalangan generasi muda. Istilah ini merujuk pada fase transisi dari masa remaja menuju kedewasaan, di mana seseorang mulai menghadapi tanggung jawab dan tantangan sehari-hari yang lebih berat. Di Indonesia, fenomena ini semakin terasa nyata, terutama dengan meningkatnya kesadaran akan pentingnya kemandirian, pengelolaan keuangan, dan pengambilan keputusan matang.
Kehidupan modern yang dipengaruhi oleh teknologi dan media sosial membuat banyak orang muda merasa “tua” sebelum waktunya. Mereka tidak hanya menghadapi tekanan finansial, tetapi juga masalah seperti burnout kerja, kesulitan menjaga hubungan sosial, dan kebingungan dalam menentukan arah hidup. Hal ini memperkuat konsep “adulting era”, yang menyiratkan bahwa proses dewasa tidak lagi terjadi secara alami, melainkan melalui upaya sadar dan penuh tanggung jawab.
Dalam konteks ini, “adulting era” bukan sekadar tentang usia atau status sosial, tetapi lebih berkaitan dengan kemampuan seseorang untuk mengelola hidup secara mandiri. Ini mencakup aspek keuangan, kesehatan, hubungan interpersonal, serta pengambilan keputusan yang bijaksana. Dengan demikian, “adulting era” menjadi sebuah istilah yang relevan dan penting untuk dipahami, terutama bagi mereka yang sedang memasuki dunia dewasa.
Proses peralihan menuju kedewasaan tidak selalu mudah, tetapi sangat penting untuk pertumbuhan pribadi. Dalam artikel ini, kita akan membahas lebih dalam apa itu “adulting era”, bagaimana tanda-tandanya, serta mengapa hal ini begitu relevan dalam kehidupan orang dewasa saat ini. Mari kita simak penjelasan lengkapnya.
Apa Itu ‘Adulting Era’?
Secara umum, “adulting era” merujuk pada fase transisi dari masa remaja menuju dewasa, di mana seseorang mulai menghadapi tanggung jawab dan tantangan kehidupan sehari-hari yang lebih berat. Istilah ini sering digunakan untuk menggambarkan situasi di mana individu, terutama generasi muda, sudah mulai mengambil alih tanggung jawab penuh atas diri sendiri, termasuk dalam hal keuangan, karier, dan hubungan sosial.
Fase ini bisa terjadi di usia muda, bahkan sebelum seseorang benar-benar memenuhi batas usia dewasa. Misalnya, banyak orang muda di bawah usia 25 tahun telah menghadapi masalah seperti cicilan, pengelolaan uang, dan tekanan kerja. Fenomena ini menunjukkan bahwa “adulting era” tidak lagi terbatas pada usia tertentu, tetapi lebih berkaitan dengan tingkat kematangan dan tanggung jawab yang dimiliki seseorang.
Menurut psikolog Tabula Rasa, Arnold Lukito, Gen Z kini cenderung lebih cepat merasa “dewasa” karena paparan informasi yang begitu deras di media sosial. Mereka terbiasa melihat dan meniru gaya hidup orang dewasa, sehingga proses observasi (observational learning) menjadi salah satu faktor utama dalam membentuk persepsi mereka tentang kedewasaan. Hal ini membuat mereka tampak lebih matang dari usianya, meskipun secara neurologis, otak manusia masih berkembang hingga usia sekitar 25 tahun.
Selain itu, tekanan sosial dan ekonomi juga mempercepat proses “adulting era”. Banyak orang muda harus menghadapi tantangan seperti bekerja paruh waktu, mengatur keuangan, atau merencanakan masa depan sejak dini. Proses ini memicu rasa “tua” di usia muda, yang sering kali tidak disadari oleh para pelakunya.
Tanda-Tanda ‘Adulting Era’
Ada beberapa tanda yang bisa mengindikasikan seseorang sedang menjalani fase “adulting era”. Pertama, kemampuan untuk mandiri secara finansial. Ini mencakup kemampuan mengelola keuangan, seperti membuat anggaran, membayar tagihan tepat waktu, dan menabung untuk masa depan. Jika seseorang mulai merasa bertanggung jawab atas pengeluaran dan tabungan, maka ia sedang memasuki fase ini.
Kedua, adanya kesadaran akan tanggung jawab sosial dan lingkungan. Seseorang yang sedang menjalani “adulting era” biasanya mulai peduli dengan isu-isu seperti daur ulang sampah, penggunaan transportasi umum, atau partisipasi dalam kegiatan sosial. Hal ini menunjukkan bahwa mereka mulai memahami dampak tindakan mereka terhadap lingkungan dan masyarakat.
Ketiga, kemampuan untuk mengatasi masalah secara mandiri. Dalam fase ini, seseorang tidak lagi bergantung sepenuhnya pada orang lain untuk menyelesaikan masalah. Mereka belajar membuat keputusan yang matang, baik dalam hal karier, keuangan, maupun hubungan pribadi.
Keempat, perubahan dalam pola komunikasi dan hubungan sosial. Seseorang yang sedang menjalani “adulting era” biasanya lebih mampu berkomunikasi secara efektif, baik dengan orang tua, teman, maupun rekan kerja. Mereka juga lebih sadar akan pentingnya menjaga hubungan yang sehat dan saling mendukung.
