Edukasi
Beranda » Blog » Surat pribadi dengan tulisan tangan dan amplop sederhana

Surat pribadi dengan tulisan tangan dan amplop sederhana

Jelaskan yang Dimaksud dengan Surat Pribadi dan Contohnya

Dalam era digital yang serba cepat, komunikasi melalui pesan instan atau media sosial menjadi kebiasaan sehari-hari. Namun, ada satu bentuk komunikasi yang masih tetap relevan dan memiliki nilai personal yang tinggi, yaitu surat pribadi. Meskipun terkesan kuno, surat pribadi tetap menjadi sarana penting untuk menyampaikan pesan-pesan yang bersifat pribadi, emosional, atau bernilai historis. Dengan mengirimkan surat secara manual, penulis bisa menunjukkan perhatian dan ketulusan terhadap penerima. Surat pribadi juga memberikan kesempatan bagi pengirim untuk berbicara secara lebih mendalam tanpa tekanan teknologi.

Jasa Penerbitan Buku dan ISBN

Surat pribadi adalah jenis komunikasi tertulis yang dilakukan oleh seseorang kepada individu lain secara personal, bukan dalam kapasitas perwakilan atau terkait dengan urusan lembaga, instansi, atau resmi. Surat ini biasanya ditulis dengan bahasa yang santai dan tidak formal, karena isinya bersifat pribadi. Tidak seperti surat resmi yang memiliki struktur dan format khusus, surat pribadi lebih fleksibel dalam penulisan. Namun, meskipun tidak formal, surat pribadi tetap memerlukan struktur dasar agar pesan yang disampaikan dapat dipahami dengan baik.

Mengapa surat pribadi tetap diminati? Karena di balik kepraktisan komunikasi modern, surat pribadi memiliki keunikan yang tidak bisa digantikan. Dengan membaca surat yang ditulis tangan, penerima merasa lebih dihargai dan diperhatikan. Selain itu, surat pribadi juga bisa menjadi kenang-kenangan yang berharga, terutama jika ditulis dengan penuh rasa cinta, rindu, atau kepedulian. Oleh karena itu, memahami apa itu surat pribadi serta bagaimana cara menulisnya sangat penting, terutama bagi mereka yang ingin menjaga hubungan personal yang lebih dalam.

Pengertian Surat Pribadi

Surat pribadi, atau dalam bahasa Indonesia sering disebut sebagai surat personal, merupakan bentuk komunikasi tertulis yang ditujukan kepada seseorang secara langsung. Berbeda dengan surat resmi yang digunakan untuk tujuan administratif atau bisnis, surat pribadi lebih bersifat intim dan pribadi. Isi surat ini biasanya mencerminkan perasaan, pikiran, atau informasi yang hanya relevan bagi penerima dan pengirim.

Apa Itu Gaji UMKM dan Bagaimana Cara Menghitungnya?

Surat pribadi umumnya dikirimkan kepada orang terdekat seperti keluarga, teman dekat, sahabat, atau guru. Tujuannya bisa bermacam-macam, mulai dari sekadar menanyakan kabar hingga menyampaikan permohonan, pengharapan, atau cerita pribadi. Karena sifatnya yang pribadi, surat ini sering kali menggunakan bahasa yang tidak formal dan lebih santai dibandingkan surat resmi. Namun, meskipun bahasanya tidak baku, surat pribadi tetap harus sopan dan jelas agar pesan yang disampaikan dapat dipahami dengan baik.

Selain itu, surat pribadi tidak selalu memerlukan kop surat atau nomor surat seperti pada surat resmi. Penulis bisa bebas menulis sesuai dengan keinginan, asalkan struktur dasarnya tetap jelas. Hal ini membuat surat pribadi lebih fleksibel dan mudah dibuat, terutama bagi mereka yang ingin menyampaikan pesan secara personal dan hangat.

Ciri-Ciri Surat Pribadi

Surat pribadi memiliki beberapa ciri khas yang membedakannya dari jenis surat lainnya. Berikut adalah beberapa ciri utama dari surat pribadi:

  1. Tidak Menggunakan Kop Surat: Surat pribadi biasanya tidak menggunakan kop surat atau kepala surat yang biasa ditemukan pada surat resmi. Alamat dan nama pengirim biasanya cukup ditulis di bagian atas atau bawah surat.

  2. Bahasa yang Santai dan Personal: Bahasa yang digunakan dalam surat pribadi umumnya tidak formal dan lebih mirip dengan percakapan sehari-hari. Kata-kata seperti “hai”, “assalamualaikum”, atau “hallo” sering digunakan sebagai salam pembuka.

    Apa Itu Kalimat Interogatif? Contoh dan Fungsi Lengkap

  3. Isi yang Pribadi: Isi surat pribadi biasanya berkisar pada hal-hal yang hanya relevan bagi pengirim dan penerima, seperti cerita pribadi, permintaan, atau pesan emosional.

  4. Salam Pembuka dan Penutup yang Sederhana: Salam pembuka dan penutup dalam surat pribadi biasanya lebih santai dan tidak terlalu formal. Misalnya, “Assalamualaikum” atau “Hai” bisa digunakan sebagai salam pembuka, sedangkan “Wassalamualaikum” atau “Salam sayang” bisa digunakan sebagai salam penutup.

  5. Struktur yang Fleksibel: Struktur penulisan surat pribadi tidak terlalu ketat seperti surat resmi. Meskipun begitu, surat pribadi tetap memerlukan struktur dasar seperti tanggal, alamat penerima, salam pembuka, isi surat, dan penutup.

  6. Tanda Tangan dan Nama Pengirim: Sebagaimana surat resmi, surat pribadi juga biasanya ditandatangani oleh pengirim. Tanda tangan ini berfungsi sebagai identitas pengirim dan memberikan kepercayaan bahwa surat tersebut benar-benar ditulis oleh orang yang bersangkutan.

Dengan ciri-ciri di atas, surat pribadi menjadi bentuk komunikasi yang unik dan personal. Meski tidak formal, surat ini tetap memiliki kekuatan emosional yang kuat, terutama ketika ditulis dengan tulus dan penuh perhatian.

Pengertian dan Contoh Kalimat ‘Jika Maka’ dalam Bahasa Indonesia

Unsur-Unsur Surat Pribadi

Meskipun surat pribadi tidak memiliki struktur yang ketat seperti surat resmi, terdapat beberapa unsur yang umumnya terdapat dalam surat pribadi. Unsur-unsur ini membantu memastikan bahwa surat dapat disampaikan dengan jelas dan efektif. Berikut adalah beberapa unsur penting dalam surat pribadi:

  1. Tanggal dan Tempat: Surat pribadi biasanya mencantumkan tanggal dan tempat pembuatan surat. Informasi ini biasanya ditulis di bagian atas sebelah kiri.

  2. Alamat Penerima: Alamat lengkap penerima surat juga dicantumkan, biasanya di bagian amplop atau di bagian awal surat. Hal ini memastikan bahwa surat sampai tepat pada alamat yang dituju.

  3. Salam Pembuka: Salam pembuka dalam surat pribadi biasanya lebih santai dan personal. Contoh salam pembuka antara lain “Assalamualaikum”, “Hai”, atau “Hallo”.

  4. Paragraf Pembuka: Paragraf pembuka biasanya berisi pengantar atau penjelasan singkat tentang topik yang akan dibahas dalam surat. Ini membantu penerima memahami konteks surat.

  5. Isi Surat: Bagian ini berisi pesan utama yang ingin disampaikan oleh pengirim. Isi surat bisa berupa cerita pribadi, permintaan, atau pesan emosional.

  6. Penutup: Penutup dalam surat pribadi biasanya berisi ucapan terima kasih, harapan, atau pesan akhir. Contoh penutup antara lain “Wassalamualaikum” atau “Salam sayang”.

  7. Nama Pengirim dan Tanda Tangan: Terakhir, nama pengirim dan tanda tangan biasanya dicantumkan di bagian paling bawah surat. Hal ini bertujuan untuk mengidentifikasi siapa yang menulis surat tersebut.