Kelima, adanya kesadaran akan kesehatan fisik dan mental. Seseorang yang sedang memasuki fase ini sering kali mulai menjaga pola hidup yang sehat, seperti rutin berolahraga, mengonsumsi makanan bergizi, dan melakukan kunjungan rutin ke dokter. Mereka juga mulai memahami pentingnya menjaga kesehatan mental, seperti mengelola stres dan memprioritaskan waktu untuk istirahat.
Mengapa ‘Adulting Era’ Penting dalam Kehidupan Orang Dewasa?
“Adulting era” memiliki peran penting dalam kehidupan orang dewasa karena merupakan fase transisi yang membentuk kepribadian dan kemampuan seseorang dalam menghadapi tantangan kehidupan. Proses ini tidak hanya membantu seseorang menjadi lebih mandiri, tetapi juga membangun dasar untuk keberhasilan jangka panjang.
Pertama, “adulting era” membantu seseorang memahami pentingnya tanggung jawab. Dengan menghadapi tantangan sehari-hari, mereka belajar untuk mengambil keputusan yang cerdas dan bertanggung jawab atas tindakan mereka. Hal ini sangat penting dalam membangun kemandirian dan ketahanan mental.
Kedua, fase ini membantu seseorang membangun keterampilan hidup yang esensial. Misalnya, kemampuan mengelola keuangan, merencanakan masa depan, dan menjaga kesehatan fisik dan mental adalah keterampilan yang sangat dibutuhkan dalam kehidupan dewasa. Tanpa pemahaman tentang hal-hal ini, seseorang bisa saja terjebak dalam masalah finansial, kesehatan, atau ketidakstabilan emosional.
Ketiga, “adulting era” memberikan pengalaman yang berharga dalam menghadapi perubahan. Setiap orang pasti akan menghadapi perubahan dalam hidup, baik dalam hal pekerjaan, hubungan, atau lingkungan. Fase ini membantu seseorang belajar adaptasi dan menghadapi perubahan dengan sikap yang lebih matang dan tenang.
Keempat, “adulting era” memperkuat hubungan sosial. Dengan meningkatnya kesadaran akan tanggung jawab dan keterampilan komunikasi, seseorang dapat membangun hubungan yang lebih sehat dan saling mendukung. Ini sangat penting dalam membangun koneksi yang kuat dengan keluarga, teman, dan rekan kerja.
Kelima, “adulting era” membantu seseorang memahami nilai-nilai hidup yang lebih dalam. Dengan menghadapi tantangan dan tanggung jawab, seseorang belajar menghargai hal-hal kecil dalam hidup, seperti waktu, kesehatan, dan hubungan. Ini memperkuat pandangan hidup yang lebih seimbang dan bermakna.
Tips untuk Menghadapi ‘Adulting Era’
Menghadapi fase “adulting era” tidak selalu mudah, tetapi ada beberapa tips yang bisa membantu seseorang menghadapinya dengan lebih percaya diri. Pertama, mulailah dengan mengatur keuangan secara mandiri. Buat anggaran, catat pengeluaran, dan prioritaskan tabungan. Ini akan membantu Anda menghindari masalah finansial di masa depan.
Kedua, fokus pada kesehatan fisik dan mental. Olahraga rutin, pola makan sehat, dan istirahat cukup adalah langkah awal yang penting. Selain itu, luangkan waktu untuk merawat diri dan mengelola stres dengan cara yang sehat, seperti meditasi atau berbicara dengan orang terdekat.
Ketiga, bangun keterampilan komunikasi yang baik. Belajar berbicara dengan orang tua, teman, atau rekan kerja secara efektif akan membantu Anda membangun hubungan yang lebih sehat dan saling mendukung.
Keempat, lakukan eksplorasi karier dan tujuan hidup. Cari tahu minat dan bakat Anda, serta tentukan arah hidup yang ingin Anda jalani. Ini akan membantu Anda merasa lebih jelas dan terarah dalam menghadapi tantangan kehidupan.
Kelima, jangan ragu untuk meminta bantuan. Jika Anda merasa kewalahan, bicarakan dengan orang yang Anda percayai. Terkadang, dukungan dari orang lain bisa menjadi solusi yang efektif dalam menghadapi masalah.
Kesimpulan
“Adulting era” adalah fase transisi penting dalam kehidupan orang dewasa, di mana seseorang mulai menghadapi tanggung jawab dan tantangan sehari-hari. Proses ini tidak hanya membantu seseorang menjadi lebih mandiri, tetapi juga membangun dasar untuk keberhasilan jangka panjang. Dengan memahami tanda-tanda dan pentingnya fase ini, seseorang bisa lebih siap menghadapi tantangan kehidupan dengan sikap yang lebih matang dan percaya diri.
Dalam era yang semakin kompleks, “adulting era” menjadi istilah yang relevan dan penting untuk dipahami. Dengan persiapan yang tepat dan kesadaran yang baik, setiap orang bisa menghadapi fase ini dengan lebih baik dan membangun kehidupan yang lebih stabil dan bermakna.





Komentar