Dengan memperhatikan unsur-unsur di atas, surat pribadi bisa disusun dengan lebih rapi dan jelas, sehingga pesan yang disampaikan lebih mudah dipahami oleh penerima.

Struktur Surat Pribadi

Meskipun surat pribadi tidak memiliki struktur yang ketat seperti surat resmi, terdapat beberapa bagian utama yang umumnya terdapat dalam surat pribadi. Berikut adalah struktur dasar dari surat pribadi:

  1. Tanggal dan Tempat: Di bagian atas surat, penulis biasanya mencantumkan tanggal dan tempat pembuatan surat. Contohnya: “Jakarta, 5 Mei 2024”.

  2. Salam Pembuka: Salam pembuka dalam surat pribadi biasanya lebih santai dan personal. Contohnya: “Assalamualaikum”, “Hai”, atau “Hallo”.

  3. Isi Surat: Bagian ini berisi pesan utama yang ingin disampaikan oleh pengirim. Isi surat bisa berupa cerita pribadi, permintaan, atau pesan emosional.

  4. Penutup: Penutup dalam surat pribadi biasanya berisi ucapan terima kasih, harapan, atau pesan akhir. Contoh penutup antara lain “Wassalamualaikum” atau “Salam sayang”.

  5. Nama Pengirim dan Tanda Tangan: Di bagian paling bawah surat, penulis biasanya menulis nama lengkap dan menandatangani surat tersebut. Hal ini bertujuan untuk mengidentifikasi siapa yang menulis surat tersebut.

Struktur di atas bisa disesuaikan dengan kebutuhan penulis, namun tetap mempertahankan kejelasan dan kesopanan dalam penyampaian pesan. Dengan struktur yang jelas, surat pribadi bisa lebih mudah dipahami oleh penerima.

Perbedaan Surat Pribadi dan Surat Dinas

Surat pribadi dan surat dinas (atau surat resmi) memiliki perbedaan yang signifikan dalam hal tujuan, struktur, dan bahasa yang digunakan. Berikut adalah beberapa perbedaan utama antara keduanya:

Aspek Surat Pribadi Surat Dinas
Tujuan Menyampaikan pesan pribadi, emosional, atau informasi yang hanya relevan bagi pengirim dan penerima. Menyampaikan informasi resmi, seperti undangan, laporan, atau permohonan yang terkait dengan organisasi atau instansi.
Bahasa Menggunakan bahasa yang tidak formal dan lebih mirip dengan percakapan sehari-hari. Menggunakan bahasa baku sesuai aturan EYD (Ejaan Yang Disempurnakan).
Struktur Lebih fleksibel dan tidak terlalu ketat. Memiliki struktur yang jelas dan terstandarisasi.
Kop Surat Tidak menggunakan kop surat atau nomor surat. Menggunakan kop surat dan nomor surat.
Salam Pembuka dan Penutup Bervariasi sesuai keinginan penulis. Menggunakan salam formal atau resmi.
Isi Surat Isinya bisa berupa pesan pribadi, cerita, atau permintaan. Isinya biasanya berupa informasi resmi, seperti pengumuman, laporan, atau permintaan.
Kekuatan Hukum Tidak memiliki kekuatan hukum. Memiliki kekuatan hukum karena digunakan dalam lingkup resmi.

Dengan memahami perbedaan ini, kita bisa lebih mudah memilih jenis surat yang sesuai dengan kebutuhan. Surat pribadi cocok untuk komunikasi yang bersifat pribadi dan emosional, sedangkan surat dinas lebih sesuai untuk keperluan resmi dan administratif.

Contoh Surat Pribadi

Untuk lebih memahami bagaimana surat pribadi ditulis, berikut adalah beberapa contoh surat pribadi yang bisa menjadi referensi:

Contoh 1: Surat Pribadi untuk Sahabat Masa Kecil

Jogja, 18 September 2023
Untuk sahabatku, Reni
Di Makassar

Assalamualaikum.

Hallo Reni, apa kabar? Semoga kamu dalam keadaan baik dan sehat selalu ya. Aku di sini juga baik-baik saja, Alhamdulillah. Tahu nggak sih aku kangeeen banget sama kamu. Kira-kira kapan lagi yang kita bisa ketemu?

Kita terakhir ketemu tahun 2020, waktu kamu pindahan dari rumah lama kamu di Jogja. Itu artinya sudah 3 tahun kita nggak ketemu. Bagaimana sekolahmu di sana? Apakah teman-temannya menyenangkan? Ada guru yang galak nggak sih?

Oh iya, aku sekarang juga sudah nggak tinggal di rumahku yang dulu. Sekarang aku ikut Om dan Tante, masih di Jogja sih, cuma lebih dekat dengan sekolah. Jadi aku nggak perlu panik, kalau bangun kesiangan, he he he.

Ngomong-ngomong, kamu jadi masuk ke jurusan IPA atau IPS? Kalau aku jadinya ngambil jurusan IPS, tau sendiri kan aku paling lemot kalau mikir soal matematika. Beda ama kamu yang dari SD suka banget sama pelajaran matematika.

Jadi ingat dulu waktu SD aku pernah lupa ngerjain PR Matematika. Untung aja ada kamu, aku jadi selamat dari kemurkaan Bu Amel yang galak, ha ha ha. Eh, tapi seru banget ya waktu kita masih SD. Kamu masih ingat sama Ida, teman kita? Sekarang dia satu sekolah denganku, cuma beda kelas.

Gitu aja ya Ren, pokoknya aku kangen. Semoga kita bisa ketemu lagi kapan-kapan, kalau kamu liburan ke Jogja. Kabari aku ya kalau mau ke Jogja! Oh iya, jangan lupa balas suratku ini. Jangan lama-lama ya, pokoknya aku tunggu...

Wassalamualaikum,

Dari sahabatmu yang paling cute and baik hati,
Leli

Contoh 2: Surat Pribadi Singkat Pemberitahuan Acara Syukuran

Untuk: Vania

Assalamualaikum Wr. Wb.

Hallo Vania yang cantik, aku mau memberitahukan kalau besok aku ada acara syukuran wisuda. Cuma acara kecil-kecilan sih, tapi wajib datang ya, nggak ada kamu nggak rame!

Tanggal: 20 September 2023
Jam : 16.00 WIB
Tempat: Rumah Weni di Jalan Teratai No. 18, Semarang.

Sebelumnya aku ucapkan terimakasih banyak buat kalian semua yang bersedia datang. Pokoknya, aku tunggu kehadiran kalian semua.

Wassalamualaikum Wr. Wb,
Salam termanis dari aku yang sudah manis sejak lahir,
Weni

Contoh 3: Surat Pribadi untuk Orang Tua

Bandung, 18 September 2023
Kepada Ayah dan Ibu
di Lampung

Assalamualaikum Wr. Wb.

Ayah Ibu bagaimana kabarnya? Fani doakan semoga Ayah dan Ibu dalam keadaan sehat, tidak kurang suatu apapun. Alhamdulillah, Fani di sini juga dalam keadaan sehat.

Ayah Ibu, Fani minta maaf karena liburan semester ini tidak bisa pulang ke Lampung. Fani ada tugas magang di perusahaan selama 6 bulan. Tapi InsyaAllah libur lebaran besok Fani bisa pulang.

Sebenarnya Fani kangen banget sama Ayah dan Ibu, tapi bagaimana lagi. Kondisinya sedang tidak memungkinkan untuk bertemu.

Doakan Fani ya Ayah Ibu, agar kegiatan magang ini lancar dan tidak menemui kendala apapun.

Sekian surat dari Fani, Wassalamualaikum Wr. Wb.
Salam rindu,
Fani Restu Putri

Dengan contoh-contoh di atas, kita bisa melihat bagaimana surat pribadi ditulis dengan gaya yang santai dan personal. Meskipun tidak formal, surat ini tetap memperlihatkan perhatian dan kepedulian pengirim terhadap penerima.

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Bagikan

× Advertisement
× Advertisement